Senin, 30 Juli 2007

Hamil Muda

Subhanallah, maha suci Allah yang menjadikan berbagai macam keunikan dan kekhasan dalam setiap peristiwa.
Saat ini kehamilan memasuki minggu ke-7, dan sejak minggu lalu saya mulai menikmati indahnya mual-mual dan muntah dari yang biasa sampai yang luar biasa.

Sejak 2 hari lalu akhirnya yang menjadi bacaan kita sepulang dari kantor (maklum ga punya TV) ga lagi berkutat dari koran-koran, tugas-tugas atau buku-buku agama umum. Namun sudah bertambah dengan buku-buku tentang kehamilan. Ada 2 buah buku yang menjadi favorit saya menyangkut kehamilan ini:
1. Hamil, siapa takut?, terbitan puasa Al Kautsar. Membahas masalah A-Z tentang kehamilan dan janin dari segi Fiqih. Meliputi perkembangan janin, hukum-hukum berkenaan dengan segala sesuatu dari hamil sampai lahir,  sampai kepada bid'ah-bid'ah yang tercela
2. Pertanyaan-pertanyaan seputar ibu hamil, karya seorang doktor dari negeri Jiran (Malaysia). Yang ini menjadi favorit saya karena membahas dari sisi kesehatan tentang perkembangan janin dan kondisi ibu dari trimester 1 sampai akhir

Untuk kondisi saya, kebetulan termasuk yang cukup beragam. Secara fisik belum ada perubahan apa-apa memang, malah berat badan turun 1kg dari minggu lalu. Mengikuti nasihat dokter, saya jadi tertarik mendokumentasikan perkembangan-perkembangan yang dialami setiap bulan. Dalam masa hamil muda saat ini, berikut hal-hal yang saya rasakan:
1. Cenderung cepat lelah
2. Nafsu makan sangat menurun
3. Sangat sensitif terhadap bau-bauan sekecil apapun, dan langsung bereaksi ingin muntah
4. Jadi tambah ga betah lihat ada yang berantakan dikit aja
5. Perasaan mual juga bisa datang kalau melihat sesuatu yang sangat berantakan, tempat tidur yang kurang rapi, serta barang-barang yang tidak pada tempatnya, walau barang2 ga penting (halah..)
6. Jadi hobby ngabsenin barang2 kalau di rumah. tiba-tiba inget ini, inget itu.. ada dimana ya letaknya dst dst. Padahal ga penting (kecian suamiku)
7. Tiba-tiba pengen makan suatu jenis makanan karena seharian ga makan-makan, begitu makanannya udah di depan mata, dimakan trus beberapa jam kemudian dimuntahkan (hehehe..)

Begitulah. jangan tanya susu ya, apalagi benda satu itu, bisa memicu mual walau belum diminum. Sekarang ini berusaha menikmati dengan senikmat-nikmatnya. Kalau perutnya belum mau makan, ya udah.. paksa pelan-pelan aja, dikit-dikit. Bahkan makan pagi sekarang ini bisa 3 jam (dan setelah makan dimuntahin lagi hehehe)

Kita liat aja ya, selera makannya menguap begini sampai berapa lama. Doakan aja ya saya dan janin sehat-sehat selalu. Suatu saat nanti mungkin masa-masa ini akan menjadi kenangan yang sangat indah. Ga bisa makan euy, jarang-jarang lho.... biasanya aja tukang makan.. hehehe

Kamis, 19 Juli 2007

Sayur Asem Komplit

"Photonya menyusul, masih di kamera ^_^"

 Ketika kk akhirnya mengakui bahwa Sayur Asem adalah menu favoritnya. Sayapun kelabakan sampai jedug-jedug. Soal bisa ga bisa masak sih saya percaya modalnya cuma:
1. Bisa membaca
2. Niat yang kuat bangeeet nget nget !
3. Mengetahui rasa yang enak

 Nah ya, untuk masalah sayur asem ini saya cukup bingung, coz seumur-umur sayur asem teh menu yang cukup juaraaaaaang berkenalan dengan lidah ini (di Padang tiadalah awak pernah makan sayur Asem, selama di Singapura rasanya juga tiada pernah, di Jkt pun hanya beberapa kali awak mau makan sayur asem). Jadi bagaimana rasa sayur asem pun masih juadi misteri... Namun demi point nomor 2, serta banyaknya fasilitas untuk point nomor 1 (internet, buku resep, dst dst), akhirnya saya memberi kesempatan sebuah wik en yang istimewa (sabtu-ahad) untuk khusus bersemedi di dapur sampai kk akhirnya melonjak dan mengatakan "Yaaa!! inilah sayur asem itu" !!!

Beginilah resep setelah memadu-padakan berbagai temuan di internet, nanya-nanya tetangga dan pengawasan ketat kk 2 hari lamanya. Untuk yang ahli memasak, mohon tanggapannya yaa.  Saya ini masih butuh bimbingan sangat. Berikut langkah-langkah memasak Sayur Asem Komplit ala uNisA :
  • Siapkanair bersama daun salam dan lengkuas yang memar-memar (abis berantem kali)
  • Haluskanlah bumbu-bumbu berikut ini: Bawang merah, bawang putih, cabe, serta kacang tanah yang telah digoreng hingga harum (hummmm.. sedaaap baunya).
  • Tentang porsi dan komposisi, ternyata memasak itu memang banyak memakai perasaan.
  • Panaskan air bersama daun salam, lengkuas, serta bumbu-bumbu halus di atas sampai mendidih. Jangan lupa masukkan garam dan gula
  • Kemudian masukkan dulu bahan yang paling keras, dalam hal ini buah melinjo, sekitar 10 menit kemudian (untuk kasus saya, the husband prefer dgn eksperiment 10 menit ini) masukkan kacang tanah, kacang panjang, jagung muda manis, serta daun melinjo
  • In this case kalau suka bolehlah ditambahkan nangka muda serta labu siam (kebetulan kite sama-sama ga doyan)
  • Jangan lupa dicicip-cicip bersama (cicipinnya bareng-bareng ya, biar mesraa.. heheheh). Buat para suami, perlu diperhatikan bahwa: menemani istri memasak itu sangat menambah semangat ^_^
  • Kemudian masukkan air panas beserta air asam jawa...
Begitulah. Saya tidak memakai kemiri karena denger-denger sayur asem sunda teh ga pake kemiri. Mohon masukkannya yaaa.. Resep berikutnya : Ayam masak jeruk purut

Selasa, 17 Juli 2007

[Cluster 11] Membandingkan Generasi Majalah Annida



Apa yang timbul dalam pikiran kita melihat gambar di atas?Adakah perbedaan rasa yang berarti?
Itulah majalah Annida edisi juni-juli 1997, dan juni-juli 2007. Yup! Persis beda 10 tahun. Edisi juni-juli 1997 yang saya jumpai waktu kelas 2 SMU ini adalah salah satu harta karun di dalam koleksi-koleksi buku saya. Majalah yang acap kali saya tengok ulang, tidak hanya sekedar penghias rak buku atau masuk ke bagian museum. Sama sekali tidak. Benar-benar salah satu harta berharga.

