Kamis, 28 Juli 2005

...menjemput impian?

Yaa Rabb,
Jika perkara ini adalah yang terbaik untukku, untuk agamaku, untuk duniaku, dan untuk akhiratku, maka permudahlah ia bagiku. Namun jika sebaliknya, maka jauhkanlah perkara ini dariku.


Intermezo :
Yuk ibu2 muslimah IT, kita munas juga. Di selatsar,Tm mesj Al Azhar kebayoran. Ahad jam 13.00. Ajak juga teman2nya yg lain walau belum ikut milis.

selangkah demi selangkah
mari bermujahadah
sekecil apapun amanah 

Jumat, 15 Juli 2005

on writing [1]...

Malam merayap menjemput hari. Tak ada sinar bulan keperakan memantul mantul di Singapore river seperti di cerita2 fiksi. Yang ada hanyalah lampu lampu kota menyala benderang dengan angkuh. Terkesan bangga akan cantiknya yang semu. Seakan lupa bahwa sinar bulan tetap tak terkalahkan. Cantiknya alami. Walau tak terlihat namun semua tahu bahwa ia ada. Walau tak mencolok namun semua tahu bahwa indahnya abadi. Menawan. Carilah sinarnya di desa bukan di kota ini. Lalu kesederhaan yang memukau itu akan memenjarakan hatimu untuk betah berlama lama membersamainya.

...to be cont.. 

Rabu, 13 Juli 2005

Sotsugyo

Selamat convocation buat roommate ku (pepito), mantan roommate (ratih-chan), roommatenya mantannya roommate (dieni-chan), mantan roommatenya mantannya roommate waktu tahun ke-2 (dita-chan) dan semua temen temen yang wisuda bulan ini. Welcome to real liFe

...
hari ini hari milikmu
juga esok masih terbentang
dan mentari kan tetap menyala
di sini,di urat darahku
**petikan mars ITB yg nyasar ke NTU, masih cinta tanah air rupanya 

Rabu, 06 Juli 2005

Huimien [Bag 1]

Huimien [Bag 1]

Jari jemari yang seharusnya bertemankan C# dot Net, malah menari nari di atas keyboard merangkai dan memadu padan kata kata berbahasa Indonesia. Visual studio memandang iri pada notepad yang semakin penuh dengan kata. Juga sebal pada sang pemilik jari yang dengan cueknya meneruskan aktivitas tersebut.Sambil sesekali mengerutkan kening, atau membetulkan kacamata minus tiga-nya. Lalu lahirlah beberapa cerita pendek. Alergi ikhwan. Demikian salah satu judulnya. Nah lo.. kok judulnya gawat?. Kayanya terinspirasi dari judul bukunya Nurul F Huda. Ditaksir Ikhwan. ^_^. sang penulis pun tersenyum geli, akhirnya berhasil menulis sebuah cerpen yang 99% nya non fiksi :D. Semakin ia baca semakin tak berani ia memperlihatkannya kepada siapa siapa.

Hmm ternyata memang tidak berbakat merangkai kata kata dalam bentuk dialog dialog yang mempesona. Kemampuan menulis si penulispun ternyata baru pada tahap curahan curahan rasa semata. Masih belum berbakat rupanya.

Jari jemari yang seharusnya bertemankan C# dot Net, malah menari nari di atas keyboard merangkai dan memadu padan kata kata berbahasa Indonesia. Tiba tiba si pemilik jari ingin mencoba berlatih menulis dialog dialog. Ia pun mengarahkan pandangan ke sekeliling ruangan yang dipenuhi programmer programmer kantor pajak yang lumayan 'gila kerja'. Matanya tertumbuk pada Huimien. Gadis singapura yang beberapa hari ini cukup dekat dengannya. Memorinya berusaha mengingat2 kejadian kemaren siang, dan mencoba berlatih menuliskannya dalam bentuk dialog. Kali2 aja ada penulis hebat yang membaca tulisannya,sehingga bisa memberi masukan pada kemampuan menulisnya yang masih berantakan.

Lalu jari jemarinya pun semakin lincah menari di atas keyboard. Maka lahirlah kilas balik peristiwa kemaren siang. Itung itung latihan menulis cerpen.
--------------------

Sweet HuiMieN

Huimien. Asli Singapura. Dia lulusan polytechnic dan bukan Universitas sehingga masa waktu kuliahnya cuma 3 tahun. Aku juga pernah kuliah setahun sebelum ke Singapura, di kampus yang dikelilingi kuda kuda di Bandung sana(???) praktis jarak usia kami terpaut dua tahun. Huimien memiliki wajah yang lucu mirip boneka dari Cina (kalau aku mirip boneka Padang hehe, itupun kalau ada).
Kata Isti matanya terlalu sipit. Tubuhnya mungil, dengan rambut yang sangat lurus dan poni yang khas. Benar-benar seperti boneka. Teman-teman kantor sering menggodanya dengan sebutan "cute girl" sampai dia salah tingkah saking malunya. Bahkan Hong Chuan, pegawai laki laki di kantor lama, bela belain membawa sebuah boneka porselen cina ke kantor cuma untuk meyakinkan kita semua bahwa Huimien benar-benar imut-imut. Mirip!!. Seorang programmer wanita asal Indonesia pernah terang terangan bilang begini: “You're really cute, look like a hamster”. Lalu Huimien pun melongo dengan suksesnya. Tega amat yak?. Tapi bener juga sih.

Huimien dan aku baru saja dipindahkan dari gedung yang lama karena manajemen prosedur, yaitu kurangnya resouces untuk fixing. Aku tidak begitu canggung berada di tempat baru karena pernah ditempatkan di sini sebulan lamanya. Namun tidak begitu dengan Huimien. Dia begitu kuatir tidak bisa beradaptasi dan tidak punya teman. Kemaren adalah hari kedua kami di tempat baru. Banyak sekali programmer Indonesia di sini. Jadi aku cukup punya banyak teman walau sebatas saling melempar senyum di kantor. Mengamati karakter programmer2 Indonesia di sini adalah hal yang lucu buatku. Dari yang bahasa Inggrisnya begitu bagus sampai yang bahasa Inggrisnya medHok bangHet gitHu loh (tapi tetep bagus kok ^_^). Mereka mengucapkan “Saya tidak tahu” dengan “I dHon’t know”, bukan “I don’t know”. Sehingga pada perkenalan pertama kita bisa langsung berkomentar "dHari jHawa yHa?". Dari yang luar biasa ramah dan terus terusan memanggil aku 'mbak' sampai yang gualaknya bukan main. Dari yang cuantik buanget seperti foto model cina sampai yang ndeso seperti aku hehe..(walau ndeso tapi penuh semangat, catet ya!! ^_^).

Siang itu Huimien mendekatiku dengan raut wajah gelisah. Percakapan di antara kami memakai bahasa Inggris tentunya. Tepatnya Singapore-English. Tapi demi kenyamanan sebaiknya kutulis dalam bahasa ranah Bunda saja. Biar ndak ketahuan pembaca juga kalau Englishku bener bener telah jedHuk jedHuk karena 5 tahun sudah bercampur dengan masyarakat Singapura yang Englishnya jedHuk jedHuk kuadrat. Apakah arti kata bercetak tebal di atas?. Harap jangan tanyakan pada guru Bahasa Indonesiamu yah ^_^

"Aku stres, set up komputer saja ga bisa bisa. Terlalu banyak yang harus di synchronize. Pusing” katanya sambil sesekali membetulkan rambut di balik telinganya. Aku mencatat dalam hati. Satu: Huimien punya kebiasaan seperti itu ketika gugup.

“Tak apa, take it easy. Slowly semuanya akan baik baik saja dan kita bisa mulai bekerja” sahutku pura pura nyantai. Padahal akupun sebenarnya pusing dari pagi belum selesai selesai men set-up mesin pintar ini supaya langsung bisa digunakan hari ini untuk mencari serangga serangga imut yang bersembunyi di dalam komunitas C# dot Net.

“Kalau memang terlalu banyak masalah untuk memulai dari scratch, sebaiknya kita clone saja dari someone else’s PC. Moga moga tidak lama” sambungku.

