Sabtu, 20 November 2010

[Cluster 19] selamat jalan Rum

Selamat  jalan Rum,
Ternyata sms2 yang kuterima kemarin siang (hari Iedul adha) dari Dieni, bbm an yang kuterima dari bunda Majid, dan gtalk-an dari k dilsky itu benar adanya. Engkau telah tiada rum. Siang ini aku benar-benar telah menyaksikan tubuhmu yg terbungkus kafan, wajah damaimu yang tenang. Bangun rum, banguuuuuun, teriakku dalam hati. Berharap engkau membuka mata, mengeluarkan sapaan ramah itu, senyum ceria itu dan suara riang yang dicintai banyak orang itu. Tapi engkau hanya diam, bersedekap, lelap.

Rum, engkau sungguh dicintai banyak orang. Lihatlah air mata yang berlinangan di wajah-wajah di sekelilingmu. Engkau sungguh disayang. Dari dirimu kulihat begitu banyak kebaikan, begitu banyak sifat mulia. Sungguh malu rasanya jika dibandingkan dengan diriku.

Siapa yg tak kenal wajah ceriamu, siapa yang bisa lupa sapaan ramahmu, siapa yang tak kenal kesungguhanmu menjaga silaturahmi, siapa yg tak kenal sifat pedulimu. Engkau pendengar yang baik, teman yang hangat, sahabat yang indah, ibu yang hebat. Siapa yang tak pernah merasakan bagaimana engkau selalu ingin membuat nyaman siapapun yang ada didekatmu. Yang mengenalmu pasti sayang padamu, rum...

"Do'akan sakitku ga parah ya Rum, kasian si kecil jadi berhenti ASI, aku ingin sembuh segera, doakan sakitku ga aneh2 ya Rum..", begitu katamu ketika aku jenguk di Iedul fitri (September 2010) di RSCM. Karena pernah roomate-an, kita memang saling memanggil dengan panggilan "Rum". Saat itu anakmu yg kecil baru 5 bulan. Saat itu belum ada yang menemukan bahwa sesungguhnya ada Tumor agresif di tubuhmu, di otak. Saat itu aku cuma tahu kamu Demam Berdarah dan sering sakit kepala.

Kemudian waktu engkau keluar dari RSCM dan dinyatakan sembuh demam berdarah aku pernah berjanji akan menengok lagi. Tapi sebelum janji itu terlaksana aku dengar kamu sudah berobat lagi di Singapura, Rum. Lalu kemudian operasi di otak. lalu kemudian dalam waktu yang sangat singkat dikabarkan bahwa yang engkau derita sesungguhnya tumor yang sangat agresif dan sudah menyebar kemana-mana. Yaa Rabb..

Hampir setiap hari aku dan Bunda Majid membicarakan engkau dan saling mengupdate kabar2 yang kami terima dari sahabat2 di Singapura, Rum. Kami selalu optimis engkau bakal sembuh. Walau kemudian kamis kemarin kami dengar engkau mulai kehilangan kesadaran, kami tetap optimis dan memanjatkan do'a. Setiap harinya kami berharap akan mendengar kabar bahwa engkau bangun, sadar dan perlahan2 pulih kembali.

Sebelum engkau dioperasi, sahabat2 di sgp mengabarkan bahwa sungguh lemah kondisimu, Rum. Bahkan tidurpun tak bisa telentang karena begitu hebat sakit yang kau derita di area tulang belakang. Namun kami juga mendengar kabar bahwa sesakit apapun yg kau derita, kau tak pernah tinggalkan Shalat. Bagaimana airmata ini tak berlinang mengingat tegarnya sosokmu dan begitu inginnya engkau sembuh kembali, Rum. Suntikan semangat mengalir dari segala penjuru. Dari semua teman-temanmu. Lihat Rum, engkau sungguh dicinta...

17 November 2010, di hari Iedul Adha, akhirnya aku menerima kabar sedih itu. Engkau telah tiada, Rum. Aku sempat berharap bahwa kabar ini tidak benar. Tapi datangnya dari sahabat2 yang begitu terpercaya. Ya Allah Rum, seperti ada lubang besar menganga di hati ini. Engkau sudah tiada... Sungguh telah tiada. Begitu sayangnya Allah padamu Rum, secepat ini DIA rindu untuk segera memanggilmu ke sisiNya...

Tadi malam sambil meninabobokan Hafidz dan Hanif air mata ini tak henti bercucuran. Teringat Anak tertuamu yang besok baru akan berusia 3 tahun, dan bayi kecilmu yang masih berusia 7 bulan. Setiap kali memandang dan mencium Hafidz dan Hanif , di ruang mata ini hadir juga engkau dan anak-anakmu Rum... Anak-anak yang belum mengerti sama sekali bahwa ibunya (sosok yang sangat hebat!) sudah tak ada lagi di dunia ini untuk memeluk dan mencium mereka. Suatu saat wahai Rumie, akan kami ceritakan ttg sosokmu yang indah kepada anak-anakmu. Dan kami selalu doakan anak-anakmu akan menjadi pribadi-pribadi yang sholeh, hebat dan tangguh seperti engkau...