“Antara Depok dan Tepi Barat" adalah salah satu karya uni imun (Muthmainnah) yang paling saya suka. Getar yang dirasakan setelah membacanya sekaliber tulisan-tulisan mbak HTR kala itu. Mengguncang iman, menyentakkan kesadaran, membuka fikiran dan tentunya menyentuh kalbu. Saat itu juga Annida punya penulis-penulis hebat yang kebanyakan sekarang telah menjadi penulis-penulis ternama. "Perjamuan Malaikat" karya Afifah Afra di edisi juni-juli 2007 menurut saya juga merupakan karya yang luar biasa. Kegeraman hati kita akan peristiwa yang menimpa jamaah haji Indonesia terkait masalah ransum rasanya dapat terwakili oleh cerpen ini. Pun hadirnya karakter-karakter yang mampu membawa kita ke suasana yang ingin digambarkan dalam kisah tersebut. Afifah Afra penulis yang tidak diragukan lagi kualitasnya. (salut!). Dua cerpen utama ini membuat persandingan 2 edisi yang berbeda umur 10 tahun ini bisa dibilang cukup setara. 

Namun bagaimana dengan sisi lainnya? Sejalan dengan perkembangan jaman, Annida (dan mungkin semua majalah di dunia) makin penuh sesak oleh iklan-iklan busana muslim. Mengartikannya dapat dari berbagai sudut pandang, tergantung minat. Annida yang makin populer walau tanpa iklan di media massa, sehingga mampu menarik pengiklan dengan dahsyatnya. Atau kemampuan ekonomi masyarakat muslim yang mungkin semakin meningkat, sehingga meningkat pula pola konsumsi dan produksi. 

Namun yang terasa cukup menggelitik di sini adalah perbedaan "rasa" yang cukup mencolok. Entah saya ini termasuk aliran kolot, tapi rasanya nyaman banget berdekatan dengan Annida model dahulu kala. Sejuk, anggun, sederhana, namun bermuatan. Kemudian saya sadari bahwa ternyata dakwah itu mau tak mau memang harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Telah banyak hal yang berubah, apalagi dalam kurun waktu 10 tahun. Pola hidup, cara berfikir, budaya, rasa, norma dan seterusnya dan seterusnya. Meski pasar yang dibidik Annida saat ini (mungkin) tetap remaja, namun definisi remaja itu sendiri mungkin telah mengalami perubahan. 

Remaja saat ini tidak sama "penampakannya" dengan remaja jaman dulu. Remaja saat ini tidak sama seleranya dengan remaja jaman dulu. Jika terus dirunut, akan panjang jadinya. Dengan dasar itulah kemudian saya ber-husnuzhon bahwa itulah alasan Annida kemudian mendisain halaman depannya menjadi begitu eye catching . Walau saya dengar selentingan, para ikhwan memang kemudian makin malu-malu untuk berkenalan dengan Annida. 

Entahlah. Demikianlah sedikit pikiran yang cukup menggelitik akhir-akhir ini. Dan saya doakan, semoga Annida semakin sukses mengemban misi visinya.. amin

Senin, 16 Juli 2007

debar berikutnya...

Di awal rajab ini, rasa hati ga karuan..Baru 2,5 bulan kebersamaan bersama kakak, namun hati ini telah begitu mengharapkan kehadiranmu, jundi. Deg-degan luar biasa ketika menyadari siklus bulannannya telat (walau baru) 3 hari. Tadi malam rasa mual itu pun menyerang waktu dibangunkan kakak, yang sudah rapi jali dengan baju kokonya habis solat malam. Ganteng. Banget. Love u. kak. Awalnya aku kira bau telur rebus dan tumis sarden yang membuat perut ini tiba-tiba bereaksi hebat walau ditahan-tahan. "Mungkin masuk angin", kata kakak..

Baru 2,5 bulan kebersamaan bersama kakak, namun hati ini telah begitu mengharapkan kehadiranmu, jundi. Kerinduan akan hadirmu makin bertambah-tambah setiap kali mendengar tilawah merdu kakak, melihat setiap gerak gerik kakak yang menentramkan, menyejukkan dan menenangkan jiwa. Ingin punya kakak junior...

Dan pagi ini, rasa hati tak terkatakan saat kulihat hasil test pack itu. Perlahan-lahan garis kedua itu muncul. Subhanallah. Hatiku gerimis tak terkirakan. Walau tahu bahwa alat buatan manusia bisa saja salah, namun gerimis itu tak tertahankan. Luar biasa rasanya, merasakan ada sesuatu bernyawa dalam badan ini, dalam jiwa ini, dalam hati ini. Di hati yang selalu nyaman dalam kebersamaan yang indah dengan kakak.

Sore ini insyaAllah mau ke dokter. Mohon doanya ya, Semoga yang terbaik selalu dipilihkan Allah buat kita semua. Amin

Jumat, 06 Juli 2007

Imam Syafi'i

Ditulis Oleh: Abu Auf Abdurrahman Attamimi
sumber: mailing list Muslimah_Sholihah ·

Nama lengkap beliau adalah Abu Abdullah Muhammad bin Idris. Beliau dilahirkan di Gaza, Palestina, tahun 150 H, dan ayahnya meninggal ketika masih bayi, sehingga beliau hanya dipelihara oleh ibunya yang berasal dari Qabilah Azad dari Yaman. Diwaktu kecil Imam Syafii hidup dalam kemiskinan dan penderitaan sebagai anak yatim dalam "dekapan" ibundanya . Oleh karena itu ibunya berpendapat agar sebaiknya beliau (yang ketika itu masih kecil) dipindahkan saja ke Makkah (untuk hidup bersama keluarga beliau disana). Maka ketika berusia 2 tahun beliau dibawa ibundanya pindah ke Makkah.

