Selasa, 26 Mei 2009

Saat Terindah

Akhir-akhir ini berada di kantor rasanya begitu melelahkan. Apalagi sudah lama tidak bergaul dengan komunitas orang-orang sholeh. Rasa tidak ada penawar :P. Tapi tak tahu lagi hendak cari di mana komunitas itu, sebab arti dari 'keinginan' berkumpul dengan orang-orang sholeh saat ini artinya harus siap membahas dunia politik... dan aku tidak siap....

Namun tetap ada momen-momen terindah yang rasanya mengguyur segala penat, letih, dan duka lara. Ianya adalah ketika melihat senyum anak-anakku (eits, 1 lagi masih di dalam ^_^, tapi serasa udah bisa senyum aja he.. he...)

Senyummu Nak,
adalah bahagia tiada akhir.

Jumat, 15 Mei 2009

[Cluster] Kematian dekat saja

Kami disambut oleh lelaki itu dan keluarganya dengan ceria, seolah hari itu adalah hari yang biasa saja sama seperti hari lainnya. Lelaki itu masih cukup muda, mungkin belum sampai 30 tahun usianya. Namun mendung di wajahnya tak bisa sempurna disembunyikan, pun raut-raut keletihan dan kelelahan yang terlihat jelas. Kami mengamati di daerah tengkuk terdapat bekas di'bekam'. Setelah sejenak berbincang-bincang dengan beliau dan keluarga, kami kemudian dikejutkan oleh seorang bocah usia 3 tahun yang dengan cerianya berlarian memasuki ruangan, dan berusaha mengeluarkan serta memainkan beberapa benda yang menarik hatinya. Lucu! menggemaskan :), khasnya anak kecil.
Bocah itu telanjang dengan bekas air mandi  menetes dari seluruh tubuhnya. Sang bocah diikuti oleh neneknya yang sibuk mengejar-ngejar sambil membawa handuk kecil dan membujuk cucunya untuk mau memakai baju. "Ayo nak, pake baju duluuu, baru main mobil-mobilan yaaa..." dst dst Bocah kecil lucu itu berkelit! tidak mau, malah meronta-ronta ketika si nenek berhasil 'menangkap'nya, oh.. oh si  bocah mulai 'tantrum'!.

Abinya akhirnya turun serta membantu dan menggendong bocah kecil yang terlihat tersinggung berat. Bocah mungil itu pun mengeluarkan request baru supaya digendong keluar rumah (masih dalam keadaan belum pakai baju dan meronta-ronta). Khasnya anak kecil :), mengekspresikan diri dengan berbagai cara jika merasa 'tersinggung'. Keluarga itu juga sibuk meminta maaf karena tidak bisa meladeni kedatangan kami.

Kami berdua tentunya sangaaat maklum dengan keadaan ini. Karena kami juga punya putra dalam usia 'berontak'nya, walau mungkin paling banter cuma diekspresikan lewat tangisan semenit kemudian asyik bermain lagi. Sungguh kami sangat sangat paham.

Kembali ke bocah lelaki usia 3 tahun tadi dengan Abinya yang masih berjuang keras menjelaskan bahwa sebaiknya memakai baju dulu sebelum keluar rumah, bahwa hari sudah menjelang sore, sebaiknya di rumah saja dst dst. Namun sang bocah tetap ngotot ingin melihat matahari senja.

Sang nenek kemudian menjelaskan kepada kami bahwa kalau sudah begitu biasanya cuma bisa dibujuk oleh Abi atau Umminya. Abinya telah membujuk dengan berbagai cara. Tapi umminya.... Wahai ummi, kemana engkau ummi sayang? Bocah kecil itu... Terlalu dini untuk paham arti dari kematian. Yang dia pahami saat ini hanyalah keinginannya untuk digendong keluar rumah (bahkan dalam keadaan basah dan belum pakai baju) dan ditemani melihat matahari senja...

