Minggu, 28 Desember 2008

Sekali lagi Gaza

Tak peduli ramadhan, tahun baru islam atau hari spesial apapun, yang penting bagi Israel adalah mengobarkan kematian sebanyak-banyaknya di Palestina
Tak peduli sehebat apapun kecaman dunia, yang penting bagi Israel adalah bahwa kekuatan adidaya mendukungnya. Peduli amat dengan masyarakat dunia lainnya
Tak peduli pemukiman sipil, masyarakat biasa, anak-anak, balita atau tua renta, yang penting bagi Israel adalah membumi hanguskan Palestina secepat-cepatnya...
Allahummanshur ikhwananal-muslimiin 
Allahummanshur ikhwananal-mujahidiin 
Allahummanshur mujahidin fi Filistin 
Allahummanshur mujahidin fi Filistin 
Allahummanshur mujahidin fi Filistin

Ya Allah, tetapkanlah perkara yang baik bagi umat ini sehingga wali-wali-Mu menjadi mulia padanya dan musuh-musuh-Mu menjadi terhinakan padanya 
Ya Allah, tinggikanlah kalimat-Mu dan muliakanlah agama-Mu dan muliakanlah kaum Muslimin dengannya 
Dan peganglah ubun-ubun mereka 
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa

Selasa, 23 Desember 2008

Terpesona

padamu..
aku terpesona
dengan ketundukanmu pada ayat-ayat cintaNya
dengan kedekatanmu pada kalimat-kalimatNya
dengan kesederhanaanmu dalam memaknai limpahan rahmatNya

entah kapan bisa sepertimu..
padahal kita menatap langit yang sama

padamu...
aku terpesona
walau badai yang dihadapi mungkin begitu berat
tapi kaki tetap teguh melangkah
apa karena demikian akrabnya dirimu dengan tahajud-tahajud itu?

entah kapan bisa sepertimu..
padahal kita menatap langit yang sama

padamu..
aku terpesona
mungkin curhatmu sempurna padaNya
bukankah jika kau berkeluh kesah padaNya saat jiwamu menangis
kau tak kan pernah merasa sendiri..
justru kaupun tumbuh semakin hebat

wahai jiwa yang tegar
entah kapan bisa sepertimu..
padahal kita menatap langit yang sama

Senin, 24 November 2008

Dedek umur 10 bulan BAB terlalu sering dan Ngeden

Dear Readers,

Bayiku umur 10 bulan. Hari senin 5 jan 2009 sempat panas badannya +
pilek, lalu oleh DSA diberi obat panas, pilek dan antibiotik. Karena
malam itu tinggal panas (pilek udah sembuh), cuma obat Panasnya yang
diminumkan selama 2 hari.

Kamis,8 januari timbul merah-merah di perutnya disertai frekuensi BAB yang
terlalu sering (bisa 12 kali sehari). Tampilan BAB masih seperti BAB
normal,banyak ampas dan airnya sedikit. Hari jumat oleh dokter diberi Pedialyte saja
(karena badannya sudah tidak panas). Pedialyte sebanyak 2 botol, masing-masing harus
dihabiskan dalam 24 jam

Jumat, 9 Januari 2008, frekuensi BAB nya tetap sering, mencapai 15 kali.
BAB nya diperiksa di lab, dan hasilnya tidak ada hal yg serius kata
dokter. Oleh DSA dibei Lacto B (suplemen makanan ergizi), celestamine (untuk alergi merah2 di perut yang dicurigai karena alergi obat), Nymiko (obat iritasi) , dan salep Mico Z (karena area pantat dan selangkangan iritisasi sebab terlalu sering BAB)

Sabtu, BAB nya masih sering (10 kali), malah pake ngeden, dan nampak sangat
tersiksa setiap kali ngeden, mukanya sampe merah, kadang-kadang nangis. Irritasinya bahkan ada yang berlendir, sangat kesakitan kena air. Alhamdulillah tidur pagi, siang ataupun tidur malam sudah jauh lebih nyenyak dibanding hari kamis dan jumat.

Minggu (hari ini) juga sampe sore ini BAB nya telah 6 kali. Irritasi di
selangkangan dan pantat sudah sembuh alhamdulillah dan ga kesakitan lagi kena air.
Pedialyte juga sudah habis 2 botol tapi frekuensi BAB masih sangat sering, ditambah lagi dengan ngeden yang terlihat sangat kesakitan. Kemajuan saat ini adalah tiap kali ngeden tidak selalu berisi BAB atau kadang2 hanya sedikit.

Dia sendiri so far ceria-ceria aja, tetap aktif, banyak ngoceh, tertawa, gerak sana sini dst kecuali ketika ngeden itu aja terlihat sangat kelelahan dan lesu. Badannya juga tidak panas. Minum susu masih mau, makn agak sedikit. Minum Pedialyte dan Lacto B juga mau. Tapi tetap kuatir dengan kondisi frekuensi BAB yang masih terlalu sering.

Saya bingung, apakah ada moms yang berpengalaman serupa? kalau ada,
bagaimana mengatasinya.. saya mohon sarannya ya.. thx so much

Terima kasih sekali ya, atas saran2nya

Rabu, 19 November 2008

[Cluster 17] Memilih Tepian

Lalu berceritalah ia. Cerita yang membuat sedih dan hati teriris-iris. Mengapa dakwah sampai melukai?, tak bisakah disampaikan dengan cara yang lebih ahsan. Uff cinta, ya orang memaknainya dengan cara yang berbeda beda. Mengerutkan kening di sini, termenung, terdiam dan kadang tertawa bersama demi menghiburnya entah menertawakan apa

Lalu disanalah ia, tercabik di tengah-tengah gelora semangatnya. Untuk suatu muatan yang seharusnya tidak sekasar itu penyampaiannya. Duh cinta,banyak hati yang terbuat dari gelas-gelas kaca, tak semuanya sekeras baja. Cukup geram dan gemas kali ini, walau nampak bijak di depannya ketika merangkai kata menuai makna untuk menyejukkan sepotong jiwa. Yang sebenarnya adalah tangan tergetar hati memanas mengikuti untaian-untaian kalimat yang dia kirimkan. Dari si penasehat, yaa si penasehat. Huff, Rasulullah pun rasanya tak pernah seperti ini terhadap saudaranya.

Lalu menangislah ia. Ya akhirnya menangis juga. Puncak pertahanan terakhir dari seorang wanita. Tak mengapa tak mengapa. Menangis dan sedih fitrah semata. Menangislah saat ini, namun berjanjilah untuk kembali melangkah tegap esok hari, hiburku pura-pura dewasa :D, sambil tetap tergetar membaca baris-baris tausiyah dengan retorika-retorika tajam berserakan dan capslock dimana-mana seolah si penulis sedang berteriak teriak dari seberang sana.

Dia mengakhiri suratnya atas nama cinta katanya. Uh cinta lagi cinta lagi. Kasihan deh si cinta dimaknai begitu duka. Padahal si cinta tuh juga butuh akhlak yang indah agar selalunya ia mampu menghadirkan musim semi. Ya gak cin??.