Imam Syafi'i rahimahullah dilahirkan bertepatan dengan meninggalnya Imam Abu Hanifah oleh karena itu orang-orang berkata : "telah meninggal Imam dan lahirlah Imam". Pada usia 7 tahun beliau telah menghafal Al Qur'an. Dan suatu sifat dari Imam Safi'i adalah, jika beliau melihat temannya diberi pelajaran oleh gurunya, maka pelajaran yang dipelajari oleh temannya itu dapat beliau pahami. Demikian pula jika ada orang yang membacakan buku dihadapan Imam Syafi'i, lalu beliau mendengarkannya, secara spontan beliau dapat menghafalnya. Sehingga kata gurunya : "Engkau tak perlu belajar lagi di sini (lantaran kecerdasan dan kemampuan beliau untuk menyerap dan menghafal ilmu dengan hanya mendengarkan saja)".

Setelah beberapa tahun di Makkah, Imam Syafi'i pergi ke tempat Bani Hudzail dengan tujuan untuk belajar kepada mereka. Bani Hudzail adalah Kabilah yang paling fasih dalam berbahasa Arab. Beliau tinggal di tempat Bani Hudzail selama 17 tahun. Ditempat ini beliau beliau banyak menghafal sya'ir-sya'ir, memahami secara mendalam sastra Arab dan berita-berita tentang peristiwa yang dialami oleh orang-orang Arab dahulu.

Pada suatu hari beliau bertemu dengan Mas'ab bin Abdullah bin Zubair yang masih ada hubungan famili dengan beliau.
Mas'ab bin Abdullah berkata : "Wahai Abu Abdullah (yaitu Imam Syafi'i), sungguh aku menyayangkanmu, engkau sungguh fasih dalam berbahasa Arab, otakmu juga cerdas, alangkah baiknya seandainya engkau menguasai ilmu Fiqih sebagai kepandaianmu."
Imam Syafi'i : "Dimana aku harus belajar?"
Mas'ab bin Abdullah pun menjawab : "Pergilah ke Malik bin Anas".
Maka beliau pergi ke Madinah untuk menemui Imam Malik. Sesampainya di Madinah Imam Malik bertanya : "Siapa namamu?". "Muhammad" jawabku. Imam Malik Berkata lagi : "Wahai Muhammad bertaqwalah kepada Allah
dan jauhilah laranganNya maka engkau akan menjadi orang yang disegani di kemudian hari". Esoknya beliau membaca al Muwaththa' bersama Imam
Malik tanpa melihat buku yang dipegangnya, maka beliau disuruh melanjutkan membaca, karena Imam Malik merasa kagum akan kefasihan beliau dalam membacanya.

Al Muwaththa' adalah kitab karangan Imam Malik yang dibawa beliau dari seorang temannya di Mekkah. Kitab tersebut beliau baca dan dalam waktu 9 hari, dan beliau telah menghafalnya.Beliau tinggal di Madinah sampai Imam Malik meninggal dunia, kemudian beliau pergi ke Yaman.

<strong>Kunjungan Imam Syafi'i Keberbagai Tempat</strong>

Sudah menjadi kebiasaan ulama'-ulama' pada masa Imam Syafi'i yaitu berkunjung ke berbagai negeri untuk menimba ilmu di tempat tersebut. Mereka tidak perduli terhadap rintangan-rintangan yang akan mereka hadapi. Demikian pula Imam Syafi'i berkunjung ke berbagai tempat untuk menimba ilmu dengan sungguh-sungguh dan memperoleh manfaatnya. Sebagaimana yang telah diketahui tentang perjalanannya dari Mekkah ke Bani Hudzail, kemudian kembali ke Mekkah dan perjuangannya untuk menemui Imam Malik, dan setelah meninggalnya Imam Malik beliau pergi keYaman dan selanjutnya pergi ke Baghdad dan kembali ke Madinah , dan setelah itu kembali lagi ke Baghdad kemudian ke Mesir.

Kunjungan-kunjungan itu menghasilkan banyak ilmu dan pengalaman baginya serta membuatnya gigih dalam menghadapi berbagai rintangan dalam membela kebenaran dan membela Sunnah Rasulullah saw. Sehingga namanya menjadi terkenal dan disegani umat Islam di zamannya.

Imam Ahmad Bin Hambal berkata tentang gurunya Imam Syafi'i rahimahullah telah diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda :
"Inna Allaha yub'astu lihadzihil ummah 'ala ra'si kulla miati sanatin man yujaddidu laha diinaha"

"Sesungguhnya Allah swt mengutus (mengirim) seseorang kepada umat ini setiap seratus tahun untuk memperbarui urusan agamanya". (shahih sunan Abu daud hadits no : 4291)

Kemudian Imam Ahmad bin Hambal menambahkan dengan berkata : "Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang pertama dan mudah-mudahan Imam Syafi'i adalah yang kedua".

<strong>Ilmu Yang Dimiliki Oleh Imam Syafi'i rahimahullah</strong>

Imam Syafii rahimahullah memiliki ilmu yang luas seperti yang dikatakan Ar Rabbii bin Sulaiman : "Setiap selesai shalat shubuh Imam Syafi'i selalu duduk dikelilingi orang-orang yang ingin bertanya tentang tafsir Al Qur'an. Dan seandainya matahari telah terbit, barulah orang-orang itu berdiri dan bergantian dengan orang-orang lain yang ingin bertanya juga tentang hadits, serta tafsirnya. Beberapa jam kemudian ganti orang-orang lain untuk bertanya-jawab. Dan sebelum waktu dhuhur mereka pergi disusul oleh orang-orang yang bertanya tentang nahwu, urudh dan syai'r sampai waktu dhuhur".

Mas'ab bin Abdullah Az Zubairi berkata : "Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih mengetahui peristiwa tentang orang-orang Arab dahulu seperti Imam Syafi'i". Abu Isma'il At Tarmudzi juga berkata : "Aku perna mendengar Ishak bin Rahawih berceritra : "ketika kami berada di Makkah Imam Bin Hambal rahimahullah, berkata kepadaku : "Wahai abu Ya'kub belajarlah kepada orang ini "Seraya memandang Imam Syafi'i"".

Kemudian aku berkata : "Apa yang akan aku peroleh dari orang ini, sementara usianya hampir sama dengan kita? Apakah aku tidak merugi seandainya meninggalkan Ibnu Uyainah dan Mugni?". Imam Ahmad pun menjawab : "Celaka engkau! Ilmu orang-orang itu dapat engaku tinggalkan tapi Ilmu orang ini tidak dapat". Lalu aku belajar padanya.

