Kamis, 13 Desember 2007

[Cluster 13] Memandang Bulan

Lalu berceritalah ia. Cerita yang membuat sedih dan hati teriris-iris. Mengapa dakwah sampai melukai?, tak bisakah disampaikan dengan cara yang lebih ahsan. Uff cinta, ya orang memaknainya dengan cara yang berbeda beda. Mengerutkan kening di sini, termenung, terdiam dan kadang tertawa bersama demi menghiburnya entah menertawakan apa. Jumpa dengannya dua bulan lalu di tengah hiruk pikuk Jakarta di sebuah kompetisi duniawi yang cukup melelahkan. Kecil, mungil, manis, namun cerdas dan berwawasan luas. Cuma beberapa bulan lebih muda dariku namun begitu bersemangat memanggilku 'kakak!' baik di sana maupun dari jarak sejauh ini ('Bermutu' banget yak aye, bertampang tue.. hehe). Sedang bersemangat mengkaji dan menghubungkan segala sesuatunya dengan agamanya. Kecintaan yang tumbuh terlambat katanya. Tak ada yang terlambat kataku, bahkan mungkin kita tak bisa mendefinisikan kata itu untuk saat ini.

Lalu disanalah ia, tercabik di tengah-tengah gelora semangatnya. Untuk suatu muatan yang seharusnya tidak sekasar itu penyampaiannya. Duh cinta,banyak hati yang terbuat dari gelas-gelas kaca, tak semuanya sekeras baja. Cukup geram dan gemas kali ini, walau nampak bijak di depannya ketika merangkai kata menuai makna untuk menyejukkan sepotong jiwa. Yang sebenarnya adalah tangan tergetar hati memanas mengikuti untaian-untaian kalimat yang dia kirimkan. Dari si penasehat, yaa si penasehat. Huff, Rasulullah pun rasanya tak pernah seperti ini terhadap saudaranya.

Lalu menangislah ia. Ya akhirnya menangis juga. Puncak pertahanan terakhir dari seorang wanita. Tak mengapa tak mengapa. Menangis dan sedih fitrah semata. Menangislah saat ini, namun berjanjilah untuk kembali melangkah tegap esok hari, hiburku pura-pura dewasa :D, sambil tetap tergetar membaca baris-baris tausiyah dengan retorika-retorika tajam berserakan dan capslock dimana-mana seolah si penulis sedang berteriak teriak dari seberang sana.

Dia mengakhiri suratnya atas nama cinta katanya. Uh cinta lagi cinta lagi. Kasihan deh si cinta dimaknai begitu duka. Padahal si cinta tuh juga butuh akhlak yang indah agar selalunya ia mampu menghadirkan musim semi. Ya gak cin??.

Maka disinilah aku, di kantor ini kehilangan selera meneruskan pekerjaan. Dindaku masih bersedih di seberang pulau. Kata-kata bijak mengalir menghibur dari sini walau tak terlalu sejalan dengan hati dan fikiran penulisnya. Masih disinilah aku, *duduk sendiri memandang bulan dan duduk sendiri dipandang bulan* ; seperti statusnya mbak cakep di seberang sana; termangu-mangu menatap layar. Terpetakan jelas satu episode di masa silam. Ah ya, saat kita begitu berdebu dan banyak salah apa memang selayaknya untuk dihujat apalagi ditinggalkan?. Kasihan deh si ukhuwah, dimaknai begitu sempit.

Abu Darda berkata, "jika temanmu berbuat salah jangan tinggalkan ia, sebab mungkin kali ini ia salah pada saat lain ia baik."

"Berdirilah terus di tengah-tengah seperti keyakinanmu saat ini, namun yakinlah suatu saat kita musti memilih tepian mana, karena semakin jauh berjalan semakin deras arus", memoriku terseret pada petuah seseorang di dalam kabut. Dan inilah salah satu arus itu. Tak terpungkiri, tak terbantahkan. Berat memang kalau sudah dihubung-hubungkan ke sana. Kenyamanan adalah hal yang tidak ternilai harganya. Namun kurasa posisi nyaman yang terasakan saat ini musti dipertimbangkan lagi suatu saat kelak. Tidak musti memilih tepian, hanya sekedar paham batuan mana yang sedang dipijak.

[Tiba-tiba kangen dengan si pemilik status yang sekarang jarang muncul: *duduk sendiri memandang bulan dan duduk sendiri dipandang bulan* ]

Senin, 10 Desember 2007

Denpasar Moon



 Perjalanan kali ini sama sekali tak bisa disebut 'honeymoon' dalam arti yang dikenal masyarakat luas. Cuma setelah dipiki-pikir, after 7.5 months marriage, ini kali pertama kita pergi berdua ke tempat selain Jakarta dan sekitarnya. Aku tentunya dalam rangka tugas di Denpasar dan sekitarnya, sementara my hubby nyusul dengan naik air asia (biar murah) hehehe, secara dia kan perginya biaya sendiri. Demi bisa pergi bareng pulang pergi, akupun merelakan tiket Garuda dari kantor untuk ditukar dengan Air Asia juga :P

Bali tempat yang sangat indah physically. Untuk hal-hal di luar itu aku tak layak juga berkomentar banyak :). Penduduknya ramah-ramah (selama 4 hari di sana, selalu berhadapan dengan manusia-manusia ramah), baik di hotel, di jalan, di pantai, dan di tempat-tempat wisata... Selama di sana nyaris ga bisa kemana-mana karena ternyata kondisi fisiknya ga begitu kuat. Sehabis rapat (biasanya jam 5 an) pernah ngikutin temen2 kantor ke uluwatu dan ke Jimbaran, pulang-pulang malah muntah-muntah hehehe.. Thx to Aa yang udah mau nemenin dan rela ditinggal seharian dari pagi sampai sore (tuh kan, ga bisa dibilang honeymoon). Tapi kita benar-benar menikmati perjalanan singkat ini :), semoga dedek inside pun demikian ^_^ 

