Minggu, 15 Juli 2018

[Goresan] Puzzle

Ibarat puzzle,

Kadang bagian hidup terlepas dari tatanannya, lalu sejenak terhempas berantakan dan berceceran.
Berderai-derai peluh, keringat, bahkan mungkin sedikit air mata, diperlukan untuk perlahan-perlahan menemukan kepingannya dan memikirkan strategi menatanya kembali.

Ibarat puzzle,
Kadang ada bagian-bagian yang tersuruk ke lorong-lorong gelap dan jauh. Perlu waktu lebih lama untuk menemukannya kembali, dengan bantuan amunisi dan menguras tabungan emosi. Atau..... untuk kemudian belajar memahami bahwa kepingan itu tak akan pernah kembali. .

Ibarat puzzle,
Ada perasaan gembira yang sedikit kekanak-kanakan, saat satu persatu kepingan-kepingan lucu menyeruak malu-malu. Di bawah kaki meja, di balik pintu, di balik lipatan buku. Atau.... mungkin sudah sejak dulu ada di telapak tangan, namun mata yang terbiasa mencari di kejauhan tak mampu menemukan apa yang sudah ada dalam genggaman.

Ibarat puzzle,
Senyuman-senyuman yang perlahan merekah dan lompatan-lompatan optimis yang memenuhi rongga-rongga udara, perlu terus dipertahankan, supaya semangat dan usaha keras itu tak pernah padam. Sampai, seluruh kepingan ditemukan untuk mengisi celah yang kosong. Sempurna. Indah.
Atau... sampai kedewasaan mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan juga indah, karena ada proses pembelajaran di dalamnya. Yang semoga, dengan melaluinya, bahu menjadi lebih kuat dan hati lebih lapang.
Semoga kita naik kelas...