Imam Ahmad bin hambal menambahkan tentang Imam Syafi'I, adalah beliau orang yang paling paham (pengetahuannya) tentang Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Kesederhanaan Dan ketaatan Imam Syafi'i Pada Kebenaran
Al Imam Syafi'i rahimahullah terkenal akan kesederhanaan dan (ketaatan) dalam menerima kebenaran. Hal ini telah dibuktikan dalam diskusi-diskusi dan tadarus-tadarusnya serta pergaulan murid-murid, teman-teman dan orang umum. Banyak orang yang telah meriwayatkan sifat-sifat yang telah dimilikioleh Imam Syafi'i yang seolah-olah sifat itu hanya dimiliki oleh beliau saja.

Al Hasan bin Abdul Aziz Al Jarwi Al Masri (dia adalah Abu Ali Al Judzami, guru Syeikh Al Bukhari yang meninggal di Baghdad pada tahun 257 H) berkata : "As Syafi'i mengatakan : "tidak pernah terbesit dalam hatiku agar seseorang bersalah bila berdiskusi denganku, malah aku menginginkan agar semua ilmu yang kumiliki juga dimiliki oleh semua orang tanpa menyebut namaku"".

Dan Ar Rabii berkata : "Ketika aku mengunjungi As Syafi'i sakit, beliau masih sempat menyebutkan buku-buku yang telah ditulisnya dan berkata : "Aku ingin semua orang membacanya tanpa mengkaitkanya dengan namaku"".

Harmalah bin Yahya juga mengatakan : "Aku pernah mendengar As Syafi'i berkata : "Aku ingin setiap ilmu yang kumiliki, dimiliki oleh semua orang dan aku mendapatkan pahalanya tanpa ucapan terima kasih dari orang-orang itu"." Beliau juga mengatakan demikian :

"Idza wajadtum fii kitaabii khilafa sunnati rasulillahi sallallahu 'alaihi wasallam, fakuuluu sunnati rasulillahi sallallahu 'alaihi wasallam, wa da'uu ma kultu"
"jika kalian mendapati dalam kitabku (suatu tulisan) yang menyelisihi sunnah Rasulullah saw , maka ambillah sunnah Rasulullah saw dan tinggalkan perkataanku.

Dan beliau juga berkata :
"Idza sohhal hadits fahuwa madzhabii"
"jika hadits Nabi saw (derajatnya) shahih, maka itulah madhabku"

"Kullu haditsin 'anin nabi saw fahuwa kaulii, wain lam tasma'uu minni"
"setiap hadits dari Nabi saw adalah pendapatku, walaupun kalian tidak pernah mendengarkan dariku"

"Kullu maa kultu, fakaana 'aninnabiyyi khilafu kaulii mimma yashihhu, fahadtsun nabiyyi awlaa, falaa tukalliduunii"
"segala pendapat yang aku katakan ,sedangkan hadits Nabi saw yang shahih menyelisihi perkataanku, maka hadits Nabi saw lebih utama (untuk diikuti) , dan janganlah kalian taklid kepadaku".

Imam Syafi'i rahimahullah sendiri berkata : "Demi Allah aku belum pernah berdiskusi dengan seseorang kecuali dengan tujuan nasihat". Seandainya aku menyampaikan tentang kebenaran kepada seseorang dengan bukti-bukti yang tepat, lalu diterima dengan baik, maka aku akan menjadi sayang dan akrab dengan orang tersebut. Sebaliknya jika orang tersebut sombong dan membantah bukti-bukti tadi, maka seketika itu juga orang tersebut jatuh dalam pandanganku".

Dan beliau juga berkata : "ketahuilah bahwa perbuatan yang terberat itu ada tiga : "Memiliki harta sedikit tetapi dermawan. Takut kepada Allah swt dalam kedaaan sepi, dan mengatakan kebenaran kepada orang yang diharapkan serta ditakuti banyak orang".

<strong>Ketaatannya Dan Ibadahnya Kepada Allah swt.</strong>

Tentang ketaatan Imam Syafii dan ibadahnya kepada Allah, semua orang yang bergaul dengannya, guru maupun murid, tetangga maupun teman, semuanya mengakuinya.

Ar Rabii bin Sulaiman mengatakan : "Imam Syafii telah mengkhatamkan Al Qur'an sebanyak 60 kali di bulan Ramadhan yang kesemuanya itu terbaca dalam shalatnya". Dan Imam Syafii pernah berkata kepadaku : "Semenjak usia 16 tahun aku belum pernah merasa kenyang, kecuali hanya sekali saja. Karena kenyang itu memberatkan badan, mengeraskan hati dan dapat menghilangkan kecerdasan, mendatangkan rasa kantuk serta membuat malas seseorang untuk beribadah".

Rabii juga mengatakan bahwa Syafi'i membagi malam menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk menulis, bagian kedua untuk shalat dan bagian ketiga untuk tidur.

<strong>Kedermawanannya</strong>

Imam Syafi'i rahimahullah terkenal dengan kedermawanannya. Hal ini tidak bisa dipungkiri atau diragukan lagi. Muhammad bin Abdullah Al Misri berkata : "Imam Syafii adalah orang yang paling dermawan terhadap apa yang dimilikinya".

Dan Amr bin Sawwad As Sarji berkata : "Imam Syafii adalah orang yang paling dermawan dalam hal keduniaan. Beliau pernah berkata kepadaku : "Aku pernah bangkrut sebanyak tiga kali dalam hidupku, sampai aku menjual semua barang-barang yang aku miliki, baik yang mahal maupun yang murah, juga perhiasan anak dan istriku tetapi aku belum pernah menggadaikannya"".

Muhammad Al Busti As Sajastani juga mengatakan : "Imam Syafi'i rahimahullah belum pernah menyimpan sesuatu karena kedermawanannya". Al Humaidi juga berkata tentang Syafi'i ketika beliau datang dari Makkah, Imam Syafii membawa uang sebanyak 10.000 dinar, kemudian bermukim di pinggiran kota Makkah, dan dibagi-bagikan uang itu kepada orang yang mengunjunginya. Dan ketika beliau meninggalkan tempat itu uangnya sudah habis.

Ar Rabbii' menambahkan tentang hal ini : "Seandainya Imam Syafi'i didatangi oleh seseorang untuk meminta kepadanya, maka wajahnya merah karena malu kepada orang tersebut, lalu dengan cepat dia akan memberinya".

