Minggu, 26 April 2020

Taman ini

 Taman seluas 2 hektar ini kemudian menjelma menjadi lokasi favorit saya. Warna hijau sejauh mata memandang, walau diimbangi dengan kolam (bendungan?) yg kadang mengelurkan aroma tidak ideal, tapi inilah tempat "pelarian" saya akhir-akhir ini. Damai. Walking distance (ya memang di dalam lingkungan tempat tinggal). Morning run di sini menyenangkan, sayangnya sejak PSBB taman ini juga dikasih police line, sepi.. 

Kemaren sore saya mengendap2 (bandel yak) ke sini with adik sepupu, demi rekaman video murajaah buat tugas kantor. Cuma 1 orang di taman ini selain kami.

Sebenarnya gak percaya diri merekam murajaah. Jangankan buat didengar orang lain, buat konsumsi pribadi aja rasanya sedih dengar bacaan sendiri. Waktu 8 minggu ikut kelas Tahsin di kantor, saya yakin banget itu ustadz nya sampai desperate karena ada beberapa makhorijul huruf yang aku udah gak ketolong. Udah salah dari lahir. Sedih juga, tapi gimana...udah pasrah. Semoga kesalahan yang sama gak terulang di anak-anak, ya.. .

Nah saat dapet tugas merekam bacaan surat Al Hasyr ayat 18-24 ini, rasanya galau luar biasa. Tahu kualitas diri. Tapi saya inget lagi, ya sudahlah bukankah kadang aspek ibadah ada unsur 'memaksakan diri', anggaplah tugas ini jalan saya untuk introspeksi diri lagi. Sempat juga rekaman saya kirim ke mb @rismadaura_yokka, dan emang lumayan babak belur hehehe. Kemana aja bu, selama ini?
Kemilau dunia memang terlalu membuat aku terlena ya... .

Wahai dunia,
Masih meraja di dalam hati. Lemah banget. Kadang tersadarkan, tapi seringan alpa.
Padahal seseorang selalu bilang "uni, dunia taruh di tangan aja, jangan di hati".
Rapuh banget kadang kalau dipikir-pikir. Padahal kukira setelah begitu banyak guncangan fundamental dalam 3 tahun terakhir, akan makin kokoh aja langkah kaki.
Tapi rupanya tetap aja baru-baru ini ada hal-hal (yang mestinya) non essential bisa membuat hati duka lara. Memupuk kedewasaan itu gak mudah rupanya, ya.

Ah, meracau apa ini di bulan Ramadhan.

Taman indah, taman dunia....
Membuat diri jatuh cinta..
Jadi ingat judul bukunya Ibnul Qayim al Jauziyah "Taman orang-orang yang jatuh cinta dan memendam rindu", Raudhatul Muhibbin wa Nuzhatul Musytaqin.