Selamat jalan Rumie,
Aku baru mengenalmu di July 2000. Lalu mengenalmu dalam begitu banyak kenangan. Kemudian berkesempatan sekamar di flat legendaris itu (664D) cuma 6 bulan (sehingga engkau tetap kupanggil rumie). Di awal 2006 aku pindah ke Jakarta dan kita baru berjumpa lagi 3 kali. Yaitu saat aku melahirkan Hanif, Saat menengok engkau sakit dan tadi pagi menjumpai engkau yang lelap dalam damai.

Selamat jalan, Raphita..
Aku yang baru mengenalmu 10 tahun rasanya telah sedih begini hebat. Bagaimana dengan sahabat2 yang telah begitu lekat menganal sosokmu. Apalagi orang tua, keluarga, suami.... Tentu mulai sekarang hari-hari yang akan mereka lalui tak lagi sama dengan ketika kau masih ada. tak akan pernah sama pit. Kenangan tentangmu tentu lebih menghunjam hebat di hati-hati mereka, dibanding aku yg baru mengenalmu...  Kamu sangat dicinta,Rum...

Selamat jalan, Rumie...

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un wa inna ila rabbina lamunqalibuna. Allahummaktubhu 'indaka fil muhsinina, waj'al katabahu fi 'illiyyina wakhluf fi ahlihi fil gabirina"

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya dan kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah! Tulislah dia (yang meninggal dunia) termasuk golongan orang-orang yang berbuat kebaikan di sisi Engkau dan jadikanlah tulisannya itu dalam tingkatan yang tinggi"

Semoga Daneesh dan Raheesh menjadi anak-anak sholeh yang selalu mendoakan engkau. Semoga kenangan tentangmu menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk berbuat kebaikan,Rum. Selamat jalan Rumie, sampai jumpa lagi. Kenangan tentangmu akan selalu ada di hati, dan setiap mengenangmu kami kirimkan do'a selalu...

Jumat, 05 November 2010

Mentawai dan Merapi Bergelora

Saat ini sedang terjadi 2 bencana alam skala besar di Indonesia, yaitu Tsunami di Kepulauan Mentawai (sumbar) dan Letusan Gunung merapi di Jogjakarta. Bulan lalu juga terjadi banjir bandang di Wasior Irian Jaya yang menewaskan ratusan orang.

Tsunami mentawai terjadi Senin 25 Oktober 2010. Hari itu di Jakarta juga lagi heboh dilanda banjir dan muaceeeeeeeeeeeet luar biasa. Saya yang bekerja di Thamrin dan ngontrak di daerah Karet (jarak sekitar 4-5km), keluar kantor pukul 6 baru sampai di rumah pukul 9, karena di tengah jalan saya memutuskan turun di Sarinah dan nunggu sampai keadaan lebih baik. Tak sedikit commuter yang menghabiskan waktu 7 jam bahkan belasan jam di jalan. Speechless banget ama kondisi Jkt :(

Mentawai
Tsunami diMentawai (yang diawali gempa 7.2 SR) memporakporandakan pesisir2 kepulauan daerah tsb. Sedih ngebayangin daerah terisolir kayak Mentawai dapat musibah sedahsyat itu. Sebenarnya hal ini ga terlalu mengejutkan, mengingat pesisir barat Sumbar (including Padang - my hometown) memang sudah diprediksikan akan kembali dan kembali dihantam gempa dahsyat setelah gempa Padang 30 September 2009 tahun lalu (7.6 SR) yang menewaskan ribuan orang dan meluluhlantakkan Kota Padang. Tapi ketika bencana itu terjadi lagi, sungguh masih nyeri sekali rasa hati ini :(. Ya Allah, beri mereka kesabaran dan kekuatan

Duka di Mentawai juga diwarnai oleh pro-kontra masyarakat terkait berangkatnya Bp Gubernur Sumbar (Irwan Prayitno - asal PKS) ke Jerman untuk beberapa tujuan tertentu. Riak protes muncul di masyarakat, begitu juga riak pembelaan thdp Beliau. Terkait hal ini saya sependapat dengan Bpk Tifatul Sembiring yang pernah menulis begini di twitter-nya : "Tujuan Pak Gubernur adalah u/ kebaikan sumbar, tp saya sangat setuju timingnya kurang tepat, sy akan sampaikan masukan tweeps budiman pd ybs" ditulis tgl 4 Nov.

Merapi
Sehari setelah tsunami Mentawai, tepatnya selasa 26 Oktober 2010 Gunung Merapai (DIY) yang dari tahun 2006 telah menunjukkan tanda2 aktifnya, memuntahkan wedhus gembel dan menelan korban 20-an orang, diantaranya Mbah Maridjan. Sampai hari ini (5 November 2010) aktifitas Gunung Merapi makin menjadi-jadi. Zona bahaya mulai makin melebar, dari 10km, 15 km bahkan 20km. Update berita terbaru makin memiriskan hati, Wedhus Gembel kembali menelan korban jiwa para penduduk di daerah yang terletak 16km dari Merapi. Sungguh di luar dugaan.