Bukti-bukti tentang kedermawanan Imam Syafi'i rahimahullah banyak sekali dan tidak mungkin untuk mengungkapkannya di dalam lembaran yang pendek ini.

Wafatnya Imam Syafi'i rahimahullah Di Mesir (Di Fisthath) Tahun 204 H Al Muzni berkata ketika aku mengunjungi beliau yang sakit yang tidak lama kemudian beliau meninggal, aku bertanya kepadanya bagaimana keadaanmu? Beliau menjawab : "Tidak lama lagi aku akan meninggalkan dunia ini, meninggalkan saudara-saudaraku dan akan menjumpai Allah swt. Aku tidak tahu apakah aku masuk surga atau neraka". Kemudian beliau menangis dan mengucapkan sebuah sya'ir

"Falamma kosaa kalbii wa dookot madzahidii ja'altu rajaai nahwa 'afwika sullamaa"
"ketika hatiku membeku dan menyempit semua jalan bagiku, aku jadikan harapanku sebagai tangga untuk menuju ampunanMu".

Rabii' bin Sulaiman berkata : "Al Imam Syafi'i meninggal dunia pada malam jum'at, sehabis isya' akhir bulan Rajab. Kami menguburkannya pada hari jum'at, dan ketika kami meninggalkan pemakaman itu kami melihat bulan (hilal) Sya'ban 204".

Ar Rabbii' bercerita : "Beberapa hari setelah berpulangnya Imam Syafi'i rahimahullah ke Rahmatullah dan ketika itu kami sedang duduk berkeliling seperti tatkala Imam Syafi'i masih hidup, datang seorang badui dan bertanya : "Dimana matahari dan bulan (yaitu Imam Syafi'i) yang selalu hadir di tengah-tengah kalian?" kami menjawab : "Beliau telah wafat" kemudian orang itu menangis tersedu-sedu seraya berkata : "Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosanya, sesungguhnya beliau dengan kata-kata yang indah telah membuka bukti-bukti yang dahulu tidak pernah kita ketahui. Dan mampu membuat bungkam musuh-musuhnya dengan bukti yang benar. Serta telah mencuci besih wajah-wajah yang menghitam karena aib dan membuka pintu-pintu yang dulu tertutup dengan pendapat-pendapatnya". Setelah berucap kata-kata itu dia meninggalkan tempat itu".

Ibnu Khollikan (penulis buku Wafiati A'yan) berkata : "Seluruh ulama' hadits, fiqhi, usul, lughah, nahwu dan lain-lain sepakat bahwa Al Imam Syafi'i rahimahullah adalah orang yang tidak diragukan lagi kejujurannya, amanatnya, adilnya, zuhudnya, taatnya, akhlaqnya, kedermawannya dan kewibawaannya dikalangan para ulama'".

Abu Hasan Al Razi berkata : "Aku belum pernah melihat Muhammad Al Hasan mengagungkan seorang ulama' seperti dia mengagungkan Al Imam Syafi'i rahimahullah.".

Abdullah din Ahmad bin Hambal betanya kepada ayahnya : "Ayah, bagaimana Imam Syafi'i itu? Aku sering kali melihatmu mendoakannya".

Imam Ahmad bin hambal menjawab : "ketahuilah anakku, bahwa Imam Syafi'i itu ibarat matahari bagi dunia dan kesehatan bagi manusia. Seandainya keduanya itu tidak ada, bagaimana mungkin dapat digantikannya dengan yang lain?".

Maraji':
- Diwan Asy Syafi'i.
- Tarikh Al Mudzahib Al Islamiyyah oleh Asy Syaikh Muhammad Abu Zuhroh.
- Sifat Shalat Nabi saw karya Syaikh Muhammad Nashirudin Albani.

Kiat jitu mempercantik wajah dgn TAHAJUD

sumber: milis muslimah_sholehah

Siapa yang tidak ingin tampil cantik? Kecantikan merupakan merupakah satu hal yang sangat diinginkan oleh para wanita. Mereka para kaum Hawa itu banyak yang telah mencoba berbagai kiat, baik dengan menggunakan berbagai kosmetik, pemutih atau menggunakan lulur, ekstrak bengkoang dan lain-lain agar wajahnya putih alami dan berseri.

Terlepas dari keberhasilan semua trik-trik di atas yang notabene masih dipertanyakan terlebih lagi mengandung zat-zat kimia yang berbahaya, kenapa tidak menggunakan kiat yang satu ini?

Apa kiatnya? Yaitu <strong>shalat tahajjud</strong> di malam hari.

Berkata Imam Ibnul Qayyim, Sesungguhnya shalat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya Ada sebagian istri yang memperbanyak pelaksanaan shalat malam. <!--more-->Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, Shalat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang jika wajah kami menjadi lebih bagus.Demikian yang dituliskan oleh Mahmud Mahdi Al-Istanbuli di bukunya Kado Perkawinan halaman 312 ketika mengutip perkataan Ibnul Qayyim di buku Raudha Ath-Thalibin. [1]

Perlu juga diingat bahwa kiat ini bukan cuma monopoli kaum Hawa saja, kaum Adam pun perlu juga menerapkannya.

<strong>Keutamaan Shalat Tahajjud
</strong>Disamping hikmah diatas yang bisa di dapat dari melaksanakan shalat malam, shalat malam ini pun mempunyai keutamaan yang lain. Bahkan inilah yang lebih penting.

1. Allah akan mengangkat ke tempat yang terpuji, dalilnya adalah
“Dan pada sebagian malam hari bertahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.(Al Israa : 79).

2. Shalat malam dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dapat menghapuskan dosa, dalilnya adalah
Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam karena shalat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa. (HR. Tirmidzi no. 3549, Al Hakim I/380, Baihaqi II/502. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwaa Al Ghalil II/199/no. 452). [2]

3. Kemuliaan orang beriman ada pada shalat malam
Jibril berkata, Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan shalat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain. (Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 831). [3]

Shalat malam yang paling utama adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Pada saat ini doa akan dikabulkan oleh Allah. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwasannya Nabi pernah bersabda:

Allah turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Allah lalu berfirman, Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan! Siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri! Siapa yang meminta ampun kepada-Ku tentu Aku ampuni.Demikianlah keadaannya hingga fajar terbit. (HR. Bukhari no. 145 dan Muslim no. 758). [4]

<strong>Bagaimana Agar Bisa Shalat Tahajjud?
</strong>Shalat malam termasuk ibadah yang berat, karena di saat kita terlelap dan masih mengantuk maka kita harus bangun untuk shalat. Berikut beberapa sebab agar kita dimudahkan untuk melaksanakan shalat malam.

