Jumat, 01 Agustus 2008

[Travelling] : Edinburgh

Tiba-tiba saya tergelitik untuk menuliskan sedikit pengalaman di Edinburgh setelah akhir-akhir ini mempunyai ketertarikan yang tinggi tentang travelling. Tanpa sadar ketika berada di toko buku saya mulai sering berlama-lama di buku-buku mengenai tempat-tempat menarik di seluruh dunia sambil berfikir-fikir, kapan ya bisa ke sana, buy the experience, mengunjungi tempat-tempat baru, budaya baru, sejarah sebuah peradaban dan hal-hal lain yang berhubungan dengan tempat tersebut. Sepakat dengan perkataan Ibnu battuta: Traveling, it leaves you speechless, then turns you into a stranger. Di usia kanak-kanak saya sempat berkhayal tentang 2 tempat yang sangat ingin saya kunjungi, yaitu Jepang dan Scotlandia.

Alasannya sederhana saja. Jepang; saya sangat suka mendengar bahasa jepang yang terdengar lucu dan penduduknya yang terkesanramah. Scotlandia; tak lain adalah pengaruh dari film kartun candy candy.  Saya terpesona dengan baju tradisional yang dikenakan oleh Anthony, Archie dan Steir (tartan lengkap dengan bagpipe-nya). Dan sebuah adegan yang menjadi favorit saya sampai sekarang, ketika so-called Prince of the Hill lengkap dengan Scottish outfit dan bagpipe menghibur candy kecil (6 thn) yang sedang menangis sambil berkata “"Little girl, you are prettier when you smile than when you cry".  Anak-anak kadang punya cita-cita yang alasannya 'gak jelas' :P

On the way to 
Maka pada suatu kesempatan yang mungkin tidak akan terulang lagi, berangkatlah saya ke Edinburgh setelah beberapa hari di London. Menuju Heathrow setelah menghabiskan beberapa jam di Bicister yang katanya wajib dikunjungi. Menurut saya yang lebih suka buy the experience instead of belanja, Bicister adalah tempat yang justru tidak perlu dikunjungi hehehe. 

Di Lounge Heathrow terminal 'sekian' (lupa!) saya agak menyesal tidak sempat mencicipi masakan india yang penampakannya sungguh menggoda (padahal di London nyaris gak ketemu nasi). Tak lain karena setiap kesempatan yang memungkinkan selalu saya gunakan untuk memerah ASI (bahkan di dalam pesawat dengan menyelubungi seluruh tubuh dengan sarung dan jaket). Ibu yang baik kan gw :P

Pesawat British Airways memporakporandakan image pramugari yang harus begono begini sebagaimana telah terdoktrin di kepala saya sejak kecil. Pramugari BA physically nyaris berbanding terbalik dengan pramugari Singapore Airlines (atau bahkan pesawat domestic nusantara). Rata-rata tidak lagi muda (mungkin di atas 40thn) dengan make up seadanya dan kerutan-kerutan wajah yang jelas. Bahkan ada diantaranya yang jauuuh lebih gemuk dari saya (catet: jauuuh!). Hal paling menarik adalah dialeknya. Aneh. Sangat berbeda dengan dialek inggris di London. 

City of Edinburgh
Edinburgh adalah ibukota Scotlandia, dan kota terbesar ke-2 setelah Glassgow (CMIIW). Berada di sini menciptakan kesan yang sangat kuat tentang masa lalu. Layaknya sebuah kota yang dinobatkan sebagai salah satu “UNESCO World Heritage Site" di sini akan kita jumpai bangunan-bangunan dengan corak Georgian architecture (abad ke XVIII). Jalanan kota sangat sepi (kata mr.Wiki, penduduknya sekitar 500ribu jiwa sahaja). Berjalan kaki kemanapun sangat menyenangkan. Jalanan yang kecil, rapi dan lengang. Hampir di setiap sudut kota ditemukan patung-patung besar berdiri megah di atas pilar-pilar.




Castle of Edinburgh (http://www.edinburghcastle.biz/)
Ini adalah tempat yang katanyawajib dikunjungi . Terletak di area yang sangat tinggi (perbukitan) dan terlihat jelas dari Princess Street Garden. Tempat ini dulunya adalah pusat kegiatan militer (bahkan sampai saat ini beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kemiliteran masih dilakukan di sana). Saat ini juga menjadi salah satu pusat kunjungan wisata di Edinburgh




Di dalam castle terdapat National War Museum of Scotland yang memberikan gambaran mengenai perkembangan kegiatan kemiliteran di scotlandia, dengan ilustrasi yang sangat menarik baik berupa display, panel, film, diorama, gambar-gambar dan audio. Tidak hanya di dalam museum, bahkan di area sekitar castle masih dapat kita jumpai meriam-meriam yang dipakai jaman dahulu kala untuk berperang.