Bocah kecil itu... Belum sadar bahwa ummi nya tercinta baru saja dimakamkan malam sebelumnya. Bocah kecil itu... Belum sadar bahwa ummi tercinta tidak akan pernah lagi datang padanya, menggendongnya, menciumnya, memeluknya, mendendangkan syair hiburan untuknya,membacakan murotal untuknya, memakaikan bajunya, menggendongnya, memujinya, menghiburnya, bercanda tergelak-gelak bersamanya, dan segudang aktivitas indah lainnya

Bocah kecil itu... Belum sadar bahwa tak akan ada lagi senyum sayang ummi, canda tawa ummi, bujukan ummi, tatapan ummi yang penuh khawatir, rindu, cinta. Ah Ummi, engkau di mana ummi... Anakmu masih begitu kecil... Sebentar lagi rentetan rindunya akan mulai mencari-cari kehadiranmu Sebentar lagi dia akan kebingungan mengapa kau tak kunjung datang Sebentar lagi dia akan mencari-cari sosokmu ke seluruh sudut rumah Saya berusaha keras menahan sesak di dada. Bagaimana mungkin saya yang menangis di hadapan mereka sementara keluarga ini terlihat begitu tabah.

Mengapa saya yang harus menyulut luka yang sedang berusaha keras mereka padamkan. Trenyuh.. sangat trenyuh. Namun cukuplah di dalam hati saja.. Lihatlah kedua kakek nenek itu! yang begitu tabah menceritakan kepada kami perihal sakit mendadak yang diderita putrinya, yang membuatnya begitu cepat kembali padaNya dalam usia yang masih sangat muda, meninggalkan keluarga, suami dan anak-anaknya. Meninggalkan anak yang masih sangat kecil... Lihatlah bocah kecil itu. Masih begitu panjang masa depannya dan tentunya masih sangat butuh perhatian dan kasih sayang seorang ibu dalam hidupnya. Dekapanmu ummi, sungguh masih sangat dibutuhkannya. Kemana dicari penggantinya, yang akan memahami setiap relung hatinya. Cuma engkau, wahai ummi... Wahai sang ummi, semoga engkau mendapat tempat terbaik di sisiNya. Dan semoga keluarga yang engkau tinggalkan selalu dilimpahi ketabahan dan kekuatan.

Senja beranjak, kamipun harus pamit mundur diri. Potret keluarga itu masih terpeta jelas di ruang mata saya. Terutama bocah kecil itu. Naluri kelibuan saya terusik sangat. Wahai anak, semoga ketiadaan ummi-mu tetap mampu menempamu tumbuh menjadi pribadi yang hebat! Wahai anak, semoga engkau menjadi anak yang sholeh yang selalu melimpahi ummi-mu di alam sana dengan do'a-do'a mu. Tentunya nanti sayang, ketika kau sudah paham arti dari perpisahan ini.. Tiba-tiba saya menjadi begitu rindu dengan putra kecil saya di rumah. Ingin lekas memeluk, menggendong dan mendendangkannya syair-syair indah. Kematian, sungguh dekat saja. Semoga kita selalu teringat untuk selalu bersiap menghadapinya.

Kamis, 14 Mei 2009

Lamaran Euy

Subhanallah...
Hati ini berbunga-bunga, sungguh riang tak terkira...
Semoga dimudahkan yaaa urusannya...

Dikau yang akan menjalani itu, tapi aku yang tiap hari tak bisa berhenti tersenyum dan gembira sangat.
Sangat...
Sungguh sangat bahagia untukmu...

Jika air mata ini tumpah, haru...
Sungguh karena rasa bahagia yang rasanya meluap-luap memenuhi rongga dada...

Tak sabar berjumpa denganmu dan menggenggam erat tanganmu...

Semoga selalu dimudahkan urusanmu dan indah hendaknya jalan yang akan kau tempuh menuju ke sana, maupun kesudahannya...
InsyaAllah barokah juga pada akhirnya, karena kutahu engkau sungguh sekuntum bunga indah yang layak bertaburkan benih iman pilihan..

Senin, 20 April 2009

Pengen Punya Adik

Halooo..
kenalkan.. aku anak sayangnya Bundo dan Abah. Aku tinggal di Jakarta, walau aku sebenernya keturunan padang-sunda, sebab Bundo dan Abah kerjanya di Jakarta. Aku pengen deh jalan-jalan ke kedua kampung halaman itu, tapi belum boleh sama Bundo dan Abah, katanya aku masih kecil (padahal umurku udah 1 tahun lebih 1 bulan lhoo..) dan juga karena aku sering sakit.