“Kamu menulis apa?” tiba tiba Huimien mengalihkan topik sambil menunjuk notepad yang terbuka lebar berisi cuplikan diary seorang muslimah manis yang pernah bersekolah di Jordan. Entrynya menunjukkan tahun 2003. Aku sedang membaca cerita muslimah itu tentang teman temannya yang mengisahkan beberapa bocah yang ditembak mati oleh serdadu jah***m di depan ibunda ibunda mereka. Yaa syahid… buatkan bunda bundamu sebuah rumah di surga ya nak ^_^.

“Aku sedang mengumpulkan data untuk menulis”
“Menulis apa? “
“Menulis tulisan” Of course lah, masak menulis pemandangan.
Itu mah melukis hehe. Untung Huimien baik. Dia cuma tersenyum. Manis. Kayak Hamster. *wink wink*

“Apa ini?” dia menunjuk Ayat ayat cintanya kang Abik yang nampak mencolok di antara file2 perpajakan, Botol minuman, Syamil Qur'an dan CD playernya Istih.
“Buku” jawabku. Sengaja ngasal, pengen liat dia marah
Nah benar saja, dia cemberut sampai Singlishnya keluar dengan parahnya
“Of course Lah. Can not be other thing whaaaat??”
“This is Ayat Ayat Cinta, baku bagus” sahutku.
"say it in English"
"Verses of Love"
"Ow.. you're so romantic. Membaca buku seperti ini"
Loh?? apa hubungannya coba.

Dia memandang gadis bercadar yang jadi covernya. Terlihat tertarik.
“Can I ask you a question Reni? Maybe it’s too personal. Kalau ga mau jawab gpp” Tiba tiba wajahnya serius.
Aku memutar duduk dan menatap matanya. “Yes, sure. Just ask”
“Kenapa kamu menutup rambutmu?. Apa tidak panas? Hmm kalau ga mau jawab juga gpp. Mungkin itu masalah agama ya kan?. Lalu gadis di buku ini kenapa Cuma matanya yang terlihat?”

Aku tidak begitu kaget ditanyai soal cadar. Tapi cukup heran kalau dia masih mempertanyakan soal jilbab. Karena kupikir di Singapura, wanita berjilbab adalah pemandangan yang sangat wajar.
Kalau yang bertanya adalah seseorang dari Eropa atau Amerika mungkin aku tidak begitu kaget.

“Aku ingin menjawabnya sekarang namun takut tidak terstruktur. Yang jelas ini berhubungan dengan penghormatan dan penjagaan tertinggi dari agamaku buat kaum wanita. Besok aku bawakan jawaban lengkapnya” Aku menjanjikan. Dalam hati bertekad membawakan Huimien buku mungil dari Islamic Center berjudul “20 most common question about Islam”. Aku lupa nama pengarangnya. Buku yang cukup popular di kalangan muslim/muslimah yang musti berhadapan dengan non muslim di luar negeri. Menjawab pertanyaan2 standard yang paling sering ditanyakan ttg islam. Buku ini cukup tipis dan penyampaiannya pun bagus. Kupikir Huimien tidak akan begitu keberatan membacanya

“Apa ini artinya?”
Huimien menunjuk bab 1 buku Ayat Ayat Cinta.
“Gadis Mesir itu bernama Maria. That Egyptian girl was named Maria” Aku membaca judulnya sekaligus menerjemahkan.
“Oh ini cerita dari Mesir? Tapi berbahasa Indonesia?” Huimien terlihat ingin tahu.
“Yes. Kisah seorang pemuda islam yang begitu indah akhlaknya, begitu tinggi budinya. Idaman semua wanita islam yang ingin meraih surga” Sahutku sambil tersenyum simpul. O ho.. aku mulai melebih lebihkan masalah.
“You have to read it. Aku yakin kamu akan bilang bahwa islam itu indah sekali begitu selesai membaca buku ini”
“But I can not understand Bahasa “ jawabnya. Singaporean memang menyebut Bahasa Indonesia dengan istilah Bahasa. “You have to translate it for me” Aku teringat folder AAC yang dikirim mbak Dita.
Di dalamnya ada satu setengah bab terjemahan AAC her version. Namun aku urung menunjukkannya kepada Huimien. Belum minta ijin.

(bersambung)