Rabu, 26 Oktober 2011

Adik 2 Tahun

Nak sayang,
hari ini tepat 2 tahun silam, engkau hadir Nak
dan sejak hari itu..
bersama abang H
engkau menjelma menjadi dua sayap sempurna bagi hidup Bunda

Nak sayang,
Do'a untukmu Nak, tak hanya di hari-hari spesial seperti hari ini
setiap memandang lelapmu
setiap menatap tawa dan sedihmu
setiap lintasan fikiran akan namamu
hadir pula do'a dan cinta yang melimpah-limpah

Anak-anakku,
kalian sungguh berjasa dalam hidup Bunda
sungguh istilah "cahaya mata" tak mampu wakili jasa kalian
sebab kalianlah Matahari jiwa ini
yang Allah hadirkan untuk senantiasa terangi hari ini, terangi hati ini

Sungguh Nak,
setiap pagi adalah sesal yang menggunung
karena harus tinggalkan kalian untuk ke kantor
saat wajah-wajah lucu kalian masih lelap
Bunda sudah beranjak laksanakan tugas
sambil memelas cintaNya
"Wahai Allah, tolong jaga matahariku..."
"Wahai Cahaya mata, maafkan bunda tak mampu 24 jam temani... "

Anak-anakku,
Seletih apapun sepulang kerja, bunda selalu ingat bahwa
kalian tentu lebih letih lagi menunggu kehadiran Bunda...
seperti cerita Ibu dan Uwak bahwa
Setiap Adzan Magrib, kalian mulai rajin melongok ke jendela dan berkata
"Bunda belum pulang ya?"

Percayalah, di saat yang sama
Bunda sedang bersicepat mengatur langkah agar segera kita berjumpa

Dan tadi malam sungguh kejutan luar biasa ya,
ketika dengan lugu nya abang(3.5 thn) memberi kado istimewa
Hafalan Surat pendek,
untuk adik yang berulang tahun ke-2

Bagi Bunda itu sangat mengejutkan
Karena setiap malam kita belajar mengaji
abang biasanya cuek, asyik menggambar, menyanyi dll
dan bunda tidak larang, asalkan masih mau luangkan waktu 15 menit mengaji bersama

Siapa sangka, dibalik sikap cueknya
abang ternyata diam-diam ikut ngapalin ^_^
Dan tadi malam juga janji akan ajarkan ke adik:)

Selamat Milad ya Nak,
semoga Allah selalu lindungi kalian
semoga Allah sayangi kalian, dan tunjukkan kalian jalan yang lurus dan indah...

Selasa, 11 Oktober 2011

Sekedar Terkenang

Engkau mungkin sudah lupa
Episode singkat,
yang berbaur dengan jutaan lembar kisah

Bagiku, mengingat itu selalu mampu
hadirkan musim semi.
Di tengah luka-luka

Siapa mengira,
justru mesjid itu harus kupandang setiap hari
dan papan pengumuman itu masih setia di sana
tempat kita pertama jumpa.

Ribetnya KRL Depok

Semenjak tinggal di Depok(sawangan), jarak antara rumah-kantor rasanya semakin jauh. Dari rumah kontrakan ke stasiun Depok Baru naik motor butuh waktu 15 menit, sedangkan naik angkot bisa 40menit. Terutama karena jalan raya sawangan macetnya ampun-ampunan deh kalo pagi. Ketidaknyamanan belum berakhir di sana. Perjalanan di KRL Depok Baru sampe Gondangdia atau Dukuh atas sungguh menyiksa. Antara lain karena :


  1.  Tidak beroperasi lagi KRL express, sehingga jarak tempuh sangat lama. Mencapai 50 menit
  2. Kepadatan yang sudah tidak manusiawi. Sakit banget rasanya badan ini
  3. Stasiun yang harus dilewati dan disinggahi mencapai 15 stasiun. Kalo dari Bintaro ke Tanah Abang, jarak yang ditempuh hanya 5 stasiun dan rata2 penumpang turun di Palmerah atau Tanah Abang. Beda banget dengan KRL Depok, dimana di setiap stasiun wajib berhenti dan pasti ada penumpang yang naik maupun turun. Siksaan terbesar adalah mempersiapkan celah untuk penumpang2 yang bakal turun. Alamaaaak, remuk deh badan ini. Bayangin untuk napas aja sesak. Ini masih ditambahi dengan desakan2 penumpang yang nyari2 jalan turun, Ya punggung, ya dada, ngilu2 kena himpitan penumpang lain yang memberi jalan, sikut, barang2.. Ya Tuhaaaaan..
  4. KRL depok tentunya selalu melwati Stasiun Manggarai. Dan mengingat Manggarai adalah stasiun transit, tak jarang ada masalah. Kadang kereta ngetem dulu menjelang pintu stasiun. Waktu ngetemnya bisa 15menit sendiri. Dan tak jarang juga dapet limpahan penumpang dari krl2 sebelumnya (seperti pagi ini).

Duh gusti. Miris banget negeri kita ini. Itu para pemangku2 kebijakan pada ngapain aja ya? Mbok ya sesekali turun gunung toh pak, bu. Apa tuan-tuan dan puan-puan harus menunggu adanya korban jiwa dulu sehingga baru mau memikirkan sedikit hal-hal yang bermanfaat bagi bangsa ini.

Dimana-mana yang namanya sebuah peradaban itu ya mengejar kemajuan. Waktu denger berita KRL express mau dihapusin aja rasanya udah sedih banget. Ya Tuhan, ga ngerti deh..

Niatnya, kalau rumah di ciputat udah laku, mau nabung dulu aja. Kumpulin sumber daya untuk nyari rumah di dekat Jakarta. Kalau KRL kayak gini terus, sungguh ga sanggup.ÂÂ

Ongkos perjalanan yang sangat mahal (ditambah ojek dari stasiun ke kantor, karena ga ada kendaraan umum) + waktu tempuh yang lama banget + ketidaknyamanan yang menjadi-jadi  membuatku harus berfikir 1000x deh kalau mau nyari rumah lagi...