Kalau Bundo dan Abah lagi kerja, aku main di rumah ama Ibu (nenek dari Padang), sekarang aku lagi belajar jalan dan mulai bicara sedikit-sedikit. Aku lincah lhooo, jadinya harus selalu dikejar-kejar biar ga nyungsep ke area-area bahaya, misalnya yang ada colokan listrik dst dst. Aku juga lumayan cerewet, dan suka ngobrol walau banyakan pake bahasa ciptaanku sendiri.

Bundo dan Abah, juga ibu sayaaaaang banget sama aku, aku juga sayang mereka walau kadang aku suka gemes ga sengaja gigit mereka. Gigiku kan udah 8 buah dan sering gatel-gatel, maapin aku yaaah. Aku jugasering ngintipin jendela nunggu mereka pulang, lalu main sampe aku capek dan ketiduran.

Akhir-akhir ini ekspresiku macem-macem lhooo, mulai dari suka manyun (seperti foto di atas), geleng-geleng kalau ga pengen sesuatu, sampai loncat-loncat kayak kodok kalau pengen sesuatu yang lagi dipegang Bundo. Aku juga seneng makan lho, makanku banyaaaak banget. Kalau ada yang makan di dekatku, aku pengeeeen aja nyobain. Jadinya Bundo dan Abah suka sembunyi-sembunyi kalau makan sesuatu yang aku belum bisa makan. Padahal kan aku pengen nyicipin loh, dikiiiiiiiiiiiiiiiiiit aja. Bener deh, dikiiiiiiiiiiiiiiit aja. Hmm.. nyam.. nyam

O iya, aku sekarang udah mulai suka bosen ama mainan-mainanku dan suka gemes aja bawaannya. Aku jadi pengen punya adik kecil seperti yang ada di rumah sebelah itu. Biar aku ada temennya. Doain yaaaa..

Duh, udah dulu nih, aku pengen menjelajah lagi. Rasanya badanku ini ga enaaaaaaaaaaaaak deh kalau diam sebentaaaar aja. Bawaannya pengen gerak terus. Makanya itu aku kalau tidur malam jadi pulaaaaaaaaaaas banget. Capek euy.

Kapan-kapan aku sambung lagi yaaaa ceritanyaaa...

Senin, 13 April 2009

Baju Minang kok getooo

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Pada kesempatan ini saya ingin ikut menyuarakan unek-unek dunsanak, uni-uni dan kawan-kawan di milis wanira (wanita minang perantauan) tentang baju Adat Pengantin MinangKabau yang akhir-akhir ini makin mengalami modifikasi yang membuat 'mato kalimpanan' (kelilipan-red).
Baju-baju adat MinangKabau yang kami pahami biasanya adalah semacam baju kurung yang longgar (tidak ketat), tebal (tidak transparan, tidak menerawang, tidak tembus pandang), sopan, tertutup mulai dari leher sampai ke mata kaki dan dihiasi dengan tutup kepala yang bentuknya beraneka ragam sesuai dengan daerah asal yang lebih spesifik.
Khusus untuk baju penganten wanita, kami mengenal 2 jenis pakaian :
1.      Pakaian adat minang standar, yaitu baju kurung dan kain yang dilengkapi dengan suntiang, yaitu semacam hiasan kepala yang menyerupai kipas - seperti pada gambar terlampir.
2.      Pakaian adat minang Koto Gadang, yaitu baju kurung dan kain yang tidak dilengkapi dengan suntiang namun dilengkapi dengan selendang yang disampirkan di kepala.
Note : jika ada pembaca yang lebih paham, mohon dikoreksi ya, mengenai pakem baju penganten di atas.
Demikian juga halnya denagn warna, sepemahaman saya baju adat MinangKabau punya warna-warna pakem yang menjadi ciri khasnya.
Oleh karena baju adat minangkabau yang cenderung tertutup, longgar dan tidak transparan ini, maka sangat mudah memadukannya dengan jilbab tanpa menghilangkan unsur budaya aslinya. Waktu saya bergabung dengan Unit Kesenian Minangkabau Institut Teknologi Bandung (UKM-ITB) tahun 1999-2000 untuk setiap kegiatan yang dilakukan yang menggunakan baju adat (baik itu pagelaran seni, penampilan di acara baralek alias perhelatan) hampir selalu dipadukan dengan jilbab. Setahu saya, sampai sekarangpun masih begitu.
Namun akhir-akhir ini gerah juga memperhatikan modifikasi baju pengantin minang yang dibuat jadi super duper modern. Ciri khas MinangKabau yang masih melekat erat satu-satunya tinggal ‘suntiang’ di kepala, baju dan kain yang melekat di badan sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga memerihkan mata. Bajunya lebih menyerupai kebaya modern, yang super ketat, kebanyakan transparan dan dengan belahan di bagian dada yang super rendah (ambooi deh, sejak kapan baju minang pake belahan di bagian dada).
Contohnya baju pengantin yang dipakai oleh beberapa artis. Yah, terserah sih, namanya juga public fugure tentunya punya kebutuhan dan tuntutan yang berbeda dan sejuta alasan lainnya blablabla pyarpyarbum... Tserah dah! Kagak ngarti lah awak.
Tapi sebagai seorang generasi MinangKabau yang masih sangat peduli dengan keelokan budaya Minang, satu saja pesan awak buat  Please, Tolong jangan katakan itu Baju adat Minangkabau (mambana Ha…). Katakan saja yang kalian pakai adalah baju campur-campur antara adat anu, adat ini, kreasi modern gabruk-gubrak serta dipadupadankan dengan budaya ano ito blablabla pyahpyahbruk jger. Pliiss ya, jangan bilang itu baju minangkabau. Kagak rela awak! Kagak rela !