Tentunya penduduk2 di daerah ini tidak siap didatangi wedhus gembel karena wilayah tempat tinggal mereka (yaitu > 15km dari puncak merapi) tadinya dikatakan zona aman. Foto-foto pengungsi di tempat pengungsian pun sungguh memiriskan hati. Balita, orang tua, anak2, numpuk2 jadi 1. Jumlah mereka ga tanggung2, udah ribuan (atau jangan2 belasan ribu). Ya Allah, beri mereka kekuatan dan kesabaran. Saya ga kebayang bagaimana meyakinkan cukupnya konsumsi dan akomodasi bagi belasan ribu orang yg ga punya tempat tinggal. Yaa Rabbi, sayangi mereka...

Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka? Do'a saja tidak cukup, kawan. Mari hulurkan tangan, beri bantuan materi, logistik, uang dst. Saya terus memantau perkembangan berita ini terutama dari twitter, karena cukup nyaman baca twitter dari blackberry, apalagi situs2 berita juga rata2 sudah punya account twitter yg bisa di follow.

Ayo kawan, mari hulurkan tangan kita. Sesedikit apapun pasti sangat berarti bagi mereka.

Senin, 01 November 2010

Adik S2 ASI

Alhamdulillah bulan lalu tepat setahun adik mengkonsumsi ASI ekslusif dari Bundo (tanpa tambahan susu lainnya). Ngikutin istilah yang lagi ngetren skrg berarti adik udah S2 Asi... Alhamdulillah..

Lega dan senang banget rasanya. Kekuatiran Bundo bahwa adik bakal gagal ASI lagi seperti hal nya abang ternyata ga terbukti. Meskipun bundo kerja kantoran tnyata adik bisa sukses S2 AsI. Perjuangan selama setahun ini sungguh tidak mudah. Adakalanya ASI bundo ngedrop, sehingga produksi sehari jauh dibawah konsumsi adik hari itu. Dalam beberapa hari stok ASI langsung drooooop. Tapi kemudian sering juga produksi melebihi konsumsi sehingga stock ASI kembali melimpah.

Stock terbanyak yg pernah dicapai adalah 60 botol, kemudian naik turun tergantung kondisi Bundo dan adik. Stock terakhir menjelang usia adik setahun malah sempat KOSONG.

Bundo bersyukur kepada Allah atas pencapaian ini, dan juga kepada Abah, ibu serta seluruh keluarga di rumah yg sagat berperan positif dalam usaha Bundo menabung ASI untuk adik. beberapa teman bundo terkendala ASI eksklusif krn kekurangapahaman keluarganya ttg pentingnya ASI.

Berikut bbrp tips dari Bundo untuk ibu-ibu bekerja (kantoran) yang ingin memberi bayinya ASI ekslusif :

  1. Semenjak bayi lahir sampai ibu bekerja kembali (selama cuti) tabunglah ASI sebanyak-banyaknya. Jika ada jeda waktu  1 jam antara bayi menyusu dgn jadwal menyusu berikutnya, peraslah ASI
  2. Konsumsi makanan bergizi dan kaya protein
  3. Berfikir positif. Ini penting banget nih. Sekalinya mikirin sesuatu agak 'berat' biasanya produktivitas asi langsung drop
  4. Istirahat yang cukup, jaga kondisi fisik dan emosional
  5. Minta dukungan dan do'a dari keluarga terdekat

Tips menyimpan ASI :


  1. Simpanlah ASI di dalam botol kaca atau botol ASI yg kualitasnya OK. Beri label (tgl produksi)
  2. Urutkan ASI peras(ASIP) di dalam kulkas berdasarkan tanggal dan konsumsi dengan prinsip FIFO (first in first out)
  3. ASIP yg direncanakan sebagai stock harus disimpan di dalam freezer, sedangkan ASIP yang akan dikonsumsi dalam waktu dekat (misal: persiapan selama ibu ke pasar, ke salon dll) simpan di kulkas aja 
  4. Untuk ASI yg disimpan di dalam freezer, 12 jam sebelum dikonsumsi sebaiknya turunkan ke kulkas (supaya suhunya berubah). Kira2 setengah jam sebelum dikonsumsi keluarkan dari kulkas
Cara memanaskan ASIP beku : Siram/rendam dengan air panas. Ada juga yang bilang sebaiknya disiram dgn air panas yg mengalir. Yang penting JANGAN DIREBUS! Merebus asip akan merusak kualitasnya. Setelah cair, dinginkan sampai suhunya hangat lalu berikan ke bayi

Minggu, 31 Oktober 2010

Abang gemar mengarang lagu

Catatan : yang dimaksud dengan lagu dalam tulisan bundo kali ini adalah nada atau suara atau irama, bukan nyanyian  dengan kata-kata:). Tulisan ini ditulis saat abang 2 tahun 7 bulan dan adik 1 tahun 1 bulan.

Semenjak usia 2 tahunan Bundo perhatikan abang  punya suatu kebiasaan unik, yaitu menirukan lagu/irama musik terlebih dahulu instead of liriknya. Kemudian lagu/irama tsb dia ulang2 sendiri sambil mengubah-ubah kata-katanya sesuai imajinasi nya sendiri. Jadi dia hafal lagu/irama terlbih dahulu baru liriknya. Maka tak heran kalau kita sering mendengar dia melagukan irama 'balonku', 'kereta api', 'si kancil' dll dengan lirik2 ciptaan sendiri.