1. Berusaha untuk tidur di awal malam dan menjauhkan diri dari begadang. Rasulullah membenci tidur sebelum Shalat Isyaa dan berbicara sesudah Shalat Isyaa. [5]

2. Ketika akan tidur, perhatikan adab-adab tidur, misalnya membaca doa sebelum tidur, membaca ayat kursi, membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, membaca Surat Al Kaafirun, dll. [6]

3. Tidur sebentar di siang hari

4. Meninggalkan kemaksiatan, dosa dan perbuatan bid'ah

5. Berkeinginan kuat untuk shalat malam

6. Memasang jam beker. Bisa juga dengan saling membangunkan istri, suami, dan keluarga. Bahkan bisa dengan saling membangunkan tetangga atau teman dengan menelpon melalui handphone-nya. Saling berta'awun

Sunnah-sunnah ketika bangun tidur

Sumber: milis muslimah sholehah
Oleh
Syaikh Khalid al Husainan

[a] Mengusap Bekas Tidur Yang Ada Di Wajah Maupun Tangan

Hal ini menurut Imam An-Nawawy dan Al Hafidz Ibnu Hajar sebagai sesuatu yang dianjurkan berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

" Artinya : Rasulullah bangun tidur kemudian duduk sambil mengusap wajahnya dengan tangannya. [Hadits Riwayat Muslim no. 763 ]

[b] Doa Ketika Bangun Tidur

"Artinya : Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangkitkan [Hadits Riwayat Bukhari no. 6312 dan Muslim no. 2711]

[c] Bersiwak

"Artinya : Adalah Rasulullah apabila bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak [Hadits Riwayat Bukhari no. 245 dan Muslim no. 255]<!--more-->

[d] Beristintsaar [Mengeluarkan /Menyemburkan Air Dari Hidung Sesudah Menghirupnya]

"Artinya : Apabila seorang diantara kalian bangun tidur maka beristintsaarlah tiga kali karena sesungguhnya syaitan bermalam di batang hidungnyai [Hadits Riwayat Bukhari no. 3295 dan Muslim no. 238]

[e] Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali.

Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

" Artinya : Bila salah seorang diantaramu bangun tidur, janganlah ia menyelamkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali [Hadits Riwayat Bukhari no. 162 dan Muslim no. 278]

[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]

Kamis, 05 Juli 2007

30 kiat mendidik anak

Sumber: milis as-sunnah

Apabila telah tampak tanda-tanda tamyiz pada seorang anak, maka selayaknya dia mendapatkan perhatian serius dan pengawasan yang cukup. Sesungguhnya hatinya bagaikan bening mutiara yang siap menerima segala sesuatu yang mewarnainya. Jika dibiasakan dengan hal- hal yang baik, maka ia akan berkembang dengan kebaikan, sehingga orang tua dan pendidiknya ikut serta memperoleh pahala. Sebaliknya, jika ia dibiasakan dengan hal-hal buruk, maka ia akan tumbuh dengan keburukan itu. Maka orang tua dan pedidiknya juga ikut memikul dosa karenanya.

Oleh karena itu, tidak selayaknya orang tua dan pendidik melalaikan tanggung jawab yang besar ini dengan melalaikan pendidikan yang baik dan penanaman adab yang baik terhadapnya sebagai bagian dari haknya. Di antara adab-adab dan kiat dalam mendidik anak adalah sebagai berikut:<!--more-->

1. Hendaknya anak dididik agar makan dengan tangan kanan, membaca
basmalah, memulai dengan yang paling dekat dengannya dan tidak
mendahului makan sebelum yang lainnya (yang lebih tua, red).
Kemudian cegahlah ia dari memandangi makanan dan orang yang sedang
makan.

2. Perintahkan ia agar tidak tergesa-gesa dalam makan. Hendaknya
mengunyahnya dengan baik dan jangan memasukkan makanan ke dalam
mulut sebelum habis yang di mulut. Suruh ia agar berhati-hati dan
jangan sampai mengotori pakaian.

3. Hendaknya dilatih untuk tidak bermewah-mewah dalam makan (harus
pakai lauk ikan, daging dan lain-lain) supaya tidak menimbulkan
kesan bahwa makan harus dengannya. Juga diajari agar tidak terlalu
banyak makan dan memberi pujian kepada anak yang demikian. Hal ini
untuk mencegah dari kebiasaan buruk, yaitu hanya memen-tingkan perut
saja.

4. Ditanamkan kepadanya agar mendahulukan orang lain dalam hal
makanan dan dilatih dengan makanan sederhana, sehingga tidak terlalu
cinta dengan yang enak-enak yang pada akhirnya akan sulit bagi dia
melepaskannya.

5. Sangat disukai jika ia memakai pakaian berwarna putih, bukan
warna-warni dan bukan dari sutera. Dan ditegaskan bahwa sutera itu
hanya untuk kaumwanita.

6. Jika ada anak laki-laki lain memakai sutera, maka hendaknya
mengingkarinya. Demikian juga jika dia isbal (menjulurkan pakaiannya
hingga melebihi mata kaki). Jangan sampai mereka terbiasa dengan hal-
hal ini.

7. Selayaknya anak dijaga dari bergaul dengan anak-anak yang biasa
bermegah-megahan dan bersikap angkuh. Jika hal ini dibiarkan maka
bisa jadi ketika dewasa ia akan berakhlak demikian. Pergaulan yang
jelek akan berpengaruh bagi anak. Bisa jadi setelah dewasa ia
memiliki akhlak buruk, seperti: Suka berdusta, mengadu domba, keras
kepala, merasa hebat dan lain-lain, sebagai akibat pergaulan yang
salah di masa kecilnya. Yang demikian ini, dapat dicegah dengan
memberikan pendidikan adab yang baik sedini mungkin kepada mereka.

8. Harus ditanamkan rasa cinta untuk membaca al Qur'an dan buku-
buku, terutama di perpustakaan. Membaca al Qur'an dengan tafsirnya,
hadits-hadits Nabi n dan juga pelajaran fikih dan lain-lain. Dia
juga harus dibiasakan menghafal nasihat-nasihat yang baik, sejarah
orang-orang shalih dan kaum zuhud, mengasah jiwanya agar senantiasa
mencintai dan menela-dani mereka.