Maka disinilah aku, di kantor ini kehilangan selera meneruskan pekerjaan. Kata-kata bijak mengalir menghibur dari sini walau tak terlalu sejalan dengan hati dan fikiran penulisnya. Masih disinilah aku, *duduk sendiri memandang monas dan duduk sendiri dipandang monas*  termangu-mangu menatap layar. Terpetakan jelas satu episode di masa silam. Ah ya, saat kita begitu berdebu dan banyak salah apa memang selayaknya untuk dihujat apalagi ditinggalkan?. Kasihan deh si ukhuwah, dimaknai begitu sempit.
"Berdirilah terus di tengah-tengah seperti keyakinanmu saat ini, namun yakinlah suatu saat kita musti memilih tepian mana, karena semakin jauh berjalan semakin deras arus", memoriku terseret pada petuah seseorang di dalam kabut. Dan inilah salah satu arus itu. Tak terpungkiri, tak terbantahkan. Berat memang kalau sudah dihubung-hubungkan ke sana. Kenyamanan adalah hal yang tidak ternilai harganya. Namun kurasa posisi nyaman yang terasakan saat ini musti dipertimbangkan lagi suatu saat kelak. Tidak musti memilih tepian, hanya sekedar paham batuan mana yang sedang dipijak.

Yang kupahami, kenyamanan itu tidak bisa dipaksakan.

adalah benar..
saat ini engkau terluka, patah dan berdarah
tapi kadang kita perlu luka
'tuk dewasakan jiwa

sedangkan karang di dasar lautan..
tak terusik dilanda badai..
engkau pun tak akan patah..
karena kau tak ingin patah..

engkau pun tak akan kalah..
karena kau tak ingin menyerah..

Mari kita dengarkan nasihat Ibnul Qayyim :
Di dalam hati ada duka cita dan tidak akan sirna kecuali bersuka cita dengan ma'rifatullah dan tulus bergaul denganNya..

Rabu, 12 November 2008

Ajakan Bakti Sosial di Panti Jompo


Panti Jompo, mungkin salah satu tempat yang seringkali terlupakan. Sebab kegiatan Baksos biasanya diarahkan kepada Panti Asuhan atau tempat-tempat lainnya.  Pada kesempatan ini, saya dan rekan-rekan kerja mengundang Bapak, Ibu dan rekan sekalian untuk sejenak berbagi dengan orang  tua yang mungkin sering kali terlupakan, kesepian, sedih dan terpinggirkan dari ingatan kita.  Mari luangkan waktu sejenak untuk menghadirkan senyum di wajah mereka, di hati mereka. Rencana kunjungan :
Jum’at / 19 September 2008
17.00 WIB s.d. selesai PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 4 MARGAGUNA, Jl. Margaguna No. 1, Radio Dalam Kel. Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan 021. 750 3249 Acara    : Bakti sosial dan buka puasa bersama pengurus dan penghuni panti.
 Sekilas mengenai panti tersebut dapat dilihat di sini dan di sini
  • Informasi lebih lanjut dan bantuan berupa uang tunai dapat diserahkan secara langsung kepada kami [untuk rekan kerja di kantor]
  • Bantuan berupa uang dapat juga di-transfer melalui rekening Bank Mandiri No. 127 000 416 451 1 atau BCA No. 54 15 10 78 60 (atas nama Danan Jaya W.) Mohon kirimkan bukti transfer Bapak / Ibu sebagai bukti. Bukti transfer dapat dikirimkan melalui fax [021-3864935] atau email ke unisa81@gmail.com atau dananjaya.wicaksono@gmail.com
  •  Bantuan berupa barang dapat pula disampaikan, dengan berkoordinasi terlebih dahulu dengan panitia.
  • Bagi Bapak / Ibu yang berminat untuk HADIR PADA ACARA PENYERAHAN BANTUAN, dapat berkoordinasi dengan panitia via  unisa81@gmail.com atau dananjaya.wicaksono@gmail.com
  • Bantuan dan konfirmasi kehadiran sebaiknya dapat diterima oleh panitia pada hari Kamis, 18 September 2008. 
Rgds, Panitia Bakti Sosial 2008. Ulurkan tangan, saling peduli   

UPDATE Kami sudah melakukan kunjungan, tapi tidak jadi ke Panti tersebut karena ada kesalahan koordinasi kami dan panitia [H-1 ketika menghubungi panti, pihak panti mengatakan bahwa di slot waktu tsb akan diisi oleh pihak lain]..Akhirnya, acara Bakti Sosial (Baksos) yang diselenggarakan pada Jumat, 19 September 2008 di Sasana Tresna Werdha Budi Mulia JelambarPhoto2 dapat dilihat di  http://unisa99.multiply.com/photos/album/34/Serunya_Baksos Alhamdulillah berjalan lancar

Minggu, 12 Oktober 2008

Antara CISCO, menari, jadi istri dan ibu




Lagi narsis berat
Di atas adalah gradebook CCNA1 (Hari gini masih CCNA 1??).Rencananya mau lanjut terus karena sejauh ini cukup nyaman dengan modul-modulnya CISCO. Meskipun segala sertifikasi ini mungkin tak ada pengaruhnya terhadap pekerjaanku di kantor saat ini, no problemo. Belajar karena suka. 

Akhir-akhir ini rasanya kok ambisius bener. Pengen ngerjain ini itu ini itu segala-galanya dalam waktu bersamaan. Ingin kursus Bahasa Inggris karena sangat tidak puas dengan kemampuan bahasa Inggris yang rasanya kok  singlish abiiezzzzz. Ingin serius kursus CCNA. Ingin serius aerobic lagi karena sudah lewat 6 bulan dari waktu operasi Caesar.. Ingin serius memperdalam tari "Selaras Pinang Masak", sejenis tari melayu yang lebih mirip perpaduan antara silat, aerobic dan kungfu (Whuuuuuuuuzzz.. ciyaaaaat!!). Kembali teratur ke salon dan merawat diri. Njahit pakaian (terutama rok) karena kok rata-rata dah pada dekil. Nyari mainan-mainan buat anak. Belajar berenang. Ikut Tahfidz lagi karena hafalan Qurannya udah jedug-jedug. Nyari tempat ngaji lagi tapi yang tidak terlalu partai-oriented (ini kayaknya susah deh). Belajar memasak. Ngurusin bisnis. Punya lebih banyak waktu buat anak. Dst dst.

Untung si Aa yang tahu istrinya lagi ambisius berat mampu  mengontrol ambisi yang meluap-luap itu, dan membuat perencanaan agar segala-galanya tidak sekedar ambisi di awang-awang [thx ya A..] Salah satu item yang dilaksanakan saat ini adalah CCNA-1 di Brainmatics. Tempat kursus yang bagus, apalagi pegawai-pegawainya, duh ruamaaaaaaah banget. Hari kursus benar-benar jadi sesuatu yang dinanti-nantikan. Pokoknya recommended deh tempat kursus asuhan Bpk Romi S.W ini J

Beberapa proyek\mulai dijalankan sementara beberapa lainnya berjalan bertahap dan ada yang memang ditunda karena terbatasnya waktu. Hasilnya? Beberapa minggu ini pulangnya malam terus (badan letih namun bugar). Gimana ga bugar, 3 jam lebih aerobic!! . Sampai di rumah main ama anak sampai anaknya bobo (akhir-akhir ini dedek bobonya tengah malam terus). 

Sambil main sama dedek, diselingi dengan belajar CCNA-1. Biasanya sih lebih tergoda sama dedek ketimbang belajar :P. Belajarnya suka keteteran juga karena di kantor kadang susah nyuri waktu. Akhirnya kadang terpaksa bangun pagi-pagi sekali buat belajar. Baiklah, Masih banyak banget target-target berikutnya. Juga ada rencana ke Bekasi nengokin Yusuf-Maryam, ke depok nengokin Majid-Fikry dan bundanya yang baru dateng dari Blanda (udah 3 tahun kita ga ketemu ya dee ^_^) 

Baiklah, baiklahmari kita bersemangat kembali ;-) Satu hal yang aku sadari, ketika begitu banyak hal yang sedang dilakukan dan banyak target yang hendak dicapai sehingga otomatis setiap detik menjadi begitu berharga, membuat kita jauh lebih produktif dan lebih menghargai waktu...