Suatu hari abang bersenandung begini  "Tang te tang tup! Tang te tang tup! tang te tang!". Setelah pengamatan berhari-hari baru bundo faham rupanya itu musik pembuka lagu "Kereta Api" gubahanà kang Nunuk. Jarang sekali dia menyenandungkan lirik lagunya. Biasanya setelah Bundo mulai bernyanyi, baru dia ikut2an menimpali.

Abang  juga suka menyenandungkan irama lagu dengan liriknya, maka tak heran tiba2 dia bersenandung begini: "Caputangan tung tu uuuung, caputangan tung tu uuuung". Itu adalah lagu anak2 berjudul "Sapu tangan". Sedangkan Tung tu uuuung adalah bunyi musiknya.

Lama kelamaan lagu/irama yng ditirukan bukan hanya dari nyanyian tapi juga suara2 alam dan suara2 aktivitas di rumah sehari2. Di awal-awal Bundo kaget ketika abang suka iseng memusikalisasi aktivitas sehari2 kami di rumah. Lucunya bunyi2 itu memang benar secara irama tapi kadang salah ditinjau dari pilihan kata.

Misalnya, saat uwak menguras bak tiba2 abang bersenandung menirukan irama air yg dikuras secara berulang2 ( Ngeeek ngooook ngeeek ngook ngeeek ngoook). kalau uwak berhenti menguras, abang juga diem sambil senyum2. Pernah Bundo kasih tahu bahwa bunyinya kok ngeeek ngook bukannya byuuur byuur, dia cuek aja...

Atau saat lain tiba2 bilang gini "dugudang dugudang guuuuung,  dugudang dugudang guuuuung, dugudang dugudang guuuuung". Setelah investasi beberapa lama, akhirnya Bundo tahu rupanya itu suara petir/gluduk versi abang (perasaan ga nyambung deh)

Kebiasaan abang tersebut makin menjadi semenjak adik makin bisa diajak main. Biasanya suara2 ciptaan abang langsung ditiru adik dengan antusias. Atau sebaliknya, celotehan-celotehan adik ditiru abang dengan senang hati sambil ditambah-tambahin.

Misal : saat adik lagi suka mengucapkan "baeeeh? baeeeh?", oleh abang langsung digubah menjadi "baeeeh baeeeh syiiing kaaa... baeeeh baeeeh syiiing kaaa.. baeeeh baeeeh syiiing kaaa"

Yang bikin gemes akhir-akhir ini abang mulai berniat mengubah dan menggubah do'a sebelum tidur yang sudah dia hafal. Ini masih jadi PR buat Bundo agar niatnya itu ga terlaksana :P

Rabu, 20 Oktober 2010

Abang dan Adik Liburan di Padang


Minggu lalu Bundo berkesempatan mengajak anak-anak liburan ke kampung halaman Bundo nun jauh di kota Padang. Usia adik yang 1 tahun kurang 1 minggu dan abang 2 tahun 7 bulan Bundo anggap cukup ok untuk diajak bepergian naik pesawat terbang ke Kota Padang selama 1 minggu. Uwak dan Ibu juga ikutan dooonk ;)

Diawali delay pesawat 6,5 jam
Semuanya antusias liburan kali ini, kecuali Uwak yg nampaknya takut naik pesawat terbang dan takut kepanasan di Padang ;). Sayangnya awal perjalanan kami cukup mengecewakan akibat pesawat Batav*a yang kami tumpangi ditunda keberangkatannya dari jam 10.50 menjadi 17.30 dengan alasan yang kurang bisa diterima (akhirnya manajer nya didemo banyak orang). Bayangkaaaaaaaan! Sejak itu juga Bundo berjanji ga akan naik pesawat itu lagi... Jaman masih kuliah dulu Bundo pernah beli tiket pesawat Merpati ke Batam dan tiba2 tiket Bundo dinyatakan invalid. Setelah Bundo protes ke kantornya, bundo bukannya diganti tiket pesawat lain ke Batam namun langsung ke Singapura. Bandingkan dengan Bata**a yang jangankan mindahin kita ke pesawat lain dan menerbangkan segera, makan siang aja baru dapet di atas jam 2.... Yah, semua ini harus diambil hikmahnya :)

Disambut keluarga besar
Kami tiba di Padang jam 8 malam dan disambut keluarga besar dengan antusias, apalagi Bundo semenjak menikah 3.5 thn yang lalu belum pernah pulang kampung. Abang dan Adik langsung jadi idola sepupu2 Bundo yang rata2 juga masih anak2 (yang paling kecil 4thn umurnya). Abang sangat bahagia bertemu banyak kawan baru, walau masih kesulitan manggil mereka etek (tante/paman), lupa2 terus dan ujung2nya manggil 'kakak'. Adik agak rewel, mungkin karena kepanasan dan karena ASI Bundo yang mendadak turun drastis selama di Padang....

Di rumah Saja
Waktu liburan 1 minggu penuh nyaris kami habiskan di rumah saja. Selain karena ibu lagi sibuk ngurusin masalah pensiun, juga ada larangan dari nenek-kakek dan bbrp tante untuk membawa Abang dan Adik perjalanan jauh ke luar kota Padang dengan berbagai alasan. Ya udah, Bundo mah ikuuuut aja, karena ga mau juga melanggar larangan dari keluarga. Toh tujuan utama Bundo pulang kan melepas kangen dengan keluarga besar :) Bundo juga melepas rindu dengan kuliner di kampung, makan sate padang ala kakek-nenek yang lezat itu sepuas2nyaaa... juga cemilan2 kampung yang unik. Kami juga mendatangi rumah ceklok di tengah sawah dan menikmati sejuknya suasana di sana dibandingkan rumah nenek yang puanaaaaassss pol !

