Al-Qamar ayat 17:
And We have indeed made the Qur'an easy to understand and remember: then is there any that will receive admonition?
Mata.. mata.. mata. Dari mata turun ke hati, dari hati naik ke fikiran, dari fikiran bisa menguatkan dan melemahkan iman. The choice is yours. Mau pilih mana, mau pilih pandangan yang berujung pada kelalaian atau pandangan yang berujung pada penguatan diri.
Singapura.. Singapura, aku teringat negeri yang kudiami 5,5 tahun ini. Dulu selalu kuanggap sebagai salah satu tempat yang mensyaratkan perjuangan yang sungguh-sungguh bagi insan yang ingin benar menjaga kehalalan pandangan. Dan ternyata mungkin Jakarta tak jauh beda
Mata.. wahai mata? Bagaimana menjagamu? Tentunya tidak melulu mengenai menundukkan mata dan hati di depan lawan jenis. Tapi seperti kata guru, juga terhadap benda-benda mati. Terutama buat akhwat, waaah susah nih (esp for me).
Mata.. wahai mata? Bagaimana menjagamu? Tentunya tidak melulu mengenai menundukkan mata dan hati di depan lawan jenis. Dari mata turun ke hati, dari hati naik ke fikiran, dari fikiran bisa menguatkan dan melemahkan iman. The choice is yours.
Mau pilih mana, mau pilih pandangan yang berujung pada kelalaian atau pandangan yang berujung pada penguatan diri. Mata.. wahai mata? Bagaimana menjagamu? Karena keberhasilan menjagamu berarti keberhasilan melawan diri sendiri. Dan semoga juga keberhasilan itu berujung pada lezatnya iman, berdekatan dengan Qur'an. Menjaga dan terjaga olehnya. Duh, indahnya.
uNisA,
June06
- Mengakrabkan diri dengan Qur'an dan menjadikannya sahabat karib. Serta membuat diri familiar dengan kata kata di dalamnya. Kalau bisa mengikuti pelajaran bahasa arab.
- Bagaimana mungkin mengharapkan bisa membawanya di dalam hati jika kurang akrab dan dekat dengan Qur'an.
- Bagaimana mungkin mengharapkan bisa menjaga dan terjaga oleh Qur'an jika kita hanya sekedar membaca, menggugurkan kewajiban, tanpa mendekatkan diri lebih jauh dengan kandungan-kandungan yang ada di dalamnya
- Jika ada waktu waktu kosong yang sedikit, lebih baik diisi dengan mengingat2 hapalan daripada ketiduran atau terserobok pemandangan2 yang tidak halal. Misal: Di bus, di MRT (mass rapid transit).
- Membawa bawa Qur'an terjemahan yang kecil kemanapun, menetapkan target dan berusaha mencapainya. Mungkin dengan menerapkan frame capture system.
- Mengenali kesanggupan diri, kecepatan menghafal, kecepatan memahami, kecepatan mencintainya, lalu berusaha sekuat tenaga mencapai target tersebut
- Sebaiknya berguru kepada al hafidz atau di pusat tahfidz Qur'an, supaya sekalian bisa membenarkan bacaan. Talaqi mungkin cara terbaik.
- Meluruskan niat dan mengamalkan apa yang telah diajarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala kepadamu. Dia berfirman : “Artinya : Dan bertaqwalah kepada Allah ; Allah mengajarimu" [Al-Baqarah : 282]
- Engkau wajib memperbanyak membaca (Al-Qur'an). Mantapkan hafalanmu (yang sudah ada), jangan pindah dari satu ayat ke ayat lain, dari satu surat ke surat lain, kecuali setelah engkau memantapkan hafalan yang sebelumnya dan terpancang dalam ingatanmu.
Mata.. mata.. mata. Dari mata turun ke hati, dari hati naik ke fikiran, dari fikiran bisa menguatkan dan melemahkan iman. The choice is yours. Mau pilih mana, mau pilih pandangan yang berujung pada kelalaian atau pandangan yang berujung pada penguatan diri.
Singapura.. Singapura, aku teringat negeri yang kudiami 5,5 tahun ini. Dulu selalu kuanggap sebagai salah satu tempat yang mensyaratkan perjuangan yang sungguh-sungguh bagi insan yang ingin benar menjaga kehalalan pandangan. Dan ternyata mungkin Jakarta tak jauh beda
Mata.. wahai mata? Bagaimana menjagamu? Tentunya tidak melulu mengenai menundukkan mata dan hati di depan lawan jenis. Tapi seperti kata guru, juga terhadap benda-benda mati. Terutama buat akhwat, waaah susah nih (esp for me).
Mata.. wahai mata? Bagaimana menjagamu? Tentunya tidak melulu mengenai menundukkan mata dan hati di depan lawan jenis. Dari mata turun ke hati, dari hati naik ke fikiran, dari fikiran bisa menguatkan dan melemahkan iman. The choice is yours.
Mau pilih mana, mau pilih pandangan yang berujung pada kelalaian atau pandangan yang berujung pada penguatan diri. Mata.. wahai mata? Bagaimana menjagamu? Karena keberhasilan menjagamu berarti keberhasilan melawan diri sendiri. Dan semoga juga keberhasilan itu berujung pada lezatnya iman, berdekatan dengan Qur'an. Menjaga dan terjaga olehnya. Duh, indahnya.
uNisA,
June06