Senin, 06 Oktober 2008

Lebaran Istimewa..

Lebaran kali ini sungguh terasa berbeda dibanding di tahun-tahun sebelumnya. Biasanya saya merayakan lebaran di kampung halaman (Padang) bersama keluarga. Tahun ini berhubung Hafidz baru 6 bulan dan belakangan suka sakit, maka diputuskan lebaran kali ini di Jakarta saja.

Kebetulan juga ada ibu dan nenek dari Padang sehingga cukup mengobati kerinduan dengan ranah minang. Di lebaran ini juga kami dikunjungi oleh keluarga suami dari Tasikmalaya-Jawa Barat.  Tak tanggung-tanggung 8 orang, aki-nini nya Hafidz, 3 orang sepupu Hafidz, 2 bibi dan 1 paman  nya Hafidz.  Praktis kontrakan kecil mungil kami di Setiabudi jadi penuh sesak dan ruameeeee dengan celotehan berbahasa Minang dan Sunda.

Mengingat kami berdua sama-sama dibesarkan dari pelosok desa di kampung halaman, maka keluarga saya dan keluarga suami bisa dibilang se’kufu’ dalam banyak hal. Sama-sama sederhana, ndeso, jarang ke kota besar dan sering terkesan malu-malu. Masalah bahasa juga tak jarang membuat saya dan suami merasa geli. Aki dan Nini dari Tasikmalaya yang tak begitu lancar berbahasa Indonesia sering terlihat bercakap-cakap akrab dengan Nenek yang hanya bisa berbahasa Minang totok yang super-super jadul. Pada akhirnya percakapan berbahasa Sunda-Minang tersebut tetap terjalin akrab walaupun sebagian besar isinya sama sekali tidak nyambung. Kekuatan silaturahmi memang luar biasa ^_^


Senin, 22 September 2008

Dicemburui Bidadari


Salah satu sahabat tercinta di Singapura sana, mantan teman sekamar bertahun-tahun lamanya, yang aku tahu begitu menjaga diri dan ibadahnya... menulis begini:
ingin jadi wanita yg membuat cemburu bidadari.... hmmm, apa engineer bisa membuat bidadari cemburu ya?
you're so inspiring, Bu... Aku iri. Semoga tak ada momen ramadhan mulia ini yang terlewat dalam kesia-siaan. Semoga tidak ada malam-malam yang terlewat tanpa kenikmatan bersimpuh di hadapanNya Yang Maha Cinta.

Selasa, 16 September 2008

Pembagian Zakat yang Menelan Korban

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//


Saya turut berduka cita atas musibah  di area pembagian zakat yang terjadi di daerah Pasuruan, yang menewaskan 21 orang warga. Saya tak hendak bersuudzhon kepada si pemberi Zakat dengan menuduh beliau/mereka mencari sensasi, pamer, riya dst dst (seperti yang say abaca di beberapa milis). Tidak. Biarlah Allah saja yang tahu dan berhak mengukur kadar keikhlasan seseorang.

Saya menyayangkan proses ‘pembagian zakat’ tersebut. Bukankah di tahun-tahun sebelumnya telah banyak peristiwa ‘pembagian’ ini yang menelan korban pingsan sampai meninggal dunia. Mulai dari pembagian zakat, Bantuan Langsung Tunai (BLT), pembagian sembako, bahkan mungkin antrian minyak tanah (siapa tahu..)

Mengapa tak bisa dijadikan pelajaran bahwa dengan segala keterbatasan yang mereka miliki kadang-kadang ‘rakyat kecil’ memang terkesan nekat (bergabung dengan antrian ribuan orang), tidak teratur (berdesak-desakan, tidak bisa antri dst dst) demi 4 lembar sepuluh ribuan. Lembaran-lembaran yang bagi segelintir orang mungkin tidak berarti namun bagi mereka mungkin butuh beberapa hari memeras keringat membanting tulang untuk mendapatkan sejumlah tersebut.

Untuk yang telah meninggal dunia, mari kita doakan semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisinya, dan kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan,kesabaran dan  kelapangan hati. Dan tentunya yang sangat tidak kalah pentingnya adalah diberikan kemudahan rejeki untuk melanjutkan hidup karena entah kenapa saya cukup yakin para korban yang meninggal dunia adalah para tulang punggung yang sangat berarti dalam perekonomian keluarga

Mari kita hulurkan bantuan lewat lembaga-lembaga yang berperan, karena selain do’a tentunya keluarga yang ditinggalkan juga memerlukan bantuan kebendaan…


Jumat, 12 September 2008

OSI Reference Model (Rangkuman)

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Lagi iseng-iseng mencoba men-summarize mengenai 7 layer  OSI (Open System Interconnection ) dari berbagai sumber. Semoga rangkuman yang dibawah ini cukup bermanfaat untuk memberikan sekilas gambaran mengenai  7 layer OSI dan functional aspect-nya
OSI model adalah bagian dari OSI initiative, yang merupakan standar guidelines  yang dibuat untuk membantu vendor, engineers, developers dll dalam memahami  network architecture di setiap layer beserta fungsi-fungsinya dalam proses aliran komunikasi  (ini pengertian ala Unisa, mungkin berbeda dengan sumber-sumber lain tapi maksudnya kira-kira sama)
Rangkuman di bawah tetap dipertahankan dalam bahasa inggris karena sumber-sumber yang dijadikan rujukan juga berbahasa inggris, selain itu Unisa kesulitan untuk menerjemahkan beberapa istilah ke dalam Bahasa Indonesia. Namun jika memungkinkan suatu saat akan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

1.     Application layer (layer 7)
a.     Closest to the user and provides file transmission, message exchanges, terminal sessions and much more
b.    It includes the protocols that support the application but not include the actual applications.
c.     Example of the protocol working at this layer  SMTP, HTTP, LDP, FTP, Telnet and TFTP
d.    Applications communicate with the underlying protocols through API (application programming interface)
e.     For example, email message through email client Outlook will be sent to SMTP. SMTP adds its information to the user’s information and passes it down to the presentation layer
2.     Presentation layer (layer 6)
a.     Receives information from the application layer protocols and puts it in a format all computer following the OSI model can understand
b.    This layer provides a common means of representing data in a structure that can be properly processed by the end system
c.     The presentation layer on the sender’s system converted the file to ASCII (American standard code for Information Interchange), and the receiver’s computer knows how to open all specific files
d.    The presentation layer adds information  to tell the destination computer the file type and how to process and present it
e.     For example, if the user sends graphic created in Corel application to another user who does not have Corel application, the user’s operating system can still present the graphic because it has been saved into a standard format.
f.     The layer also handles data compression and encryption issues (if a program requests a certain file to be compressed and encrypted before being transferred over the network, the presentation layer provides the necessary information for the destination computer)
g.    Instructions are added to the data package that tell the receiving system how to decrypt or decompress the data properly
3.     Session layer (layer 5)
a.     Responsible for establishing a connection between two applications, maintaining it during the transfer of data, and controlling the release of this connection



b.    It works in 3 phases : connection establishment, data transfer and connection release (provides restart and recovery if necessary), and provides overall maintenance of the session
c.     Some protocols that work at this layer : NFS, SQL, NetBIOS and RPC

Note : Session layer protocols control application-to-application communication, whereas the transport layer protocols handle computer-to-computer communication