Beratnya perpisahan 
Waktu 1 minggu ternyata singkaaaaaaaat banget. Tahu2 udah minggu subuh dan kami harus pulang lagi ke Jakarta. Beraaaaaaaaaaaaat sekali rasanya meninggalkan kampung ini. Rasanya kangen kepada keluarga belum pulih sedikitpun. Terutama kepada kakek dan nenek bundo yang udah tuaaaaaaaa banget. Kakek usianya udah hampir 90 tahun, dan nenek udah di atas 70 tahun. Untuk pertama kalinya kakek maksa ikut nganterin ke Bandara dan untuk pertama kalinya juga Bundo menangis dihadapan kakek dan nenek di bandara. Sediiiiiiiiiiiiiiiiiih sekali rasanya berpisah lagi dengan mereka..

Wahai kakek dan nenek, doakan kita sama2 masih diberi kesempatan umur untuk berjumpa kembali yaaaa :) Abang dan adik belum begitu mengerti perpisahan, tapi sepupu2 Bundo di kampung sangat sedih berpisah dengan duo cilik ini... Yah, semoga kita ada kesempatan berjumpa lagi ya, wahai adik2ku :) Bundo akhir2 ini juga kuatir dengan isu 'gempa besar dan tsunami' yang katanya akan melanda kota Padang. Bundo udah liat sendiri sisa2 penderitaan bangunan dan penduduk kota Padang akibat Gempa Besar 30 sept 2009 silam, dan Bundo ga kebayang jika itu terjadi lagi...

Salah satu hikmah spiritual perjalanan ke Padang minggu lalu kita jadi semakin merasakan besarnya kekuasaan Allah dan betapa ga berartinya diri dan kekuatan kita ini di hadapan Allah... Wahai ranah na diapik gunung marapi jo singgalang, disinan denai tinggakan sanak sudaro. Disinan denai ukia cinto denai ka Ranah minang... Cinto nan sabana indak bisa dilukiskan... Walau denai jauah marantau namun kampuang tetap nan paliang dirindukan..

Selasa, 06 Juli 2010

Lagu Nabi, Buuun

Abang  lebih suka buku ketimbangan mainan lainnya, walaupun belum benar2 mengerti pentingnya merawat buku :P. Selain berkisah dan membaca, metode belajar yang Bun terapkan buat Abang dan Ade'  adalah dengan senandung atau lagu.

Sudah 2 minggu ini Bund coba kenalkan nama-nama Nabi kepada Abang dengan senandung '25 Nabi' , sebagai pengganti lagu 'anak kambing saya' yang tadinya jadi lagu wajib sebelum tidur

Alhamdulillah Abang suka, bahkan sudah mulai bisa request. Kadang disela2 beratnya mata bunda ketika nina bobo in Abang, bund mulai kriyep-kriyep ketiduran, maka terdengar bisikan Abang :

"Lagu Nabi yagi.. Lagu Nabi yagiii (artinya : lagu nabi lagii), maka Bunda pun bangun dengan suksesnya (he he)

So far Abang paling antusias ketika sampai di bagian Nabi Sulaiman. Pasti diikutin dengan 'maaaaaan' yang kenceeng (he he). Juga ketika bund pura2 lupa lanjutan lagunya, Abang siap sedia mengingatkan. Semoga cepat hafal ya, Nak :). Nanti bunda ceritain kisah Nabi tsb satu persatu.

Sayangnya bund belum nemu buku ilustrasi yang bagus. Buku cerita 25 Nabi yang sempat bund beli di salah satu toko buku, penuh dengan ilustrasi ekerasan :(. Bund cukup kecewa padahal kemasannya eksklusif.

Coba bayangkan, di kisah Nabi Adam A.S ada gambar putra Nabi siap2 nimpuk sodaranya dengan batu raksasa. Di cerita Nabi Sholeh A.S ada unta lagi dianiaya. Di cerita Nabi Ibrahim A.S gambar beliau sedang memegang pisau berkilat yang sedang ditempelkan di leher putranya. Juga banyak Asekali adegan-adengan yang membuat bund merinding jika sampai dilihat abang. Sekarang lagi berfikir buku tsb musti diumpetin dimana :(

*bund jadi curcol deh

Senin, 14 Juni 2010

Kacih Ibu

Kacih ibu, kepadah beta
tak teehingga, cepanjang masaaa

Hanya membeyiiii
tak hayap kembaliii
bagai sang suuuyaaa meninayii duniyaaaaaaa

Itu celotehannya Abang, suatu malam, ketika bundo lagi 'ngobrol' sama adik. Bundo cukup kaget karena selama ini belum pernah mendengar Abang bisa menyanyikan satu lagu sampai penuh dan utuh. Biasanya cuma beberapa baris lalu nyampur dengan lagu-lagu lainnya.