Di dalam kompleks castle terdapat banyak situs yang sangat menarik. Selama perjalanan di dalam castle kita dapat menyewa Audio Companion seharga 3 poundsterling. Alat ini akan menjelaskan mengenai situs-situs tertentu yang menjadi object of interest pengunjung untuk kemudian diberikan penjelasan lebih lanjut.Diantara adalah The Scottish National War Memorial in Crown Square (gambar di bawah ini)



Dari bagian atas castle kita dapat melayangkan pandangan untuk melihat kota Edinburgh secara keseluruhan sampai ke garis pantai.







Di bawah ini adalah bagian dari castle yang sengaja didedikasikan untuk area pekuburan binatang kesayangan para bangsawan yang telah berjasa. (ada juga yaa begituan hehehe..). Most of the binatang adalah the dog.


Royal Mile 
Tempat lain yang sempat saya kunjungi adalah The Royal Mile. Royal mile ini mungkin sejenis orchard road nya Singapore kali ya? (maybe..!). Yang jelas meliputi ruas jalan mulai dari castle of Edinburgh sampai ke Holyrood Abbey. Sepertinya ini salah satu daerah pusat perturisan. Sepanjang jalan dilengkapi dengan toko-toko souvenir (yang harganya lebih murah ketimbang di castle), dan tentunya diapit oleh gedung-gedung bernuansa abad 18. Berlama-lama di sini sangat menyenangkan. Cuma yaa seperti biasa deh, kagak ade makanan halalnyoo.. :(






Sepertinya banyak tempat-tempat menarik lainnya di sini, namun karena waktu yang sangat singkat, tak banyak hal yang sempat saya telusuri. O iya, kebetulan juga saat itu sedang ada pawai militer. Jadi daerah ini dilewati oleh tentara Scotland yang baru pulang dari medan perang (katanya..) dan sedang berpawai menuju castle. Tentara disini cukup dipuja-puja oleh rakyatnya(sepertinya lho..), karena santer terdengar ucapan“we love you"“we love you..!". Para tentara pun tersipu-sipu malu.. macaciiyyy


University of Edinburg, Library of Scotland dan Bank of Scotland 

Semepet apapun waktu yang tersedia, saya tetap menyempatkan diri mampir ke University of Edinburgh. Kebetulan salah satu temen kuliah waktu di NTU sedang menyelesaikan S2 nya di sana. Saya diantar berkeliling universitas (yang lagi-lagi dipenuhi bangunan kuno). Menurut saya lebih tepat dijadikan lokasi film horor ketimbang university he.. he.. he :P Sempat bersua dengan mesjid di daerah sekitar university.

Saya juga diantar mengunjungi salah satu bukit yang cukup terkenal di sana (duh, namanya lupa) yang berseberangan langsung dengan Arthur Seat (namanya itu bukan ya..). Thx so much ya Koala yang super baik hati dan sempat menawarkan mau memasakkan nasi untukku ^_^. Anyway, kita sempat nungguin Halal food yang ternyata baru buka jam 12. Saya juga sempat mengunjungi National Library of Scotland walau hanya beberapa menit. Yah lumayan lah buat melihat beberapa koleksi yang dirawat dengan sangat baik. Dan tentunya untuk sekedar berpose :D





Demikianlah sekelumit kisah perjalan ke Edinburgh, Scotlandia. Moga2 suatu saat ada kesempatan berkunjung kembali ke sana.

Tips :
  1. Di Edinburgh susah sekali mencari makanan halal (kalaupun ada paling baru buka jam 12 siang! dah keburu laper). Karena itu siapkan diri dengan mie instant, coklat dan makanan2 instan lainnya.
  2. Perhatikan waktu sholat. Saat saya di Edinburgh, siang terasa begitu panjang. jam 10 malam masih seperti jam 5 sore. Sehingga sangat sulit menentukan kapan mulainya waktu magrib.
Di lain kesempatan saya akan menceritakan pengalaman berada di London selama beberapa hari.