4.     Transport Layer  (layer 4)
a.     The transport layer provides end-to-end data transport services and establishes the logical connection between two communicating computers
b.    Two computers agree on establishing connection through a handshaking process. It helps provide more reliable data transfer, error detection, correction, recovery and flow control, and optimizes the network services needed to perform these tasks
c.     The main protocol : TCP, UDP and SPX. TCP provide reliable data transmission when compared with UDP.
d.    The transport layer receives data from many different applications and assembles the data into a stream to be properly transmitted over the network
e.     Analogy : the bus can carry many people, the transport layer protocol can carry a variety of application data types
Note :  The difference between layer 4 and layer 5 is that protocols that work at the session layer set up connections between application, whereas protocols that work at the transport layer set up connections between computer systems. We can have 6 different applications on comp A communicating to 6 applications on comp B. The session layer protocols keep track of these different sessions. Transport layer does not know or care what applications are communicating with each other. It just provide mechanism to get the data from one system to another
5.     Network layer (layer 3)
a.     The network layer determines the most efficient path for each packet to take. The protocols at the network layer must determine the best path for the packet to take (many routes can lead to one destination). Routing protocols build and maintain their routing tables at this layer
b.    Network layer insert information into the packet’s header so it can be properly addressed and routed
c.     The protocols in network layer do not ensure the delivery of the packets. They depend on the protocols at the transport layer to catch any problems and resend packets if necessary
d.    Some of protocols work in Network layer : IP, ICMP, RIP, OSPF, BGP, IGMP
6.     Data Link Layer (layer 2)
a.     The data link layer converts the data into bits for the physical layer
b.    The data packet being translated into local area network (LAN) or wide area network (WAN) technology binary format for proper line transmission at Data Link layer
c.     The Data link layer is where the network stack knows what format the data frame must be in to transmit properly over Token Ring, Ethernet, ATM or Fiber Distributed Data Interface (FDDI) networks
d.    Data link layer also manage reorder frames (out of sequence), and notify upper-layer protocols when there are transmission error conditions
e.     The data link layer is divided into 2 functional sub layer :
                                          i.    Logical Link Control (LLC), communicates with the protocol immediately above it
                                         ii.    Media Access Control (MAC), will have the appropriately loaded protocol to interface with the protocol requirements of the physical layer
f.     Examples of data link protocols are Ethernet for local area networks (multi-node) and PPP, HDLC and ADCCP for point-to-point (dual-node) connections
Note : Depending on the network technology being used (Ethernet, token ring, FDDI, and so on), the network card driver encodes the bits at the data link layer, then turned into electricity states at the physical layer and placed onto the wire for transmission
7.     Physical Layer (layer 1)
a.     Physical Layer converts bits from data link layer into  electrical signals (It translates communications requests from the Data Link Layer into hardware-specific operations to affect transmission or reception of electronic signals)
b.    This layer controls synchronization, data rates, line noise, and medium access


A Call from Temasek

Teringat kisah perang Badar, ketika Rasulullah tidak gentar sedikitpun menghadapi musuh, karena beliau yakin, para sahabat dan calon-calon syuhada itu punya keimanan yang tebal di dalam hatinya. Aku mengutip dari salah satu halaman di Sirah Nabawiyah versi Syaikh Mubarakfury , bahwa *orang yg memiliki iman kuat dan keyakinan mantap, melihat kesulitan dunia seperti apapun banyak dan beratnya, tak ubahnya riak-riak buih diatas aliran sedikit air,yg akan menjebol bangunan yg sangat kuat*

Jangan lama-lama ya, di Singapura, suatu saat kamu musti balik juga seperti aku. Setidaknya ada hal-hal yang bisa kita diskusikan. Demikian kataku di akhir percakapan kami.

Lalu di penghujung malam, datanglah sms nya yang luar biasa, menjadi penyejuk bagi kesedihan dan bentuk pompaan semangat yang baru.
uni, kita sama-sama tahu bahwa kita ingin benar-benar ikhlas dalam menerima takdir dan ketetapan Allah buat kita.  Kita sama-sama tahu bahwa belum sempurna iman seorang hamba sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang Nabi Muhammad bawa. Karenanya aku berdoa untuk kita dan saudara-saudara kita, semoga Allah, Rabb yang Maha Kuasa senantiasa menjaga dan memantapkan hati kita bahwa hanya karena mengharap ridhoNya segala keputusan kita tetapkan dan kita jalani. Uhibbuki fillah...
kangen...

Rabu, 10 September 2008

Bukpus Min62 Cabang Jakarta - 2008

 //ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Bagaimana rasanya hendak berjumpa dengan teman-teman yang sudah bertahun-tahun tak bersua sementara dulunya cukup intens berinteraksi dengan kita? Pasti exciting buanget, bukan? Itulah yang saya rasakan ketika menuju lokasi buka puasa bareng, plus reunian dengan teman-teman min62.

Min62, istilah yang muncul di pertengahan tahun 2000 ketika kami Muslimah Indonesia di NTU kala itu merancang acara silaturahmi 2-pekanan dari kamar ke kamar (sambil membaca Quran dan sedikit selingan makan-makan). Kala itu min62 angkatan 200 mencapai belasan orang. Jumlah yang significant dibanding angkatan sebelumnya maupun angkatan-angkatan sesudah itu.  Layaknya sesama newcomer di tempat baru, tentunya keinginan untuk berkumpul-kumpul selalu ada sambil menunggu ‘kenyamanan’ alami. Angka 62 semata menunjukkan kode internasional untuk negeri tercinta, Indonesia
J

Akhir tahun 2005 takdir membawa saya ke Jakarta, sehingga harus berpisah dengan banyak hal, banyak orang, dan diantaranya adalah teman-teman min62. Beberapa diantara min62 juga ada yang telah meninggalkan Singapura untuk merantau lagi ke negeri lain atau back for good ke Indonesia
Maka tadi malam menjadi hari yang begitu saya tunggu-tunggu, meskipun hanya akan berjumpa 5 atau 7 orang sahaja. Pukul 4.30 saya telah melesat dari Thamrin ke Sudirman, menjumpai k’D untuk bersama menuju Pacific Place. K’D baru 2 bulan di Jakarta, ikut suami, setelah sebelumnya malang melintang sampai ke tempat produksinya Harry Potter dan Kuch Kuch Hotta Hai :P. K ‘D dulunya roommate saya di tahun ke-2, di Hall 13 yang penuh kenangan. K’D juga sosok pertama yang saya jumpai di Changgi Airport di bulan July 2000. K’D disamping pinter buangeeeet juga memiliki selera humor yang keren abis. So pasti deh punya banyak fans… hehehe

Kami menunggu di mushola sambil bercerita dan bernostlagia (yaah, namanya juga dah lama ga jumpa ^_^).Kami  kemudian dikejutkan dengan sosok cuantiq dan ramping yang tiba-tiba menghampiri. Dna!!! Aduh kangennya. Terharu banget benar-benar bisa jumpa lagi. Jakarta memang tega, entah kenapa membuat beberapa orang begitu susah bersua :P. Saya terakhir kali jumpa Dena di tahun 2005 apa 2004 ya? Beberapa hari sebelum beliau berangkat ke Belanda untuk meneruskan kuliah di Delft. Di hari itu kami menyusuri sepanjang jalan Orchard Road  dan mampir di sebuah coffee shop untuk bertukar fikiran akan beberapa hal (masih ingat ga bu? ^_^). Walaupun selalu setia memantau perkembangannya via website,  Friendster  dan media lainnya, dapat bersua lagi memang sungguh lain rasanya J

Beranjak menuju tempat makan, kita sudah ditunggu oleh dTa!!!. dTa ini dulu salah satu pendahulu dan senior di dunia per-blog-an dari tahun 2001. dTa yang bahasa inggrisnya bagus banget ini (sama sekali ga terpengaruh singlish) juga terkenal akan kemampuan disain grafis,website, suka jepret- jepret sampai jago membuat komik. Dulu saya, dTa bersama sti (sekarang ummi Yusuf-maryam) pernah membangun bersama website min62.  Pembawaannya masih tenang, santai dan menyenangkan. Cukup mengobati kangen bisa berjumpa malam itu.