Saat bundo konfirmasi ke ibu dan uwak, ternyata beberapa lagu memang telah dihafal secara full, diantaranya 'Kasih Ibu', 'Hujan tik tik', dan 'Burung Kakatua'. Sementara lagu-lagu lain masih tercampur-campur,

Kemudian bundo mulai mengenalkan 'Huruf Hijayyah' dengan cara bersenandung : A.. Ba.. Ta.. Tsa... sampai dengan.. Ya, dengan harapan abang juga mulai terbiasa dan Hafal. Alhamdulillah harapan Bundo terkabul, beberapa hari kemudian senandung Hijayyah Bundo bisa diulang abang dengan lengkap.

Bahagia banget rasanya :), walau baru sebatas senandung lisan, belum tulisan. Jadi anak sholeh dan baik yaa Nak :)

Adik kecil saat ini berusia 8 bulan. Alhamdulillah sehat dan aktif. Bundo dapat merasakan Abang dan Adik saling menyayangi. Tidur malamnya juga bareng (bertiga dengan Bundo). Abang tidurnya sudah jauuh lebih nyenyak dan makan lebih lahap dibanding ketika adik baru lahir dulu (masa penyesuaian thdp hadirnya adik baru itu nampaknya telah lewat).

Bundo ga bisa nge-blog banyak-banyak. Cuma ingin update perkembangan anak-anak sekilas saja :). Jadi anak-anak yang sholeh yaaa Anakku...

Senin, 19 April 2010

Being a wife? Being A mom?


Dah lama banget ya bund ga nulis di sini. Kesibukan di kantor menyebabkan bund nyaris ga punya waktu lagi buat ngeblog. Begitu juga dengan aktivitas di rumah, rasanya waktu bund bersama anak-anak  sungguh sempit. Bermain saja rasanya ga ada puas-puas nya, bagaima mungkin waktu yang berharga itu bund gunakan buat menulis di blog. Bund lagi menikmati masa-masa yang sangat indah bersama mereka. Jikapun di saat week end ada 'me time' saat keduanya bobo, bund lebih memilih membaca ketimbang menulis.

Di postingan ini Bund meng-copy-paste lirik nasyid judulnya Zamiloony, yang bund peroleh di kajian muslimah jumatan di Kantor, yang kebetulan topiknya tentang Bunda Khadijah. At the first time Bund mendengarkan nasyid ini, air mata Bund menetes. Bund tidak bisa menahan keharuan di dada ini.. Subhanallah.. Bund langsung membayangkan begitu banyak hal. Betapa indahnya cinta dan kasih sayang yang terjalin antara Bunda Khadijah dengan Rasulullah SAW. Betapa berartinya bunda Khadijah bagi Rasulullah SAW. Betapa menyejukkannya sosok seorang Bunda Khadijah di mata Rasulullah SAW, sehingga mampu menentramkan kegelisahan beliau ketika menerima wahyu pertama kali. Khadijah menghibur beliau: Jangan begitu, bergembirahlah. Demi Allah, Allah tidak akan merendahkanmu . Demi Allah, sungguh engkau telah menyambung tali persaudaraan, engkau jujur dalam berkata, engkau telah memikul beban orang lain, engkau sering membantu keperluan orang tak punya, menjamu tamu dan selalu membela kebenaran.

Semakin bund mendengarkan kisah beliau, yang diceritakan oleh ustadzah, semakin bund merasa Syahdu. Betapa sholehahnya Bunda Khadijah, sebagai seorang istri (dan pastinya juga sebagai seorang ibu)... Bund langsung malu... Bund langsung mengingat-ingat, sekeras apakah usaha yang telah bund lakukan untuk menjadi istri sholehah? Istri yang menyejukkan hati suami? Istri yang mendamaikan jiwa suaminya? Telaga untuk suami berkaca, bercermin, dan menentramkan hati? Rasanya masih mengecewakan.. Apakah selama ini Bund hanya sekedar teman diskusi, teman curhat, teman berbagi, rekan bisnis.  Tidak lebih...?  Apakah bund juga sudah berusaha sekeras itu? Bagaimana dengan sikap bund kepada anak-anak, jundi-jundi tersayang, tercinta, terkasih.... Apakah bund sudah melakukan kewajiban sebagai bunda dengan baik? Limpahan kasih sayang ini, cinta ini. Adakah kebaikan yang telah bund contohkan kepada mereka?

yaa Rabb, beri kami umur yang panjang, agar kami mampu mendidik anak-anak kami menjadi anak yang sholeh..
yaa Rabb, lembutkan hati kami sebagai suami istri agar hati ini selalu terbuka untuk meneladani keindahan kisah rumah tangga Rasulullah SAW...

Jakarta, 19 April 2010 <<coretan Bund di 6 bulan usianya adik>>

Zamilooni (Nashid)

Nashid : Native Deen

 He stepped inside his home, and he overwhelmed with fear
 An angel came with words from God, things were still unclear
 Saying read - read, but he couldn't read, then amazing words he heard
 A trembling deep inside his heart, confused by what had occurred

 There was only one who could comfort him And help him see the light 
 To ease his fears, to reassure It was khadijah, his wife


  Chorus
  He said Zamilooni, Zamilooni, Dathirooni, Dathirooni, (Envelop me, Embrace me)
  A mighty task has come before me I need you here with me By my side

 She was a woman of nobility, successful in all her trade
 Many wealthy men had asked for her, she had turned them all away
 But when she saw Muhammad, a shining moon, may peace be on his soul 
 He was a light for her , so right for her,  her life will now be whole
 But she had never seen him so distressed, as he was there that day
 She would comfort him, and hold him tight, and chase his doubts away

  Chorus
  We look for stories of love, in places dark and cold
  When we have a guiding light, for the whole world to behold
  But were so selfish in our ways, and to the ones we hold so close
  Our own pleasure and happiness is what we value most
  But she sacrificed all her wealth and everything she had 
  And he honored her, and gave her faith, when the times were bad, when times were bad...