Dia juga harus diberitahu tentang buku dan faham Asy'ariyah,
Mu'tazilah, Rafidhah dan juga kelompok-kelompok bid'ah lainnya agar
tidak terjerumus ke dalamnya. Demikian pula aliran-aliran sesat yang
banyak ber-kembang di daerah sekitar, sesuai dengan tingkat
kemampuan anak.

9. Dia harus dijauhkan dari syair-syair cinta gombal dan hanya
sekedar menuruti hawa nafsu, karena hal ini dapat merusak hati dan
jiwa.

10. Biasakan ia untuk menulis indah (khath) dan mengahafal syair-
syair tentang kezuhudan dan akhlak mulia. Itu semua menunjukkan
kesempurnaan sifat dan merupakan hiasan yang indah.

11. Jika anak melakukan perbuatan terpuji dan akhlak mulia jangan
segan-segan memujinya atau memberi penghargaan yang dapat membahagia-
kannya. Jika suatu kali melakukan kesalahan, hendaknya jangan
disebar-kan di hadapan orang lain sambil dinasihati bahwa apa yang
dilakukannya tidak baik.

12. Jika ia mengulangi perbuatan buruk itu, maka hendaknya dimarahi
di tempat yang terpisah dan tunjukkan tingkat kesalahannya. Katakan
kepadanya jika terus melakukan itu, maka orang-orang akan membenci
dan meremehkannya. Namun jangan terlalu sering atau mudah memarahi,
sebab yang demikian akan menjadikannya kebal dan tidak terpengaruh
lagi dengan kemarahan.

13. Seorang ayah hendaknya menjaga kewibawaan dalam ber-komunikasi
dengan anak. Jangan menjelek-jelekkan atau bicara kasar, kecuali
pada saat tertentu. Sedangkan seorang ibu hendaknya menciptakan
perasaan hormat dan segan terhadap ayah dan memperingatkan anak-anak
bahwa jika berbuat buruk maka akan mendapat ancaman dan kemarahan
dari ayah.

14. Hendaknya dicegah dari tidur di siang hari karena menyebabkan
rasa malas (kecuali benar-benar perlu). Sebaliknya, di malam hari
jika sudah ingin tidur, maka biarkan ia tidur (jangan paksakan
dengan aktivitas tertentu, red) sebab dapat menimbulkan kebosanan
dan melemahnya kondisi badan.

15. Jangan sediakan untuknya tempat tidur yang mewah dan empuk
karena mengakibatkan badan menjadi terlena dan hanyut dalam
kenikmatan. Ini dapat mengakibatkan sendi-sendi menjadi kaku karena
terlalu lama tidur dan kurang gerak.

16. Jangan dibiasakan melakukan sesuatu dengan sembunyi-sembunyi,
sebab ketika ia melakukannya, tidak lain karena adanya keyakinan
bahwa itu tidak baik.

17. Biasakan agar anak melakukan olah raga atau gerak badan di waktu
pagi agar tidak timbul rasa malas. Jika memiliki ketrampilan memanah
(atau menembak, red), menunggang kuda, berenang, maka tidak mengapa
menyi-bukkan diri dengan kegiatan itu.

18. Jangan biarkan anak terbiasa melotot, tergesa-gesa dan bertolak
(berkacak) pinggang seperti perbuatan orang yang membangggakan diri.

19. Melarangnya dari membangga-kan apa yang dimiliki orang tuanya,
pakaian atau makanannya di hadapan teman sepermainan. Biasakan ia
ber-sikap tawadhu', lemah lembut dan menghormati temannya.

20. Tumbuhkan pada anak (terutama laki-laki) agar tidak terlalu
mencintai emas dan perak serta tamak terhadap keduanya. Tanamkan
rasa takut akan bahaya mencintai emas dan perak secara berlebihan,
melebihi rasa takut terhadap ular atau kalajengking.

21. Cegahlah ia dari mengambil sesuatu milik temannya, baik dari
keluarga terpandang (kaya), sebab itu merupakan cela, kehinaan dan
menurunkan wibawa, maupun dari yang fakir, sebab itu adalah sikap
tamak atau rakus. Sebaliknya, ajarkan ia untuk memberi karena itu
adalah perbuatan mulia dan terhormat.

22. Jauhkan dia dari kebiasaan meludah di tengah majlis atau tempat
umum, membuang ingus ketika ada orang lain, membelakangi sesama
muslim dan banyak menguap.

23. Ajari ia duduk di lantai dengan bertekuk lutut atau dengan
menegakkan kaki kanan dan menghamparkan yang kiri atau duduk dengan
memeluk kedua punggung kaki dengan posisi kedua lutut tegak.
Demikian cara-cara duduk yang dicontohkan oleh Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa sallam.

24. Mencegahnya dari banyak berbicara, kecuali yang bermanfaat atau
dzikir kepada Allah.

25. Cegahlah anak dari banyak bersumpah, baik sumpahnya benar atau
dusta agar hal tersebut tidak menjadi kebiasaan.

26. Dia juga harus dicegah dari perkataan keji dan sia-sia seperti
melaknat atau mencaci maki. Juga dicegah dari bergaul dengan orang-
orang yang suka melakukan hal itu.

27. Anjurkanlah ia untuk memiliki jiwa pemberani dan sabar dalam
kondisi sulit. Pujilah ia jika bersikap demikian, sebab pujian akan
mendorongnya untuk membiasakan hal tersebut.

28. Sebaiknya anak diberi mainan atau hiburan yang positif untuk
melepaskan kepenatan atau refreshing, setelah selesai belajar,
membaca di perpustakaan atau melakukan kegiatan lain.

29. Jika anak telah mencapai usia tujuh tahun maka harus
diperintahkan untuk shalat dan jangan sampai dibiarkan meninggalkan
bersuci (wudhu) sebelumnya. Cegahlah ia dari berdusta dan
berkhianat. Dan jika telah baligh, maka bebankan kepadanya perintah-
perintah.

30. Biasakan anak-anak untuk bersikap taat kepada orang tua, guru,
pengajar (ustadz) dan secara umum kepada yang usianya lebih tua.
Ajarkan agar memandang mereka dengan penuh hormat. Dan sebisa
mungkin dicegah dari bermain-main di sisi mereka (mengganggu mereka).