Selasa, 04 Desember 2007

[Jurnal Hamil] InsyaAllah, a baby boy


Banyak sekali yang ingin diceritakan sehubungan dengan topik jurnal kehamilan. Namun coba ditulis dulu sebisanya yah ^_^

Menjelang akhir trimester ke-2 (saat ini alhamdulillah sudah melewati minggu ke-24) begitu banyak hal-hal menakjubkan yang aku rasakan :


  • Muntah dan mual sudah jauuuuuuh berkurang. Seperti teori di buku-buku, trimester ke-2 memang saat dimana ibu hamil begitu menikmati dunianya :). Sesekali masih muntah, jika mengalami keadaan ekstrim. Misal, habis makan langsung naik kendaraan, trus terjebak macet, dan mencium bau kurang sedap. Tapi secara umum sudah jauh berkurang dibanding trimester pertama 
  • Pertumbuhan berat badan yang meningkat drastis. Dari bulan ke-4 sampai bulan ke-5, berat badan naik mencapai 5 kg. Dan 2 minggu kemudian naik lagi 2.5 kg. Subhanallah. Takjub banget. Sejauh ini pertumbuhan dedek baik-baik aja dengan berat badan normal, dan perkembangan fisik yang alhamdulillah baik (mohon doanya terus ya). Semakin lega semenjak ganti dokter yang sangat telaten dan rajin menjelaskan 
  • Semenjak minggu ke-20 saya sudah mulai merasakan 'gerakan bayi'. Subhanallah!!!! that feeling sangat sukar dilukiskan. Perlahan-lahan rasa sayang pada janin tumbuh begitu kuat dari hari ke-hari. Rasanya begitu menakjubkan merasakan ada seseorang yang berbagi jiwa denganku. Memakan apa yang aku makan, merasakan apa yang aku rasakan. Rasanya begitu cinta pada ciptaan Allah yang baru beberapa bulan lagi bisa kita lihat, bisa kita sentuh, bisa kita cium, bisa kita rangkul... Sebuah amanah ! yang tentunya harus dijaga dengan sebaik-baiknya.  Kami sudah merasa begitu sayang padamu dek ^_^. Setiap tendangan, setiap gerakan lembut, setiap sentakan dan apapun gerakan yang terasa dari dalam melahirkan energi suka cita yang begitu besar. Serasa punya teman curhat, teman akrab, yang kapanpun dimanapun bisa diajak bicara. Sebuah perasaan yang sukar dilukiskan. Subhanallah...
  • Ada keluhan 'maag hamil' yang akhir-akhir ini makin kuat. Keluhan yang mirip dengan tulisan di http://blog.unisa81.net/2007/09/12/sakit-ulu-hati/. Setelah konsultasi ke dokter, katanya hal ini masih normal dengan penjelasan mirip2 seperti yang pernah dijelasin Bunda Majid (thx ya dee) dan artikel di link ini http://www.infoibu.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=20. Berikut penjelasan singkatnya :

Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan
Sesuai arahan dokter, aku udah mengurangi  konsumsi makanan pedas, mengusahakan lambung kosong tidak erlalu lama dan tidur dengan kepala lebih tinggi dari posisi lambung. Cuma nampaknya belum berhasil :P Akhir-akhir ini keluhan tersebut agak memuncak. Mulai suka terbangun tengah malam (jam 2 an) dan tidak bisa tidur lagi sampai subuh. Rasa sakit yang sukar dijelaskan. Seperti perih meremas2 lambung, kemudian diiringi perasaan mual sehingga berkali-kali harus ke kamar mandi. Tak jarang juga diikuti rasa lapar (jadinya makan deh hehehe).

Di saat seperti ini begitu terasa butuh dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Mengingat : berat badan yang naik cukup drastis (10 kg) membuatku mulai susah bergerak akhir-akhir ini (terutama saat bangun dari duduk di lantai, atau saat bangun dari sujud). Malahan jadi suka hilang keseimbangan hehehe. Ditambah dengan kebiasaan bangun malam-malam sampai pagi dan akhir-akhir ini jadi suka bengong dan linglung.

 Sang pacar pun jadi cemas, apalagi aku mau dinas ke luar jawa  tanggal 5-8 Desember... Akhirnya beliau memutuskan untuk menyusul dan mengambil cuti. Cihuuuuuuuy.. eh.. Alhamdulillah :P:P. Sejak nikah belum pernah pergi-pergi sejauh ini. Walau gak bisa dibilang honeymoon juga, tapi yaaaah boleh lah refreshing. O iya, rencananya mau ke Denpasar...

Gitu dulu deh, apdet menjelang akhir trimester ke-2. O iya, jumat lalu setelah periksa darah dan konsultasi ke dr Oni lagi (karena ga PD mau pergi-pergi tanpa konsultasi), akhirnya dr Oni memberi obat maag yang cuma boleh diminum kalau memang sakitnya sudah tak tertahankan (kemarin2 sih aku dibolehin minum Mylanta, tapi tetep aja ga PD dan ga tega makan obat begituan, lebih memilih menahan sakit, karena takut ada efek obat-obatan biasa) Eits... belum nyentuh-nyentuh judl entry ya? InsyaAllah dedeknya berjenis kelamin laki-laki berdasarkan hasil USG terakhir. Mohon doanya yaaa :), semoga sehat-sehat selalu :)