Minggu, 12 Oktober 2008

Antara CISCO, menari, jadi istri dan ibu




Lagi narsis berat
Di atas adalah gradebook CCNA1 (Hari gini masih CCNA 1??).Rencananya mau lanjut terus karena sejauh ini cukup nyaman dengan modul-modulnya CISCO. Meskipun segala sertifikasi ini mungkin tak ada pengaruhnya terhadap pekerjaanku di kantor saat ini, no problemo. Belajar karena suka. 

Akhir-akhir ini rasanya kok ambisius bener. Pengen ngerjain ini itu ini itu segala-galanya dalam waktu bersamaan. Ingin kursus Bahasa Inggris karena sangat tidak puas dengan kemampuan bahasa Inggris yang rasanya kok  singlish abiiezzzzz. Ingin serius kursus CCNA. Ingin serius aerobic lagi karena sudah lewat 6 bulan dari waktu operasi Caesar.. Ingin serius memperdalam tari "Selaras Pinang Masak", sejenis tari melayu yang lebih mirip perpaduan antara silat, aerobic dan kungfu (Whuuuuuuuuzzz.. ciyaaaaat!!). Kembali teratur ke salon dan merawat diri. Njahit pakaian (terutama rok) karena kok rata-rata dah pada dekil. Nyari mainan-mainan buat anak. Belajar berenang. Ikut Tahfidz lagi karena hafalan Qurannya udah jedug-jedug. Nyari tempat ngaji lagi tapi yang tidak terlalu partai-oriented (ini kayaknya susah deh). Belajar memasak. Ngurusin bisnis. Punya lebih banyak waktu buat anak. Dst dst.

Untung si Aa yang tahu istrinya lagi ambisius berat mampu  mengontrol ambisi yang meluap-luap itu, dan membuat perencanaan agar segala-galanya tidak sekedar ambisi di awang-awang [thx ya A..] Salah satu item yang dilaksanakan saat ini adalah CCNA-1 di Brainmatics. Tempat kursus yang bagus, apalagi pegawai-pegawainya, duh ruamaaaaaaah banget. Hari kursus benar-benar jadi sesuatu yang dinanti-nantikan. Pokoknya recommended deh tempat kursus asuhan Bpk Romi S.W ini J

Beberapa proyek\mulai dijalankan sementara beberapa lainnya berjalan bertahap dan ada yang memang ditunda karena terbatasnya waktu. Hasilnya? Beberapa minggu ini pulangnya malam terus (badan letih namun bugar). Gimana ga bugar, 3 jam lebih aerobic!! . Sampai di rumah main ama anak sampai anaknya bobo (akhir-akhir ini dedek bobonya tengah malam terus). 

Sambil main sama dedek, diselingi dengan belajar CCNA-1. Biasanya sih lebih tergoda sama dedek ketimbang belajar :P. Belajarnya suka keteteran juga karena di kantor kadang susah nyuri waktu. Akhirnya kadang terpaksa bangun pagi-pagi sekali buat belajar. Baiklah, Masih banyak banget target-target berikutnya. Juga ada rencana ke Bekasi nengokin Yusuf-Maryam, ke depok nengokin Majid-Fikry dan bundanya yang baru dateng dari Blanda (udah 3 tahun kita ga ketemu ya dee ^_^) 

Baiklah, baiklahmari kita bersemangat kembali ;-) Satu hal yang aku sadari, ketika begitu banyak hal yang sedang dilakukan dan banyak target yang hendak dicapai sehingga otomatis setiap detik menjadi begitu berharga, membuat kita jauh lebih produktif dan lebih menghargai waktu...

Senin, 06 Oktober 2008

Lebaran Istimewa..

Lebaran kali ini sungguh terasa berbeda dibanding di tahun-tahun sebelumnya. Biasanya saya merayakan lebaran di kampung halaman (Padang) bersama keluarga. Tahun ini berhubung Hafidz baru 6 bulan dan belakangan suka sakit, maka diputuskan lebaran kali ini di Jakarta saja.

Kebetulan juga ada ibu dan nenek dari Padang sehingga cukup mengobati kerinduan dengan ranah minang. Di lebaran ini juga kami dikunjungi oleh keluarga suami dari Tasikmalaya-Jawa Barat.  Tak tanggung-tanggung 8 orang, aki-nini nya Hafidz, 3 orang sepupu Hafidz, 2 bibi dan 1 paman  nya Hafidz.  Praktis kontrakan kecil mungil kami di Setiabudi jadi penuh sesak dan ruameeeee dengan celotehan berbahasa Minang dan Sunda.

Mengingat kami berdua sama-sama dibesarkan dari pelosok desa di kampung halaman, maka keluarga saya dan keluarga suami bisa dibilang se’kufu’ dalam banyak hal. Sama-sama sederhana, ndeso, jarang ke kota besar dan sering terkesan malu-malu. Masalah bahasa juga tak jarang membuat saya dan suami merasa geli. Aki dan Nini dari Tasikmalaya yang tak begitu lancar berbahasa Indonesia sering terlihat bercakap-cakap akrab dengan Nenek yang hanya bisa berbahasa Minang totok yang super-super jadul. Pada akhirnya percakapan berbahasa Sunda-Minang tersebut tetap terjalin akrab walaupun sebagian besar isinya sama sekali tidak nyambung. Kekuatan silaturahmi memang luar biasa ^_^