31. Demikian adab-adab yang berkaitan dengan pendidikan anak di masa
tamyiz hingga masa-masa menjelang baligh. Uraian di atas adalah
ditujukan bagi pendidikan anak laki-laki. Walau demikian, banyak di
antara beberapa hal di atas, yang juga dapat diterapkan bagi
pendidikan anak perempuan.

Wallahu a'lam.

Dari mathwiyat Darul Qasim "tsalasun wasilah li ta'dib al abna''"
asy Syaikh Muhammad bin shalih al Utsaimin rahimahullah .
Diterjemahkan oleh, Ubaidillah Masyhadi

Selasa, 03 Juli 2007

memandangmu

terus memandangmu, menghilang di sudut jalan
dengan jejak helaan napas tertahan
berbayang beban besar menggayuti badan
bersabarlah sayang...

Senin, 02 Juli 2007

[Cluster 10] Mengintip Perbankan Syariah

Keterkaitan yang sangat erat antara sector moneter dan sector riil karena nisbah (amount) yang ditentukan tergantung pada pendapatan bagi hasil tentunya membuat Perbankan Syariah akan tidak pernah mengalami negative spread sehingga cukup tangguh menghadapi krisis walaupun di sisi lain mungkin tetap bermasalah di NPL (non performing loan), jika krisis menghantam. Itu salah satu point penting yang aku tangkap selama mengintip prinsip perbankan syariah kemarin. 

Mengintip? Yah, mungkin kata-kata itu lebih tepat karena waktu 3 hari untuk mengetahui seluk beluk perbankan syariah sangat-sangat jauh dari cukup (apalagi memulai dari nol). Luar biasa memang, bahkan terus terang semenjak meninggalkan sesi terakhir pelajaran aku bertekad bulat untuk perlahan berpindah dari bank konvensional. Bukan karena alasan agama semata namun juga alasan rasionalitas.

Saat mendengar istilah perbankan syariah semestinya kita tidak langsung membayangkan hal-hal yang susah dan ribet karena pada dasarnya hal-hal yang kita temui di perbankan konvensional juga ditemui di perbankan syariah, tentunya dengan syarat-syarat tertentu yang membuat perbedaan itu menjadi prinsipil. 

Kegiatan di perbankan syariah ditentukan bukan berdasarkan produknya namun berdasarkan prinsip kerjanya. Misalnya, jika pembaca berniat membuka tabungan di perbakan syariah pasti akan ditanya akan membuka tabungan dengan prinsip wadiah atau mudharobah, karena 2 hal tersebut menganut prinsip kerja yang berbeda.Demikian juga dengan istilah-istilah lainnya seperti musyarakah, murabahah, ijarah, ijarah muntahia bi tamlik, wakalah, hiwalah, kafalah, rahn, sharf dan istilah-istilah lainnya, pada dasarnya kegiatan-kegiatan tersebut juga kita jumpai sebagai produk perbankan konvensional namun tentunya di sini dilaksanakan dengan prinsip-prinsip syariah.

Bukan saat yang tepat memang untuk mendiskusikan istilah-istilah di atas, selain karena saya bisa jadi salah dalam memahami ilmu yang baru diperoleh, juga bukan kapasitas saya untuk mendiskusikan itu. Malah saya sangat berharap pembaca yang membaca tulisan ini merekomendasikan buku-buku pengantar perbankan syariah yang ok poenya.Jika dari kecil kita begitu dijejali oleh paradigma “Mari menabung di Bank, demi keamanan uang anda dan untuk mendapatkan BUNGA, maka alangkah indahnya jika mulai saat ini kita juga mendendangkan dalam hati kita bahwa ada alternative menyimpan uang yang tidak hanya mendatangkan manfaat tapi juga barokah. Bukankah barokah adalah salah satu hal yang ingin kita peroleh? Buat kita dan buat anak-anak kita. 

Di dalam islam uang tidak boleh diperjualbelikan, uang tidak boleh dianggap sebagai komoditas. Yang adaà misalnya jual-beli, pembiayaan atau investasi.Mengiri memang mendapati share perbankan syariah di Indonesia masih sedikitdibandingkan dengan di Malaysia, apalagi di Iran. Namun, meskipun demikian mestinya ada 3 faktor utama yang menentukan keberhasilan pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia:

  1. Dari sisi Regulator / pembuat peraturan
  2. Dari sisi Pelaksana
    1. Perlunya peningkatan infrastruktur dan pelayanan, (misalnya)di bidang IT , sehingga perbankan syariah dapat memberikan pelayanan yang prima
    2. Yang tak kalah pentingnya adalah mendisiplinkan mental untuk meneladani Rasulullah sehingga benar-benar sama antara teori dan praktek di lapangan
  3. Dari sisi masyarakat. Akan tidak ada gunanya juga jika masyarakat belum bisa menempatkan paradigma yang benar tentang hakikat perbankan syariah itu sendiri. Misal: dalam akad murabahah terdapat hasil nisbah yang ternyata pada akhir hari (setelah realisasi) lebih rendah daripada bunga bank di bank konvensional. Lalu nasabah menjadi tidak puas dan meninggalkan perbankan syariah. Jika paradigma bunga masih menari-nari di kepala, mungkin masih akan cukup sulit.
Praktisi perbankan syariah mestinya tidak melupakan satu hal yang sangat penting, yaitu SOSIALISASI. Adalah sebuah tantangan yang cukup berat bagi perbankan syariah untuk mencapai market share yang jauh lebih besar jika program sosialisasi ini tidak mencapai sasaran. Perlu dipikirkan suatu strategi yang strategis supaya pengetahuan tentang produk-produk perbankan syariah mencapai masyarakat luas. Apa dan bagaimana caranya? saya kira itulah PR yang sangat berat.

Mari mulai perubahan dari hal-hal kecil. Siang ini InsyaAllah saya akan membuka rekening di salah satu BUS (bank umum syariah) setelah sebelumnya berkali2 ditolak kerana tak punya KTP Jakarta. Bagaimana dengan anda?Akhirnya, semoga intipan ini bermanfaat, mohon masukan jika ada hal-hal yang perlu diluruskan

Ke Gunung Geulis, Bogor

Alhamdulillah minggu kemarin (1 july 2007) berkesempatan mengikuti acara gathering di Gunung Geulis, Bogor dalam rangka acara kantor. Seperti namanya, tempatnya memang sangat indah, segar dan nyaman. Udara yang asri, pemandangan yang hijau menjadi obat tersendiri bagi kita yang terbiasa 'berkeliaran' di belantara beton seperti Jakarta.