Kamis, 23 Juli 2020

Mendadak lomba menulis artikel religi

Lupa gimana awalnya. Dalam 2 minggu ini bertubi-tubi pesanan buku-buku datang ke rumah. Dan rasanya menyenangkan mencuri-curi waktu untuk membacanya. Awalnya 5 menit, 10 menit, 15 menit, lalu akhirnya jam-jam nonton youtube sebelum tidur jadi beralih ke buku-buku ringan ini.


Lupa gimana awalnya, saya menikmati kembali rutinitas yang belasan tahun terlupakan. Membaca buku. Iya, buku. Beraroma kertas, bisa dibolak-balik, bisa dibawa2 kemana2, bisa dilipat (eeh), dan kadang penyok karena ketimpa tidur.

Lupa awalnya gimana, diksi-diksi yang berceceran di setiap halaman terasa berebut-rebutan secara visual tampil di hadapan saya. Keindahan narasi ust Salim A Fillah yang menggambarkan apapun dengan melankolis dan mendayu-dayu (bahkan kisah perang), kedalaman bahasa al Mubarakfury menyajikan kisah hidup Insan Mulia yang: gagah sebagai pemimpin, namun luar biasa romantis sebagai kepala keluarga. Santunnya penggambaran an-Nadawi tentang Ummul Mukminin Aisyah yang tak hanya tentang sifat cemburu, manja, dan penyayangnya, tetapi juga aspek-aspek kecerdasan dalam dirinya yg membuat kita berkata "Sekarang saya paham kenapa beliau menikah di usia begitu muda". Bahkan saya tak berhenti ternganga membayangkan pasukan al-Fatih menyeret kapal-kapal melewati hutan dan bukit Galala. Bukan di lautan.

Kemudian, hati menjadi malu saat buku "Agar Bidadari Cemburu Padamu", mengoyak-ngoyak kualitas diri dan menampar-nampar qalbu. Menuju usia 40 tahun, sudah punya bekal apa menuju mati. Bekal yang membuat Bidadari Cemburu? Nol besar.

Adapun buku yg saya fotokan ini adalah buku yang paling saya kagumi, karena tentang rumah tangga dan pernikahan barokah.

Barakah, kata penulisnya, bukan hanya tentang menikah. Saya kutip ya, halaman 12:
"Barakah itu, mencurahkan musim semi meski masalah membadai.
Barakah itu, membawakan senyum, meski air mata menitik.
Barakah itu, menyergap rindu di tengah kejengkelan.
Barakah itu, menyediakan rengkuhan dan belaian lembut saat dada sesak oleh masalah"

Indah ya.
Ah semoga, sisa hidup penuh berkah....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar