Selasa, 29 Maret 2005

gempa lagi


Gempa lagi di sumatera? 8,2 skala ritcher? Melanda seluruh sumatera.
Kecemasan mengguncang seluruh jiwa...
Sadar bahwa betapa tidak berartinya di hadapanNya

kamu benar,
Hidayah itu mahal
ada kalanya dengan cukup "membaca", kita mengerti
ada kalanya hidayah itu datang setelah musibah menimpa kita.
ada kalanya pintu hati begitu tertutupnya hingga hidayah itu tidak pernah hadir
semoga kita tidak termasuk yang terakhir

Gunung gunung belumlah di hamburkan...
Bintang bintang belumlah berjatuhan...
Lautan belumlah sempurna meluap..
Matahari belumlah digulung...

Langit belumlah terbelah...
Bumi belumlah memuntahkan semua isinya...
Belum... belum diguncangkan dengan sempurna
Seperti janji Ar Rohman ketika saat itu benar benar tiba...

Belum.. belum apa apa...
Dibanding hari yang dijanjikanNya
Tapi kami sudah menggigil begini hebat


Senin, 28 Maret 2005

...belajar mandiri...

Kamu benar,
adalah tantangan dalam hidup yang membuat kita senantiasa bergerak dinamis, kreatif dan energik.
Agar suatu ketika saat menoleh ke belakang senyum yang terukir begitu indahnya karena berhasil melewatinya, walau tidak selalu dihiasi syukur dan sabar

kamu benar,
adalah konflik2 yg menguji kedewasaan jiwa yang membuat kita selalu ingin bergerak maju ke depan.
Agar suatu ketika saat diberi 'soal' yg lebih ringan atau sama bobotnya lebih lapang hati itu menghadapinya dan lebih ringan setiap ayunan langkah terasa. 



//dia pergi?

Kamis, 24 Maret 2005

pingkan rahma...

Ingin seperti pingkan. Tulis perempuan itu malu malu. Benar2 sambil tersipu sipu dan wajah yang memanas. Soalnya itu diungkapkannya ke creator tokoh pingkan itu sendiri, uni maimon yang sekarang lagi berdomisili di eropa sana. Bersama jundi jundi lucu cahaya mata. Bersama salju salju. Bersama capucino hangat. Indahnyaa... (jadi kemana2 :D)

Pingkan itu tokoh fiktif di *sehangat mentari musim semi* nya uni Maimon. Ianya gadih minang yang terdampar(baca: mendamparkan diri) di negeri kangguru lalu berislam, merepresentasikan islam, dan menularkan indahnya ke orang orang di sekelilingnya.

Terlalu sempurna sosoknya. Kadang kurang manusiawi (hehe afwan yaa uni ^_^). Pingkan seperti mentari yang menghangatkan orang orang di sekitarnya. Mulai dari nenek lauren, daphne, uni zainab, sampai ke uda Tom. Pingkan seperti bunga pink yang ditaruh di ruangan putih bersih. Menebarkan harumnya kemana mana. Pingkan juga terlalu cerdas. Jurusan fisika dengan IPK 3,75 (glek glek glek). Masih teringat jawabannya yang mempesona waktu berdebat dengan kaum feminis soal jilbab. Masih teringat juga proses emosional yang dilewatinya ketika memutuskan berhijab, luar dalam. Juga cerianya pingkan waktu belajar bikin kue coklat bersama nenek (hmmm.. yummi, terasa sampe sini hehe). Juga kedekatannya dengan orang orang di sekelilingnya yang menghadirkan nuansa hidayah di mana mana. Yaa uni, kenyataan yang dijumpai tidaklah seindah itu. Semoga itu tetap menjadi do'a kita semua.

Perempuan itu sudah cukup terharu waktu ada temannya yang tiba tiba tertarik mengetahui islam dan segala sesuatu dibaliknya. Ada banyak sekali kesalahan2 persepsi tentang dien ini. Perempuan itu sudah cukup senang ketika menjumpai seorang khadimat non muslim yg dalam proses menuju dienul haq. Perempuan itu juga sudah cukup deg degan waktu seorang temannya meminta diajarkan tentang sholat dan segala sesuatu tentangnya, walau pada akhirnya tetap tidak memilih islam. Sehingga dimatanya hal hal yang sempat diwujudkan pingkan sungguh tiada terjangkau.

Ingin seperti pingkan. Tulis perempuan itu malu malu. Benar2 sambil tersipu sipu dan wajah yang memanas. Pingkan yang berbaur dengan muslimah2 dari berbagai belahan dunia, berpegangan tangan dan mengukuhkan barisan. Pingkan yang tetap membawa karakteristik adat minangnya kemanapun pergi sepanjang tidak bertentangan dengan diennya.

Perempuan itu tambah tersipu2 waktu uni maimon memuji kampung halamannya di pinggiran Padang sana. Daerah (baca: kampung) yang asri, teduh, hijau dan sungai sungai besar berair jernih dan deras. Uni maimon katanya sering kesana. Ah, sekarang barulah perempuan itu paham kenapa dalam salah satu karyanya uni maimon bilang sungai lubuk minturun jauh lebih indah dari sungai Thames di Inggris sana (iyo bana tu uni? beko berang urang inggris ka awak ^_^)

Ingin seperti pingkan. Tulis perempuan itu malu malu. Benar2 sambil tersipu sipu dan wajah yang memanas. Karena kalimat itu ditebalkan oleh creator tokoh pingkan itu sendiri, bersama seuntai harapan di bawahnya:
"Pingkan itu adalah hero Imun juo. Dia lembut tapi tegas, bandel tapi cerdas, semoga satu ketika nanti (jika lah baduo) Allah mengaruniai keturunan seperti Pingkan yang terjaga akidahnya, sholehah dan mujahidah.
Amin."

Amin...
seperti bunga islam yang bertaburkan benih iman pilihan. Begitu mungkin ya uni maimon? 

Rabu, 23 Maret 2005

.. basimah ...

Jam 9 waktu Singapura
telah lama berlalu
Kelap kelip lampu kota membersamai lalu lintas yang luar biasa patuh pada aturannya.
Andai makhluk juga seperti itu terhadap Rabbnya.

Jam 9 waktu Singapura
telah lama berlalu
Langkah langkah kaki menjauhi gedung tinggi
yang berpacu dengan denyut modernisasi
masih banyak wajah wajah lelah di sana
betah berlomba lomba dengan dunianya
Andai segigih itu juga berpacu terhadap urusan akhiratnya

Jam 10 waktu Singapura
telah lama berlalu
dari mesin super canggih ciptaan manusia
Lantunan kalimat kalimatNya mengalun memenuhi partikel partikel udara
lalu singgah mengambil tempat di kamar kamar hati yang dibuka lebar lebar oleh pemiliknya
Menghadirkan ketenangan
Bukan ketenangan yang keliru. Semoga

Jam 11 waktu Singapura
telah lama berlalu
ah, ternyata ada banyak cara
untuk mengubah kening berkerut, mata lelah,
dan pegal pegal yang luar biasa
menjadi senyuman
senyuman yang semanis gula 


//where are you?

Senin, 14 Maret 2005

menanti merah jingga

menanti ufuk senja
di bawah titian pelangi
ada guci emas di sana
yang sempurna.
yang indah.
yang diridhoi.

sembunyi saja dulu
sampai semburat merah jingga
tidak lagi malu malu

karena hati ternyata,
serapuh kaca

//inspired by kakak yona ;)

Minggu, 13 Maret 2005

benih iman pilihan

Bermukim di tepi barat sana...
Dia pemuda yang tangguh.
Dia mengalami hampir semua jenis cobaan.
Subhanallah dia bisa bertahan.
Apakah karena dia pemuda yang selalu mengisi malam malamnya dengan munajat kepada Allah? 

Minggu, 06 Maret 2005

Ngantor di Singapura

ngaNtor

Ada banyak cara untuk mengungkapkan sayang dan perhatian. Dari yang menggebu gebu sampai yang malu malu. Lewat email email lucu tentang kabar kabar terbaru sampai sudut sudut bibir yang tertarik ke atas dengan pasti walau terlihat ragu ragu, karena jarang bertemu.

Ada menggunung sesal kala tidak sanggup membalas pesan pesan yang masuk ke inbox-ku. Padahal semua isinya nada nada cinta. Mengharu biru. Mengalirkan semilir bahagia yang menembus rongga paru paru. Menghapus lelah. Janji deh!!! setelah gajian bakal ganti nomor dan subscribe *_*

Ada bermacam cara menyatakan rasa.
Dari yang paling lembut sampai yang bikin kening berkerut.

