Rabu, 06 Januari 2021

Selamat datang 2021

2020 lewat sudah,

Menggenapi 4 tahun perjalanan karir saya sebagai "independent-cute-and-lovely-mom" bagi duo tekos.

Perjalananan yang penuh warna.

Kadang ada sedih dan sepi.
Of course! Fitrah manusia pasti ingin segalanya lengkap dan genap memenuhi kodratnya. Selalu ada ruang-ruang kosong yang tak mampu saya penuhi. Bukan karena bahu saya kurang lebar, atau tangan saya kurang kokoh. Tapi memang naluri alami saya tidak mampu menjangkaunya. Ibarat burung patah sayap. Ya gak bisa terbang. Tapi ya sudah, saya akhirnya berdamai dengan kenyataan. Burung yang gak bisa terbang masih punya banyak alasan untuk melanjutkan hidup, bukan?

Sering juga ada haru dan syahdu.
Tanpa disadari duo-tekos melesat tumbuh melewati usianya. Apalagi saat kami di rumah hanya ber-3. Mereka paham kapan harus mencuci baju, angkat dan pindahin jemuran, menyapu mengepel, menyiram tanaman, memberi makan kuching, bahkan meramu bahan-bahan masakan. Berusaha keras menjaga kerapian rumah, dan paham makna "chaos yang terdefinisi". Disiplin dan kemandirian, kata bundo, gunanya kelak buat kalian.

Walau jarang, kadang ada juga rasa frustasi. Saat duo tekos di puncak perseteruan ala cowok, hadir berbarengan dengan kompleksitas dunia kerja, ditingkahi genteng bocor, kamar mandi rusak, gas dan aqua galon abis, dinamika urusan sekolah bundo, dan masalah2 epic kampung halaman. Bersemedi sejam dua jam tak selalu mendamaikan hati. Bahkan joke "jika tak ada bahu untuk bersandar, ada telur untuk di-dadar", tak selalu mampu mengubah kepusingan menjadi senyuman.
Tapi ya sudah. Hadapi saja. Benang kusut itu akhirnya terurai juga.
Memang butuh modal banyak:
...Kekuatan tekad.
...Determinasi.
...tak jarang air mata.
...dan tentu saja sang waktu. Ahli menyembuhkan segala luka dan duka.

Daaan di atas semuanya, ada bahagia, senyum, dan tawa. Momen yang paling sering saya share di IG story, facebook, dan blog. Kadang narasinya mungkin berlebihan. Sesekali ada yang menuduh saya pamer. Penafsiran beragam, tentunya di luar kekuasaan saya. Andai mereka tahu bahwa kisah2 manis selalunya saya tulis ulang, untuk semakin menguatkan langkah kaki kami. Bahwa, sayap yang patah itu tidak akan menghalangi kami untuk bahagia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar