Rabu, 26 Agustus 2020

[Goresan] Terima kasih yaaa

Jadi,

Aku mau bilang makasih, atas segala nasehat, masukan berharga, perenungan-perenungan, bahkan obrolan-obrolan receh yang kita bicarakan. Segala lautan narasi, deskripsi, diksi itu, berkejar-kejaran memasuki ruang-ruang pemikiranku. Sebagian masuk ke ranah sel-sel kelabu yang seringkali membuat dahiku berkerut, otak meleleh. Sebagian lagi bersemayam ke ruang-ruang syahdu yang menentramkan hati. Bahkan tak sedikit juga yang menelusup membaur dengan hormon oksitosin, dopamin dkk, yang membuat sudut-sudut bibir ini melengkung ke atas. Aku tersenyum dan tertawa....

Jadi,
Aku mau bilang makasih, atas sebuah hal penting yang kadang aku consume semena-mena. Hal yang tak kan terulang.
Sang waktu.
Iya, makasih atas segala waktu yang disediakan. Waktu untuk mendengarkan rentetan kalimatku yang seringkali gak beraturan, lalu kau bantu menjadi terstruktur dan indah. Waktu untuk mendengarkan ocehanku yang kadang melompat-lompat memenuhi udara, berebutan mengatakan banyak hal yang kadang tak benar-benar aku pahami, lalu sepenuh hati kau ubah jadi penuh makna. Bahkan waktu untuk mendengar keluh kesah dan irama kesedihanku yang konyol. Sangat cetek. Tak proporsional dengan umur dan berat badan. Yang kadang dalam sekejap berubah lagi jadi tarikan sudut-sudut bibir melawan gravitasi. Aku tersenyum dan tertawa...

Jadi,
Aku juga mau bilang makasih atas ditanamkan padaku bahwa:
...yang penting itu adalah bagaimana menikmati setiap proses yang dilalui.
...bagaimana menjemput hikmah dan manfaat yang kadang mengintip malu-malu.
...kadang kita tersenyum saat menemukan hal-hal baru.
...dan kadang jatuh lalu bangkit lagi ketika sempat sedih karena merasa kaki tiba-tiba lemah.
...dan semoga setiap kalimat yang kita baca, setiap kata yang kita tuliskan, berperan menjadi mata pena yang tajam mengukir kekuatan karakter dalam diri kita. Rasanya seperti ada gemintang masuk ke mataku sejenak, lalu keluar menjelma matahari. Segala pahit menjelma menjadi gula...

Jadi,
Aku mau bilang makasih atas segalanya...
Hanya bisa kubalas dengan do'a.
Karena kufikir, do'a dalam diam adalah ungkapan rahasia paling sempurna.

Terima kasih pernah ada...
Walau kemudian menjadi tiada...