  • Selamat memulai kehidupan baru, semoga setiap tarikan nafas dalam kehidupan barumu, menjadikanmu semakin dekat denganNya... 
  • Kini konsen ajo manunggu hari kamis ni. Salasaian ciek ciek, kepalang basah.. 
  • Ni ujan sudah reda ya? bagaimana suasana perkantoran? 
  • Kapan mulai kerja buk? 
  • Assalaamu'alaikum, udah mulai ngantor buk hari ini? 
  • Bagaimana hari pertama kerja? 
  • Bagaimana hari pertama kerja? <-- dari 2 orang yg berbeda tapi isinya sama. mungkin karena roomate an :P 
  • Barakallah dengan profesi barunya 
  • Suit suiiiit, ada yg lagi ngantor oy.. piwit prikitiuw (hiiiiyyy serem deh sms yg ini) 
  • Ada stand PKS hari ini, nanti ane kirim laporan tentang acaranya 
  • Jaga kesehatan! abis ngantor langsung mandi dan bobo. Jangan nyalain komputer! 
  • pagi buk! udah di kantor? 
  • jam segini masih di kantor? pulang... pulang... 
  • Udah nemu buku izzatul jannah pesanannya. Nati dibawain bersama dunkin donut :D 
  • Uniku menghilang. Tolooong... (bukan ilang, tapi ga ada pulsa hiks) 
  • Un, gimana kantor? 
  • Rumeeeet... bukain pintu. udah di depan nih <-- wah ini sih pendekar zoro baru pulang kuliah *_0 
  • Mbak reni, kok masaknya ga pake garam lagi? <-- ini sih bukan SMS, tapi ledekan khadimatnya ibu kos *ketahuan* 
  • Apa? mau pulang sekarang? baru juga jam 7 <-- ini juga bukan sms, tapi jawaban temen sekantor waktu ku ajak pulang. hiks.

Wah, makin lama makin ngaco nampaknya ^_^. Mari kita tutup saja episode sms sms cinta kali ini yah :)
Ah, ada banyak cara meluahkan isi kepala.
Namun kali ini, aku kehabisan kata kata.
Ijinkan kubalas dalam hati saja...


Kamis, 03 Maret 2005

Cerita angin dan hujan

... lewat seketika... tidak lama...

Seperti angin. Dengan azzam yang melangit dan cita cita yang tinggi. Laksana putaran topan yg menggulung-gulung dan sederas aliran sungai menuju air terjun.
Seperti itu hawa terbawa. Bergelora seperti pusaran magma di pusat bumi. Menyala nyala seperti bara api, lalu membumbung tinggi bergema ke sanubari. Menyisakan segores warna merah tua.

Seperti hujan. Bersama pelangi. Kelembutan yang mencengangkan laksana tetesan wudhu. Membiaskan segar ke ubun ubun. Sederhana, bersahaja, namun selalu berjalan menuju terang cahaya. Sejarahnya tertutup awan berarak di sore yang menjingga. Tidak semanis madu. Namun terpetakan pada satu ruang abu abu. Telah hilang kuncinya. Tapi tatanan di sudut sana tak terganggu gugat tempias hujan lebat. Mungkin belum.

Seperti kabut. Menularkan keceriaan pada daun daun, pada burung burung di taman dan pada butir-butir embun. Namun masih semu dan tertutup tanya. Samar segala dibaliknya

Ketika cerita angin dan hujan meluruh lalu tersapu kabut yang merayap perlahan, mungkin kan tinggal, mungkin juga kan hilang. Tak ada yang paham, kecuali kabut itu sendiri.

Lalu dilukisnya pelangi, dirajutnya hari-hari bersama bintang bintang yang jatuh dan sepotong rembulan ungu yang menghias bingkai bingkai jendelanya.
Di sana banyak tanda tanya. Yang mungkin tak kan terjawab 

Selasa, 01 Maret 2005

[Cluster 6]: Adakah Konsep yang Lebih Indah dari Ini?

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Pernah dimuat di Eramuslim, Publikasi: 14/02/2005 08:41 WIB

"Tolong katakan, jika menyingkirkan gangguan dari jalan merupakan bagian iman, bagaimana mungkin Islam memerintahkan pemeluknya untuk mengganggu orang lain, melakukan teror, pembunuhan, pengrusakan dan peledakan?"
Dikutip dari majalah As-sunnah

Tanggung jawab kita sebagai seorang muslim yang berdomisili di negeri bermayoritas non muslim saya rasa berbeda kadarnya dengan teman-teman kita di tanah air. Rasanya ingin sekali meluruskan beberapa persepsi-persepsi yang salah baik yang dimiliki oleh born muslim, maupun oleh non muslim tentang agama ini. Sayangnya saya tidak selalu punya kemampuan untuk itu.

Islam sangat sempurna. Sungguh!
Belum percaya? Masa?
Ayo kenalan dulu jika begitu....