Tak lama kemudian datanglah Tetz yang kebetulan baru bisa bergabung. Tetz langsung back for good beberapa bulan setelah lulus-lulusan tahun 2004. Sekarang Tetz telah punya 2 putri yang cantiq, mewaririsi ibunya yang dinobatkan sebagai salah satu makhluk termanis di jamannya (hehehehe, aku cuma merefer ke email dikau lho… :P)

Sayangnya Dias dan Nad belum bisa datang hari itu, dan juga beberapa kawan yang lagi di luar kota.  Jadilah beberapa jam di perahu mini tersebut kita habiskan untuk bernostlagia Mengenang masa-masa ‘kejayaan’ :P dan meng-update beberapa perubahan yang telah terjadi. Kisah seorang wanita minang dengan 7 ta’arufnya yang gagal :P, cerita tentang pasar boneka di Batam, kisah calon-mertua kiasu, kisah seseorang yang keluar masuk perusahaan yang sama,  kisah perjumpaan lebaran yang berujung lamaran (suiiit suiiit :P), membahas siaran TV, macetnya Jakarta dan daerah-pemukiman-yang-ideal-di-Jakarta, sampai rencana membuat perjumpaan ini menjadi rutinitas kelak, untuk melanggengkan sebuah silaturahmi.


Apakah waktu yang memang berlalu begitu cepat?  rasanya saya telah begitu tua jika mengingat bahwa kami semua saling kenal di tahun 2000 dan sekarang telah 8 tahun berlalu. Rasanya begitu rindu jika mengenang masa-masa dan kenangan-kenangan yang telah sekian banyak dilalui

Selasa, 09 September 2008

Cerita Lahir Anak 1


Jatuh Cinta 

Allah mengkaruniakan rasa cinta yang bertambah-tambah setiap saat kepada pasangan yang sudah menikah. Bertemu dengan suami rasanya seperti bertemu sahabat lama. Dibalik begitu banyak perbedaan 2 insan ternyata ditakdirkannya pula begitu banyak persamaan yang menyebabkan kita rasanya seperti 2 sahabat yang dipisahkan begitu lama dan dipertemukan kembali setelah ijab kabul. Begitu berbeda namun begitu serasi. Indah sekali. Begitu mungkin perumpamaan rasa cinta kepada pasangan kita. 

Namun cinta kepada anak ternyata dianugerahkan Allah dengan jenis cinta yang berbeda. Entah bagaimana cara mengungkapkannya. Apa yang dirasakan ketika ditakdirkan berjumpa dengan seseorang yang telah berbagi denyut jantung dengan kita sejak lama. Bertemu dengan seseorang yang selama ini begitu dekat (satu tubuh dengan kita), namun rasanya begitu jauh karena tak bisa menyentuhnya, memandangnya, membelainya, menciumnya. Perasaan jauh yang menebalkan rindu berlapis-lapis. Rindu yang hanya bisa diterjemahkan oleh air mata bahagia dan luapan cinta yang membuncah-buncah saat kita diijinkan pertama kali menyentuhnya, membelainya, menciumnya dan memandangnya tak lepas-lepas... 

Selamat datang anakku... semoga jadi anak yang sholeh. Mencintai Quran. Kenapa engkau kami beri nama ini? 

Karena kami begitu mengagumi para Hafidz quran dan orang-orang yang senantiasa menambah dan menjaga hafalan Qurannya. 
Karena kami paham betapa beratnya menjaga ketaatan lewat hafalan-hafalan yang terjaga di dalam hati karena harus senantiasa menselaraskannya juga dengan bening jiwa, kehalusan budi dan tingkah laku. Hal yang sangat berat.
Karena kami begitu malu mengingat betapa sedikitnya Ayat-ayat CintaNya yang mampu kami simpan di dalam hati. 
Karena kami begitu ingin hadirmu menjadi motivasi sekaligus bahan introspeksi dan renungan bagi kami.. 

Cerita lahir

Pendarahan 
Saat usia kehamilan menginjak 39 minggu lebih 2 hari, sehabis ashar ada sedikit pendarahan. Semasa sms-an konsultasi ama Bunda Majid dan beberapa teman, katanya ciri-ciri mau melahirkan diantaranya selain kontraksi, pecah ketuban dan juga sedikit pendarahan (istilahnya bloody something gitu deh). Kebetulan juga hari itu dari pagi sampai ashar perutnya udah ga enak banget, mlintir-mlintir ga keruan tak henti-henti. Jaraknya juga udah setiap 10 menit sekali. Cuma aku ga gitu yakin apakah itu yang disebut kontraksi. Kirain yang namanya kontraksi itu selalu disertai dengan perasaan ingin 'ke belakang'.Ternyata not necessary. 

Aku ama ibu buru-buru ke RSIA Tambak. Awalnya mau ditunda sampe besok sorenya, karena memang besoknya itu (jumat) adalah jadwal konsultasi dengan Dr.Ony Khonsa. Tapi karena udah keburu keluar darah buru-buru deh ke RS. Nyampe di Tambak, susternya langsung cek ini itu dan periksa pembukaannya, coz Dr Ony masih on the way. Yang namanya meriksa pembukaan itu bener-bener bikin meringis. Antara sakit, malu dan ga enak. Ternyata baru bukaan 1. Tapi setelah dr.Ony datang aku udah ga dibolehin pulang, karena mules-mulesnya makin mencurigakan (udah 2-3 kali dalam 10 menit). Semakin malam mulesnya makin sakit, namun ternyata bukaannya tetep ga maju-maju. Tengah malam makin menjadi-jadi. 

Nyaris dari pagi sampe tengah malam menahan sakit kontraksi, akhirnya aku lemes juga. Udah ga bisa mlintir-mlintirin badan lagi rasanya. Tinggal air mata meleleh-leleh menahan sakit. Subhanallah, saat itulah baru disadarkan rasanya betapa perjuangan menghadirkan buah hati ke dunia adalah perjuangan yang tidak mudah. Mataku langsung mencari-cari ibu yang setia menemani. Saat menemukan wajah yang sudah membesarkan aku dengan segunung sabar dan cinta dari kecil sampai segede ini, air mata makin menjadi. Antara sakit, penat dan juga merasa begitu malu mengingat segala dosa-dosa pada Ibunda. 