  Now years have passed, times had changed, since khadijah breathed her last.
  Message of the one true God, was spreading far and vast
  But then he came across a necklace, that khajidah once had worn
  His eyes began to swell with tears, his heart again began to mourn
  Cause she was there for him, when times were rough, and his enimies were cruel
  Was the first believer, so keen and eager, to comfort al-Rasool

  Chorus
   Mawlaya salli wa sallim da'iman abada 'Ala habibika khayril khalqi kullihimi
  (O my Leader, send your salutations and blessings forever Upon Your Beloved, the best of the    whole of creation)

Rabu, 20 Januari 2010

Kabar adik usia 3 bulan dan ASIP

Alhamdulillah,
Kemarin bulan ini adik tepat berusia 3 bulan. Artinya sudah 1 bulan penuh  selama week-days ditinggal bundo ke kantor. Dan itu juga artinya sudah 3 bulan juga adik full ASI. Bagi kami ini adalah kemajuan yang sangat menggembirakan, mengingat kegagalan ASI di 'jaman' abang dahulu... yang terasa sangat menyedihkan, mengingat kala itu sebenarnya kondisi ASI bundo juga tak kalah banyaknya dengan sekarang

Dan tadi pagi stock ASIP  mencapai 50 botol @ 110mL. Semoga selalu ada kemudahan untuk menambah stock.

Alhamdulillah,
Bundo diberi kemudahan untuk memeras ASIP di kantor, di sela-sela kegiatan kantor. Kadang-kadang Bundo tak bisa memenuhi jadwal yang telah ditetapkan, karena masih ada kegiatan yang lainnya,misalnya rapat yang kadang melewati jam istirahat, masih ada pekerjaan yang urgent dst dst. Namun kemudian bundo usahakan jadwal itu segera dilaksanakan dalam tempo secepat-cepatnya dan menjadi prioritas utama.

Alhamdulillah,
Di kantor Bundo punya teman sekumpulan ibu-ibu ASI yang punya jadwal peras tertentu. Ibu-ibu yang tetap rajin memeras meskipun anak-anak mereka ada yang usianya sudah hampir 2 tahun. Mereka adalah salah satu sumber inspirasi bundo di kantor, dan salah satu yang menguatkan semangat bundo. Gimana ga' semangat, setiap kali memeras ASI di mushola disemangati oleh teman-teman yang sholat, yang mampir untuk dandan, yang hamil dan sesama ibu menyusui.

Bund memeras dengan 2 cara :
1. Dengan tangan (bisanya di rumah, pagi, malam dan week end)
2. Dengan alat perah elektronik ( di kantor)

Mengingat alat peras elektronik ini berisiknya minta ampun, jadi bund usahakan memeras di musholla jauh sebelum waktu sholat dzuhur, jadi ketika ibu-ibu mulai berdatangan untuk sholat, bundo sudah hampir selesai ^_^. Tapi untuk jadwal sore biasanya agak susah, mesti ketemu banyak ibu-ibu yang sedang sholat ashar.

Karena itu rencananya mau beli lagi alat peras yang manual, biar ga berisik, kasihan yang lagi sholat atau dzikir...

Setiap memeras selalu kepikiran anak-anak di rumah, rasanya rindu sekali, apalagi Bang Hafidz juga udah makin gede. Tak jarang dilanda perasaan bersalah karena meninggalkan anak-anak bekerja.

Setiap memeras juga teringat kegagalan ASI nya abang. Hal itu yang menjadi pemicu bundo untuk meningkatkan stok ASI sebanyak-banyaknya. Siapa tahu mendadak disuruh dinas, baru bisa tenang kalau stock nya mencapai 100 botol. Eiiitts, bukan berlebihan, dulu waktu abangusia 2 bulan 2 minggu, do'i bundo tinggal dinas 15 hari. Takut terulang lagi di jaman abang ini

Semoga bundo selalu diberi kemudahan untuk memberi ASI .. dan semoga anak-anak tetap selalu merindukan kehadiran bundo di tengah-tengah mereka walaupun hanya bisa full menemani mereka di waktu malam dan week end..

Tentang abang :
Abang sekarang punya jadwal 'baca buku dan belajar' bersama bundo dari jam 7 sd jam 8.30 malam. DIa sekarang mulai belajar memahami bahwa buku-buku itu gunanya untuk dibaca dan diamati. Walaupun lagi gemes banget bukunya ga' boleh dirobek-robek (do'i kalau lagi antusias banget suka berubah dari yang tadinya duduk manis jadi guling-guling dan gemes2 ga jelas)

Gara-gara insiden ketimpa TV, abang sekarang sudah mulai mikir-mikir kalau mau manjat sesuatu...