Ustadz bilang, jika ada keraguan tentang agama ini, tanyakanlah pada ulama yang benar-benar paham dan kompeten. Don?t doubt Islam, but doubt your knowledge. Islam adalah the way of life yang sangat sempurna. Tapi tidak demikian halnya dengan orang-orangnya. Apa yang dilakukan oleh seorang muslim, tidak berarti demikianlah yang diajarkan dalam Islam. Apa yang berbau arab, tidak menjamin bahwa itu tuntutan agama Islam. Jika ada yang merusak tempat-tempat umum atas nama Islam, justru kita harus mempertanyakan lagi tentang pemahamannya.
Kecuali orang-orang yang berjuang mempertahankan keutuhan bangsa dan negerinya. Itu lain persoalan.

Bahkan Rasululllah, sosok paling mulia ini, masih menjalin silaturahmi dengan orang yang setiap hari melempari beliau dengan kotoran. Sungguh! Islam tidak pernah mengajarkan pemeluknya untuk men-dzalimi orang lain di sekitarnya.

Kehadiran kita di tengah-tengah masyarakat non muslim, bukanlah untuk mengislamkan orang-orang di sekitar kita, menyuruh mereka masuk Islam dan keluar dari agamanya. Sama sekali tidak. Tapi kewajiban kita adalah untuk ber 'akhlakul kharimah', berakhlak mulia, merepresentasikan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan kita. Bahkan jika ada saudara kita yang beralih agama dari Islam, kewajiban kita adalah meluruskan kembali hal-hal yang telah ia salah pahami tentang dien ini, bukan memaksanya kembali ke Islam. Itu dilakukan atas dasar cinta padanya karena Allah semata.

Lalu tunggu apalagi? Mari masuki Islam secara kaffah mulai hari ini. Kita tunjukkan indahnya Islam kepada lingkungan kita.

Islam sangat indah. Sungguh!
Belum percaya?
Mari belajar bersama-sama....

Salah satu fenomena yang sangat mengkhawatirkan dalam waktu dekat ini adalah Valentine's Day. Saya tidak akan membahas tentang bid'ah dalam perayaan ini, ataupun tentang asal usul budaya ini. Kejelasannya mutlak dan hukumnya jelas. Haram! Referensi tentang hal ini dari kacamata Islam bertebaran banyak sekali di internet.

Telah diriwayatkan secara pasti dari Nabi Shallallahu 'alaihi Wa Sallam, bahwa beliau bersabda. "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, berarti ia termasuk golongan mereka".

Valentine's day termasuk jenis yang disebutkan tadi, maka seorang muslim yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak boleh melakukannya, mengakuinya atau ikut mengucapkan selamat, bahkan seharusnya meninggalkannya dan menjauhinya sebagai sikap taat terhadap Allah dan Rasul-Nya serta untuk menjauhi sebab-sebab yang bisa menimbulkan kemurkaan Allah dan siksa-Nya. Lain dari itu, diharamkan atas setiap muslim untuk membantu penyelenggaraan hari raya tersebut dan hari raya lainnya yang diharamkan, baik itu berupa makanan, minuman, penjualan, pembelian, produk, hadiah, surat, iklan dan sebagainya, karena semua ini termasuk tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan serta maksiat terhadap Allah dan Rasul-Nya. Sementara Allah Swt telah berfirman, "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya." [Al-Maidah: 2]

Saya hanya menyayangkan bahwa kita sebagai muslim mungkin lupa bahwa Islam sesungguhnya punya konsep yang jauh lebih indah tentang yang namanya "kasih sayang". Yaitu kehadiran kita di dunia ini sebagai Rahmatan Lil 'Alamin. Rahmat untuk seluruh alam. Subhanallah, indah sekali. Tidak ada hubungannya dengan tanggal-tanggal tertentu.

"Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (Dari kitab shahih Muslim, yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik)

"Apabila seseorang mencintai saudaranya, maka hendaklah ia mengatakan rasa cintanya kepadanya" (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

Pengekspresiannya pun tidak terbatas untuk sosok tertentu, apalagi yang jelas-jelas bukan muhrimnya. Sifatnya luas. Untuk seluruh alam. Seluruh mahkluk. Kapan saja. Di mana saja. Tidak terbataskan oleh simbol-simbol hadiah. Cintanya melangit. Disukai Allah dan dipuji oleh manusia-manusia langit. Halal. Syar'i. Tidak terbungkus oleh pembenaran-pembenaran duniawi. Cinta yang tidak akan pernah berbuah kecewa. Patah hati, sebab sumbernya manusia yang banyak lupa. Karena mimbarnya adalah cahaya ilahi dan sifatnya abadi. Subhanallah. Adakah konsep yang lebih indah dari ini? Katakan, adakah konsep yang lebih indah dari ini?

***
uNisA, feb 2005