Misteri hilangnya ketuban 
Semakin malam rasa sakitnya makin menjadi, namun bukaannya tetap ga maju-maju. Akhirnya setelah melewatkan malam yang rasanya panjang banget, pagi-pagi pukul 8.00 Wib aku di USG lagi. Dan you know what??? Air ketubannya udah nyaris habis!!! Masya Allah, kapan keluarnya?? Baik aku, aa maupun dr ony sama-sama kaget, secara selama ini riwayat USG nya baik-baik aja, dan jumlah ketuban selalu cukup. same question lagi, kapan keluarnya? kok bisa ga terasa? Hatiku dihinggapi cemas dan fikiran yang tidak-tidak, apalagi ditambah secara mental aku bukan termasuk orang yang kuat. Apalagi untuk hal-hal sepenting ini. Berbagai fikiran buruk muncul. Tapi kata dokter, ketubannya masih cukup untuk nunggu sampai 12 jam lagi sambil terus-terusan diobservasi. Jika jam 8 malam ini (Jumat) tetap ga ada kemajuan, mau tak mau harus dioperasi 

Diinduksi 
Setelah dicek pembukaan, ternyata jam 9 pagi aku baru bukaan 2. Mengingat rasa sakitnya yang udah lumayan, dan udah kontraksi di RS 12 jam, kirain bukaannya udah lebih dari itu. Mau ga mau saat itu juga aku langsung diinduksi dan dimasukkan ke ruang observasi. Setelah diinduksi itulah aku jadi makin tahu bahwa sakit yang dirasakan kemaren malam ternyata ga ada apa-apanya dibanding sakit setelah diinduksi untuk kasus bukaan kecil yang ga maju-maju kayak aku ini. Apalagi setiap kali diperiksa sampai sholat jumat masih bukaan 2 aja. Padahal rasa sakitnya udah menjadi-jadi dan kontraksinya udah tiap 2 menit sekali. Segala teknik-teknik pernafasan waktu senam hamil hilanglah sudah. Yang ada di kepala cuma sakit, sakit dan sakit. Saat air mata meleleh-leleh, Aa terus mengingatkan dengan dorongan semangat, doa-doa dan mengingatkan bahwa inilah perjuangan dan pengorbanan untuk seseorang yang kita sayang. Kalau inget sekarang rasanya malu :P. Rasanya belum jadi manusia yang cukup kuat. 

Uji mental 
Di ruangan observasi, selain aku ada 1 pasien lain yang juga diinduksi sejak bukaan 2. Berada di ruangan ini adalah suatu ujian mental tersendiri :P. Pasien tetangga ternyata udah bukaan 5 saat aku datang. Yang bikin keringat dingin adalah jeritan-jeritannya dan kalimat-kalimat yang menyertai jeritan tersebut. Mulai dari kalimat positif sampai kalimat-kalimat negatif yang rasanya kurang cocok untuk diceritakan. 5 Jam berada 1 ruangan dengannya benar-benar bikin nyaliku ciut. Terus terang. Karena beliau sudah bukaan 5 sedang aku baru bukaan 2. Dalam hati aku membayangkan saat bukaan 5 nantinya apa aku juga akan seperti itu? Apakah rasanya sakit luar biasa? Kembali kepada kenyataan bahwa secara mental aku bukan orang yang kuat, terus terang bersebelahan dengan pasien tersebut bikin nyali tambah ciut. 

Jantung bayi mengencang Jam 12 siang masih di level bukaan 2. Akhirnya cuma bisa pasrah, semoga Allah menunjukkan jalan yang terbaik. jam 12.30 suster datang dan menyatakan bahwa denyut jantung bayi sudah di atas normal. Normalnya sampai 140, bayiku menunjukkan sudah menyentuh angka 170 bahkan kadang-kadang 190. Sepertinya induksi sudah tidak bisa diteruskan. Hal ini sudah tidak boleh dibiarkan apalagi melihat pembukaan yang tidak ada kemajuan. Diputuskan bahwa aku harus segera dioperasi. Direncanakan pukul 2 dr Ony sudah ditempat karena sekarang sudah berada di jalan. Dan aku sudah tidak boleh makan apa-apa lagi. Kebetulan daripagi memang cuma bisa minum, tidak nafsu makan. Terus terang hatiku gak karuan mendengar suster menyebut-nyebut masalah jantung bayi. Rasanya rela menanggung sakit seribu kali dari ini, rasanya rela melakukan apa saja, mengorbankan apa saja asal bayiku baik-baik saja. 

Penantian dari pukul 12.30 sampai pukul 2 siang rasanya adalah saat paling lama dalam hidupku. Pikiranku kembali diliputi cemas walau suster bilang ini bukan kondisi yang buruk. Tetap saja hatiku tidak tenang. Apalagi mengingat sejarah hilangnya ketuban tanpa jejak. Bagaimana kalau ketubannya habis? Jantung bayi terlalu cepat itu artinya apa? bagaimana kalau dst dst dst.... Memang saat itu rasanya aku bukan manusia yang tabah dan tawakal. Tapi penuh dengan kecemasan, fikiran buruk dan kegelisahan. Rasanya saat itu kualitas diri teruji dan hasilnya begitu nyata. Namun di sisi lain, rasanya mau memberikan apa saja, mengorbankan apa saja, asal bayiku baik-baik aja. Tak henti-henti berdoa padaNya 

Operasi. 
Jam 2 kurang, aku dibawa ke ruang operasi. Dengan persiapan ini itu termasuk bius separuh badan, akhirnya pukul 2.15 aku benar-benar telah berada di ruang operasi lengkap dengan dokter-dokter, suster dan aa. Namun setahuku aa cuma berani menyaksikan sampai goresan pertama pisau operasi, setelah itu sibuk mengusap-usap kepalaku menularkan kekuatan dan keberanian. Pukul 2.37 dokter Ony tiba-tiba berkata : "Ya ampun, kering benar ketubannya", dan kemudian antara percaya dan tidak aku mendengar lengkingan tangis bayi... Subhanallah... rasanya lega luar biasa. Walau misteri hilangnya ketuban masih menjadi tanda tanya, lega ini tak terkatakan. Yang jelas ini pelajaran buat aku, bahwa ketuban ternyata bisa menghilang tanpa kita sadari, walaupun rata-rata orang pasti sadar saat ketuban keluar (secara ketuban itu volumenya sangat besar). Suatu saat aku ingin mempelajari tentang ini. Mengapa ketuban bisa pecah tanpa terasa? apa penyebabnya? dan bagaimana mengenali tanda-tandanya. Menurutku ini sesuatu yang kelak harus benar-benar dipahami jika diberi kesempatan hamil lagi. 

Bertemu Kesayangan
Tak lama kemudian bayiku yang sudah diazankan oleh Abahnya, telah dibersihin, dan memakai topi diperlihatkan oleh seorang suster padaku. Subhanallah, rasanya luar biasa. Amazing. Susah payah menahan tangis terharu. Inilah dia yang telah berbagi berat badan denganku 39 minggu 2 hari lamanya :P (btw seminggu habis melahirkan beratku susut 8kg :P). Inilah dia belahan jiwa yang selama ini cuma bisa diajak ngobrol dari luar perut. 

Pandangan pertama langsung jatuh cinta. Ingin mendekap, memeluk, mencium... tapi apa daya badan ga bisa gerak (dan ga boleh gerak untuk 24 jam berikutnya). Bayiku kemudian ditaruh didadaku, sembari dokter bedah sibuk menjahit. 20 menit kemudian hafidz berhasil menyusu,alhamdulillah. Setelah 5 menit malah makin asyik menyusu dan akhirnya menangis saat suster kemudian harus mengasingkan aku ke ruang observasi selama 2-3 jam berikutnya sedang bayiku dibawa ke ruang bayi. Setelah 2 jam lebih di pengasingan, akhirnya aku dikembalikan ke kamar dalam keadaan masih belum bisa dan belum boleh bergerak apalagi makan :p (weleh.. udah laper aja, maklum dari pagi belum makan). Namun perasaan laparnya hilang saat tidak lama kemudian dia dibawa oleh suster-suster ke kamar dan menginap bareng karena aku menginginkan anakku diberi ASI eksklusif, sehingga tidak perlu dibawa ke ruang bayi lagi kecuali untuk dimandikan setiap pagi.