Selasa, 05 Januari 2010

Bundo Ngantor dulu ya, abang adik

Udah lama banget ya, bundo ga ngeblog...
Agak klise jika dikatakan karena sibuk. Tapi memang karena nyaris ga ada waktu untuk itu. Di kantor susah cari waktunya, apalagi di rumah. Daripada ngeblog, lebih senang main ama duo H.  Tapi mengingat salah satu resolusi tahun 2010 adalah : lebih disiplin menulis tentang perkembangan anak-anak, jadi harus berusaha keras nyari waktu luang untuk ngeblog. Bagaimanapun ternyata tulisan-tulisan tentang perkembangan anak sangat bermanfaat untuk evaluasi pertumbuhan mereka..

Baiklah, bundo akan berusaha keras nyari waktu menulis, demi anak-anak. Dan bundo akan meng-copy paste setiap tulisan di blog ke multiply, terutama mengenai anak-anak dan info produk di toko kita. Tujuan menghidupkan MP kembali juga supaya 'hidup' lagi proses 'silaturahmi' bundo dengan temen2 MP yang sering dicuekkin. Bundo juga ingin menambah pertemanan MP lagi, setelah sekian tahun ga diurusin.

Baiklah, bundo mulai bercerita..

Abang
Di usia 1 tahun 11 bulan ini, abang lagi lucu-lucunya. Kosa-katanya dah banyak banget walau masih suka kecampur-campur antara kata-kata yang berlawanan atau sejenis. Misal : gatal-gatal dan sakit disebutnya sama-sama sakit, buka = tutup, semua binatang berkaki 4 disebutnya kambing (kalau mood nya lagi jelek), panas/dingin disebutnya angek (bahasa padang : panas).

Bundo sedang berusaha keras menghilangkan ketergantungannya terhadap susu formula. Alhamdulillah perkembangannya bagus. Abang  udah mau kalau susunya diganti UHT. Seiring dengan itu, kelincahannya mulai dapat terkendali dan lebih 'terarah' (nah lo.. maksudnya apaan tuh). Abang sangat senang dengan buku-buku, terutama yang ada gambarnya, tapi masih belum bisa menghilangkan kebiasaan gemesnya dan merobek buku tersebut setelah disayang-sayang beberapa hari. Setiap kali bukunya dirobek pasti noleh memelas ke Bundo trus bilang gini : "Yaaa... rooobeeek.."

Kalau lagi iseng, suka colek-colek adik, dan kadang-kadang ditarik-tarik kayak narik bantal, bahkan dipencet-pencet (as if adik adalah kue..). Abang ga' begitu suka maninan-mainan 'modern' yang bundo belikan. Dia lebih suka memainkan benda-benda yang tak layak jadi mainan anak-anak. Jadi jangan heran kalau mampir ke rumah kami abang  lagi serius main ama gayung, koper, sapu, tutup panci, kotak sepatu, segala jenis kabel, botol minuman bekas dll. Kadang-kadang bangun tidur langsung colek-colek bunda sambil bilang "Payuuuuuuung..."

Berat abang saat ini hampir 11kg, termasuk kurus jika dibandingkan dengan berat lahirnya 3,7kg. Abang perlahan-lahan mulai kurus sejak berhenti ASI di usia 5 bulan dan diare di usia 10 bulan. Semoga adik bisa ASI ekslusif lebih lama yaaa. Wajah abang udah berubah lagi, terlihat makin dewasa. Tapi matanya masih bulat lucu menggemaskan dan warna kulitnya putih bersih sehingga tak jarang pipinya suka bersemu merah ^_^. Bundo sayang abang deh..

Adik
Usia adik saat ini 2.5 bulan. Berat lahir 3.5kg, dan saat usia 2 bulan beratnya 6kg. Dibanding berat abang pada umur yang sama, adik lebih kurus. Tapi faktanya dengan berat 6kgdi usia 2 bulan, adik tetap gemuuuk dan padat. Adik bongsor, berat dan pipinya bulat lucu. Matanya juga lucu walau tak sebulat mata abang. Rambut adikjauh lebih lebat ketimbang abang yang rambutnya susah numbuh. Tapi herannya adik cenderung lebih gelap warna kulitnya.

Sebelum mulai ngantor, bundo punya persediaan ASIP di kulkas sebanyak 40 botol @ 110ml. Bundo benar-benar takut gagal ASI eksklusif seperti pengalaman pada abang. Oleh karena itu saat ini niat ASI eksklusifnya benar-benar kenceng. Pada hari kerja diniatkan bisa meras 5 kali @ 250ml (3 kali di kantor, 2 kali di rumah), namun tidak selalu memenuhi target. Bundo harus terus-terusan men-sugesti diri mengingat adik minumnya cukup banyak. Selama ditinggal ngantor (jam 7am sd 6pm) adik  bisa menghabiskan 7 botol @ 110ml. Doakan yaaa, program ASI ekslusif ini berhasil...

Jadwal tidur adik sudah lebih teratur. Malam hari sudah tidur lelap dan bangun di pagi hari (benar-benar pagi, bukan jam 2 atau jam 3 seperti dulu), jadinya bundo juga bisa bangun pagi lebih seger...

Gitu dulu deh apdetnya...
Semoga abang dan adik sehat selalu yaa :)