Selasa, 20 November 2007

Dr Kandungan Keren


20 November 2007

Cukup banyak memang informasi terkumpul setelah sekitar 1 bulan searching kesana kemari mengenai dokter kandungan yang oke punya. 80 persen teman-teman, termasuk yang merespon di MP, mempromosikan sebuah nama: Dr.Oni Khonsa! Untuk kali ini aku mulai pilih-pilih informasi. Saran yang utama kali dipertimbangkan adalah dari teman-teman yang mengalami sendiri, bukan dari kabar angin. Aku tidak mau coba-coba lagi mengingat usia kandungan yang sudah lewat 5 bulan. Pun tidak berani eksperimen seperti beberapa teman yang gonta ganti dokter sampai 6 kali.

Keingin ke dr Oni makin menggila setelah membaca postingan HTR di http://helvytr.multiply.com/journal/item/198/Dokter_Kandungan_Favorit.

Terus terang kita bukan tipe yang cerewet dan terlalu banyak bertanya. Namun 4 bulan diperiksa ditempat sebelumnya sudah cukup untuk sebuah kesimpulan. Tidak nyaman! Selama ini berada di ruangan dokter tak pernah lebih dari 5 menit (well, mungkin agak hiperbola). Suasana yang tegang, mencekam, terkesan tidak boleh bertanya, dan dokter yang jangankan menjawab pertanyaan kita, menatap mataku saja enggan. Hiks hiks hiks. Pulang dari dokter malah stress. Akhirnya jumat lalu kami ke dr Oni Khonsa di RS Tambak. Dan berikut sekelumit cerita.

Begitu masuk ruangan beliau, kami disambut uluran tangan beserta senyuman lebar dan hangat seorang dokter manis berkacamata. Kesan pertama sungguh menggoda. Aku merasa di taman bunga. Setelah 4 bulan lebih disambut udara dingin dan senyum membeku. Aku merasa tersiksa setiap kali jadwal periksa kandungan. Sungguh!

Dengan ramah beliau menanyakan bagaimana perkembangan pemeriksaan selama kehamilan. Dan she really surprised that:

  1. Kami tak punya buku rekam medik 
  2. Kami tidak pernah periksa darah 
Beliau sempat nanya RS kami sebelumnya. Dan ternyata rata-rata pasien di sana mendapat perlakuan yang normal. At this point aku benar2 berhusnuzhon bahwa aku hanya kebetulan mendapat dokter yang 'aneh'. And that is nothing to do with the hospital itself. So far yang aku tahu RS tempat aku mriksa sebelumnya itu reputasinya bagus.

Akhirnya aku disarankan periksa darah (walau dianggap telat) dan akan dibekali buku catatan perkembangan kehamilanku. Ok, gak usah bahas masa lalu. Yang jelas 1 bulan penantian yang menegangkan itu telah berlalu (persoalan ini cukup mengganggu konsentrasi). Sebanyak apapun buku yang kitabaca, aku tetap berharap bahwa DSOG benar-benar memberikan saran yang fundamental terutama untuk kehamilan pertama.

Ok, back to dr Oni Dokter Oni kemudian menanyakan apa permasalahan selama kehamilan. Dan seperti sudah kubilang, aku sama sekali bukan tipe pasien yang cerewet. I only inform her tentang masalah 'sakit maag' yang tiba-tiba muncul tengah malam dan membuat tak bisa tidur (oleh dokter yang dulu cuma dijawab singkat : 'gak baca buku yaa? Itu biasa lagi'. That's all, suasana hening). Tapiiiii oleh Dr Oni kemudian menjelaskan sampai detil ttg hal tersebut, sampai sedetil-detilnya berikut saran-saran dan pengobatan.

Pun saat di USG. Rasanya tak pernah aku berbaring begitu lama menyimak penjelasan DSOG tentang detil-detil perkembangan janin. Mulai dari struktur tulang, ukuran detil-detil tubuh janin, denyut jantung, frekuensinya, perkembangannya, berat perkiraan, dst dst. Mungkin karena merasa sangat nyaman, my husband akhirnya terlibat dalam pembicaraan yang sangat seru (oh well, aku tetap berbaring dan diam), diselingi gelak tawa dan humor dengan dokter yang benar-benar luar biasa ini.
\
Ffiiuuuuh… rasanya aku rela membayar sekian kali lebih mahal, demi sebuah perasaan senyaman ini. Kami berada di dalam cukup lama. Nyaris 25 menit. Most of the time diisi oleh 'kuliah' dari sang dokter. Sebulan ini aku benar-benar gelisah. Gak ingin berharap banyak, setidaknya ketemu dokter yang tidak membuat kami merasa di kutub selatan lagi dan mau menjawa satu-dua pertanyaan. Saking takutnya diledekin 'Ga baca buku yaa?' kami akhirnya menamatkan cukup banyak buku-buku dan referensi kehamilan. Dan bagi kami, dr Oni benar-benar anugerah luar biasa. Saat berpamitan, rasanya ingin mengguncang-guncang tangan beliau saking senangnya (kalau ga takut dijjitak pasien selanjutnya) Begitulah.

Alhamdulillah sekarang udah lega banget. Nyari dokter kandungan ternyata ga semudah yang aku bayangkan. Naun di Jakarta ternyata ada dokter yang begitu luar biasa. Dokter Oni Khonsa. Mulai sekarang, aku menanti-nanti pertemuan berikutnya. Doakan ya semuanya lancar-lancar saja :) Poto-poto di ruangan dokter muslimah yang baik ini bisa dilihat di http://unisa99.multiply.com/photos/album/12/DSOG_keren

Senin, 19 November 2007

[Cluster 12] adalah



Adalah kita yang menjadi begitu takjub mendapati, bahwa memang dihadirkanNya bertambah-tambah rasa sayang dalam jumlah yang dulunya tak disangka-sangka 

Adalah kita yang kemudian menyadari betapa hitungan waktu menjadi begitu berharga untuk setiap detik perjumpaan 

Adalah kita yang tiba-tiba merasa sudah menjadi teman akrab puluhan tahun lamanya, jauh melebihi usia perkenalan sesungguhnya 

Adalah kita yang lambat-laun memahami bahwa begitu banyak pelajaran berharga dalam interaksi 2 insan yang demikian "berbeda"

Adalah aku yang selalu menunggu sore menjingga, demi melihat senyummu menjemput di ujung jalan 

Adalah aku yang tiba-tiba menjadi begitu kanak-kanak saat puluhan jam terasa begitu lama ketika jarak fisik tiba-tiba memisahkan 

Adalah aku yang kemudian begitu takjub mendapati bahwa kesederhanaan pun menawarkan begitu melimpah kenyamananAdalah kita yang harus terus belajar bahwa syukur dan sabar adalah yang harus selalu ditanamkan untuk setiap detik pembelajaran