Thanks to Dr.Ony 
O iya, pada kesempatan ini aku juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya buat dr.Ony atas dukungan, perhatian dan bantuan dari masa kehamilan sampai selesai persalinan. Banyak teman dan juga rekan di kantor yang mempertanyakan knp kok berobat jauh-jauh banget ke Tambak, dan bukan ke RS rujukan kantor. Kalau di RS-RS rujukan kantor kan tinggal mengurus surat kerjasama dengan kantor, lalu tanda tangan. Sedang di RS lain segala pembayaran harus ditalangin dulu baru diganti kantor kelak. jawabannya cuma 1: ngejar dr.Ony. 

Aku sudah sering dengar ibu-ibu hamil yang harus gonta ganti dr sampai berkali-kali karena 'tidak cocok' dan aku rasanya ga ingin seperti itu. Cape bo. Makanya setelah dengan DSOG pertama aku merasa ga cocok, langsung nyari-nyari info DSOG yang ok punya dan atas bantuan banyak temen2 (terutama di MP) bertemulah kami dengan dr Ony. Sejak pertemuan pertama langsung jatuh cinta. Duh, dr ini teh ramaaaaaaaaah banget, sangat komunikatif, sangat perhatian, sangat detil, pinter, keibuan dan jago banget membesarkan hati pasien. Again, karena secara mental dalam banyak hal aku ini bukanlah termasuk orang yang kuat, rasanya pas banget ketemu dengan karakter dr Ony. So, bela-belain deh berobatnya ke Tambak. Lagian itung-itung sekalian mengenal Jakarta. Masa ngertinya cuma berkisar dari Monas, kwitang sama setia budi hehehe :P. 

Sekarang jadi tahu dikit lah ama pasar rumput, pintu air manggarai (hehe nambah dikit) Pokoknya dr Ony oke banget deh. Highly recommended. So, buat teman-teman yang sedang hamil atau merencanakan kehamilan mungkin boleh mempertimbangkan :), Buat dr Ony, semoga Allah membalas segala kebaikan dan kebesaran hatinya dalam membantu beragam macam pasien dengan keberkahan dan kebaikan yang berlipat ganda. Amin

Begitu Indah


Tahukah engkau kawan, bahwa di dunia ini selalu ada sosok-sosok yang begitu menginspirasi. Sosok-sosok yang begitu tangguh yang membuat kita (saya dalam hal ini) seringkali mengingatnya. Tidak ! ianya bukanlah tokoh dunia, bukan pula pahlawan kemerdekaan apalagi sosok dari negeri dongeng, dan tidak selalu berasal dari keluarga kita. Ianya bisa berasal dari teman-teman, Sahabat-sahabat, Sahabat-tak-kesampaian, maupun individu yang pernah hadir selintas saja dalam hidup kita.

Saya seringkali teringat akannya (mereka). Sering merasa malu untuk hal-hal yang belum dapat saya lakukan sepertinya (mereka). Sering merasa takjub akan gema dari jejak langkahnya(mereka). Sering merasa iri karena saya belum mampu melompat tinggi sepertinya (mereka). Bahkan tak jarang merasa begitu kerdil karena terlalu banyak hal yang tak dapat lagi saya lakukan, telah saya tinggalkan, telah meredup atau bahkan telah hilang dari hidup saya, semata karena halangan-halangan duniawi yang sungguh tak berarti kelak

Namun sering juga saya tersenyum. Bahagia. Bahagia menjadi saksi diam-diam untuk sesuatu yang sangat berarti. Sukacita yang kerap menjelma menjadi dahaga rindu yang menggulung-gulung memerihkan mata, akupun ingin..

Kapankah segala yang hilang itu bisa kembali. Kapankah saya bisa mengikuti jejak langkanya(mereka) Akhir-akhir ini saya terlalu sering menanyakan itu. Sedikit demi sedikit semoga perlahan-lahan menangkap bayang-bayang..
//Jakarta oh Jakarta

Senin, 08 September 2008

[Goresan] : Indahnya...

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Tahukah engkau kawan,
Bahwa di dunia ini selalu ada sosok-sosok yang begitu menginspirasi. Sosok-sosok yang begitu tangguh yang membuat kita (saya dalam hal ini) seringkali mengingatnya.
Tidak ! ianya bukanlah tokoh dunia, bukan pula pahlawan kemerdekaan apalagi sosok dari negeri dongeng, dan tidak selalu berasal dari keluarga kita. Ianya bisa berasal dari teman-teman, Sahabat-sahabat, Sahabat-tak-kesampaian, maupun individu yang pernah hadir selintas saja dalam hidup kita.

Saya seringkali teringat akannya (mereka). Sering merasa malu untuk hal-hal yang belum dapat saya lakukan sepertinya (mereka). Sering merasa takjub akan gema dari jejak langkahnya(mereka). Sering merasa iri karena saya belum mampu melompat tinggi sepertinya (mereka). Bahkan tak jarang merasa begitu kerdil karena terlalu banyak hal yang tak dapat lagi saya lakukan, telah saya tinggalkan, telah meredup atau bahkan telah hilang dari hidup saya, semata karena halangan-halangan duniawi yang sungguh tak berarti kelak
Namun sering juga saya tersenyum. Bahagia. Bahagia menjadi saksi diam-diam untuk sesuatu yang sangat berarti. Sukacita yang kerap menjelma menjadi dahaga rindu yang menggulung-gulung memerihkan mata… akupun ingin..

Kapankah segala yang hilang itu bisa kembali.
Kapankah saya bisa mengikuti jejak langkanya(mereka)

Akhir-akhir ini saya terlalu sering menanyakan itu.

Kamis, 04 September 2008

Age

"Age is an issue of mind over matter. If you don't mind, it doesn't matter." by Mark Twain
“Sangat ingin keberkahan jangka panjang" by Aa-2008

Selasa, 02 September 2008

[Cluster] Kenangan Ramadhan Dulu dan Sekarang


Tadi malam ketika menikmati berbuka puasa sambil menimang bayi kecilku (almost 6 months) yang berusaha menjangkau-jangkau piring di tangan saya, tiba-tiba saya tersadar bahwa ini adalah Ramadhan pertama saya bersamanya. Ramadhan yang rasanya begitu berbeda. Baru kali ditemani si mungil yang gemar tersenyum (beda banget ama emaknya yee..), dengan kejutan-kejutan baru setiap hari. Hadirmu sungguh istimewa, Nak.

Kemudian tanpa direncanakan mengalirlah segala kilasan memori mengenai beberapa cerita ramadhan yang telah berlalu beberapa tahun terakhir :  

1999 : 
Ramadhan di penghujung tahun (Desember) dilewatkan bersama keluarga di Padang karena bertepatan dengan liburan semester 1. Pulang dari rantau (Bandung) dengan acara "pulang basamo" bersama Unit Kesenian Minangkabau ITB (UKM-ITB), suatu organisasi yang mungkin paling melekat erat di hati saya sampai saat ini (meskipun hanya berada di sana 1 tahun lamanya)



H-1 sebelum pulang ke Padang, saya sempat 'nongkrong' di TPB-ITB. Tak disangka ada pengumuman aplikasi Singapore Scholarship. Iseng-iseng saya coba mendaftar. Suatu keisengan yang ternyata kemudian mengubah banyak hal dalam hidup saya.

2000 : 
Bulan ramadhan kembali dinikmati di kampung halaman karena bertepatan dengan liburan semester 1 (semester 1 lagi!) di Universitas yang baru. Ini adalah ramadhan terakhir dimana saya masih bisa menyaksikan tradisi"balimau:.  Yaitu suatu tradisi di Sumatera Barat, di hari H-1 ramadhan penduduk beramai-ramai membanjiri lokasi wisata sungai, danau dan laut untuk "membasahkan" diri. Basah deeeh.

2001: Singapura! 
Sejak juli 2000 - sampai des 2005 saya tinggal di Singapura.



Ramadhan pertama di Singapura. Ketika ngabuburit di daerah Bugis, saya berbuka puasa di Mesjid Sultan. Sejak saat itu saya paham bahwa hampir di setiap mesjid di Singapura menyediakan ta'jil buka puasa. Saya dan teman-teman melakukan aktivitas buka puasa di hall, di komunitas dan di beberapa mesjid. Bahkan pernah nyasar ke mesjid 'kuburan' di Choa Chu Kang. Mesjid favorit saya adalah mesjid al Falah. Lantunan qur'an yang begitu indah, mesjid yang nyaman dan bersih, ta'jil buka puasa yang nikmat (duh, kangen sama buburnya!) dan makanan sahur saat I'ikaf yang sedap betul (kok orientasinya makanan? :P). Itikaf paling indah ya di sana deh. Pesertanya sedikit, khusyuk, imamnya merdu, sepi dan makanannya uenaak (cumi bakar, ikan bakar, glek glek glek). Mahasiswa sejati pasti tergoda :P. Tapi sungguh! Saya suka sekali mesjid yang satu ini. Ketika menjadi volunteer mendampingi calon mualaf di semacam-islamic-center Singapura, saya hampir selalu mengajak singgah dan berlama-lama di mesjid ini.



2002 dan 2003 : 
Hampir sama dengan tahun 2001. Kehidupan ramadhan-nya mahasiswa di asrama. Di tahun 2003 kita (mahasiswa NTU) sempat mengadakan Tarhib Ramadhan di Nanyang Roof Top yang dihadiri komunitas muslim Indonesia di Singapura. Ruameee! pada bawa anak-anak gitu deh, seru! Apalagi aktivitas 'mengamankan' anak-anak.



Sampai sekarang saya tak bisa lupa teriakan seorang bocah yang sedang berusaha "diamankan"oleh salah seorang akhwat karena ngotot lari-larian. Teriakannya begini : “ummmiiiii.. tolooooooong, aku dikejar-kejar oraaaaaaang". Hehehe, siapa yaaaaa..? Alhamdulillah acara berlangsung sukses. Di tahun-tahun itu juga banyak hal yang (rasanya) berubah dalam diri saya, terutama dari sisi cara pandang terhadap kehidupan. 

2004 : 
Saya telah bergabung dengan komunitas Ah Beng Society , plesetan untuk yang sudah sarjana, karena gelar yang melekat adalah B.Eng-Bachelor of Engineering (tapi entah kenapa di Jakarta sini di database kantor kata B.Eng diubah menjadi BOE, hiks hiks padahal susah payah mendapatkanya :P). Kali ini saya menjalani ramadhan di Singapura dalam keadaan pengangguran. Aktivitas sehari-hari "celingukan" di apartemen, masak-masak bareng flatmate (currently sudah menjadi ibu Zhaf and bunda khansa), ngajar private anak kelas 5 SD di Yishun, dan nongkrong malam atau sampai pagi di mesjid-mesjid favorit. Mesjid Sultan dengan rumah makan minang yang OK punya juga suka jadi inceran. Jangankan puasa, hari kuliah biasa aja saya dan seorang sahabat (curently ummi yusuf) pernah bela-belain dari NTU (Jurong West) ke Bugis demi sepiring nasi Padang yg sedaaaap di rumah makan ini.


Btw dulu saya seringkali sedih sepulang ngajar private. Entah kenapa itu murid kok kayaknya buenciii banget sama saya (hiks hiks), segala cara dilakukannya untuk membangkang. Tapi Alhamdulillah kebandelan itu hanya bertahan beberapa minggu, setelah itu dia tumbuh menjadi anak yang manis. Saya mengajar seluruh mata pelajaran, dan paling stress di Bahasa Melayu. Stres-stres lucu, habis bahasanya susah hehehe, terutama di pelajaran kata ulang dan nama-nama profesi dalam bahasa melayu.. haduuuuh, mending saya disuruh lari keliling lapangan sepakbola jam 11 malam dengan k'Dila (ini sih hobi)

2005 : 
Udah kerja nih Alhamdulillah. Nge-apartemen di 664D (sepertinya sudah menjadi flat legendaris saat ini) bareng teman-teman yang sungguh menginspirasi (miss u all!). Saya masih suka nongkrong di Al-Falah (Somerset)  karena tidak begitu jauh dari kantor (Novena). 

2006 : 
Jakarta! Saya pindah ke Jakarta sejak Desember 2005



Ramadhan pertama di Jakarta! Kota yang jedug-jedug banget deh dibanding Singapura ;). Tapi yah so far saya enjoy-enjoy aja. Pindah domisili dari Apartemen cantik di barat Singapura ke kamar kos 2.5 kali 2.5 m di Kampung Bali Tanah Abang hehehe sedap! Petualangan hidup yang  'berbeda' mulai saya lakoni. Alhamdulillah saya tidak terlalu kaget dengan kehidupan Jakarta meskipun 5.5 tahun sebelumnya tinggal di Singapura. Ibu di Padang sempat senewen waktu saya bilang daerah sini terkenal sebagai tempat pengedaran narkoba jakarta.Tapi itu bukan gosip. Salah seorang ibu rumah tangga yang sering memijat anak kos di tempat kami ternyata seorang pengedar narkoba! Saya satu kos dengan 12 teman yang berasal dari berbagai penjuru tanah air yang (kebetulan lagi) sekantor dan seangkatan. Ruameee!



Di tahun ini saya lebih banyak bertemu kehidupan yang 'keras', lingkungan yang 'tidak begitu ramah' mulai dari halaman rumah, jalan raya sampai kantor. Jakarta memang kota yang 'luar biasa'. Saya tanpa sadar kerap kali membandingkannya dengan Singapura. Dua kota yang sangat berbeda dengan bentuk tantangan yang berbeda pula. Saya suka keduanya, karena telah mengajarkan saya tentang banyak hal. 

2007 : 
Ramadhan saat itu saya sudah ganti status, menjadi istri dan sedang hamil muda. Alhamdulillah tidak lagi mengarungi rimba raya Jakarta seorang diri (sudah ada 'pahlawan berjenggot' yang rela menemani kemana-mana ^_^)



Ramadhan ini istimewa, dedek boy inside sepertinya suka menolak segala makanan yang masuk, sehingga saya punya hobi baru, yaitu muntah. Tapi saya tetep suka ngotot pengen iftar dimana-mana walau kerepotan. Iftar paling jauuuh adalah bersama teman-teman IMB (Indonesian Muslim Blogger) di Pasar Minggu, nyasar sana sini walau akhirnya nyampe juga. O iya, sejak Ramadhan 2007 saya memutuskan untuk menjaga ibunda selamanya (kasihan di Padang seorang diri). Ibu yang sangat saya sayangi dan punya kisah hidup yang  luar biasa. Mulai saat itu beliau menetap di Jakarta bersama kami. Semoga saya mampu membaktikan diri demi kebahagiaanmu, wahai ibu. 

2008 : 
Ramadhan kali ini saya 'mengundang' nenek ke Jakarta. Kontrakan sungguh ramai dengan adanya ibu, nenek dan si bayi mungil (si pangeran senyum). Jauh sebelum sahur kami semua sudah dibangunkan dengan celotehan dan senyumnya yang mampu merontokkan segala penat. Entah kenapa bayi kecil sangat suka tersenyum. Pun tak pernah ketinggalan melewatkan buka puasa bersama kita semua dengan aksi guling-guling, celotehan dan senyumnya. Sungguh berwarna! Semoga, ramadhan kali ini tidak berlalu 'begitu saja'.