Rabu, 04 Maret 2009

Ujian itu


Saat ini sangat merisaukan hati... 
Berusaha memandangnya secara positif,ujian ini.  
Terasa cukup berat

Risau sungguh, walau bersama-sama menghadapinya
Ujian yang membuat kami merasa malu, betapa segala hal-hal yang selama ini dianggap masakah , ternyata tak ada apa-apa nya.. Dibandingkan ini
Ujian yang semoga membuat kami makin matang dan terus bersyukur 

Risau sungguh, walau bersama-sama menghadapinya

Wahai cahaya mata nun jauh di sana, maafkanlah Ayah Bunda
kami sayang padamu
kami sayang padamu
Sungguh !

Wahai Engkau Sang Penggenggam seluruh jiwa.. Semoga kami ikhlas dengan segala ketentuanMu.. Tak ada yang dapat kami lakukan selain menengadah mengharap belas kasihMu Bukankah tak ada yang mampu menolak takdir selain Do'a

Jumat, 06 Februari 2009

Tips Tentang Sehat dan Bugar ala uNisA


//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Beberapa minggu ini saya kembali menekuni hobby lama yaitu, aerobic dan fitnes .  Semenjak kepindahan ke Jakarta tahun 2006, frekuensi saya ke salon, serta pusat kebugaran memang jauh lebih tinggi daripada waktu masih kuliah di Singapura (Ralat : selama kuliah di Singapura saya tidak pernah ke salon, kecuali saat liburan di Padang). Mungkin karena udara di sini yang cenderung lebih ‘berpolusi’ daripada di Singapura maka kesadaran untuk merawat diri jadi berlipat-lipat, meskipun bagian tubuh yang terkena polusi , udara dan debu hanyalah muka dan tangan.

Sebelum hamil, saya ikutan aerobic dan fitness non-member di sebuah salon muslimah di belakang BPPT-Kebun Sirih. Setelah hamil, melahirkan dan sampai Hafidz usia 10 bulan, praktis kegiatan tersebut terhenti. Belakangan ini baru sempat bergabung lagi ke sana. Jadwal aerobic  boleh setiap hari, dengan beberapa pilhan jadwal , bahkan kalau mau!! bisa ikutan kelas jam berapapun tanpa batasan waktu – dengan iuran yang tetap sama persis, asyik kan? Jadwal yang saya pilih biasanya pukul 5.30pm sd 6.30pm. Strateginya, jam 7an pagi harus sudah di kantor (realisasinya susaaaaah he he he) agar bisa pulang lebih awal, lalu dilanjutkan dengan jalan kaki ke tempat tsb. Saya sangat menikmati aerobic ini, karena tak jauh beda dengan menari namun dengan focus pada kebugaran dan kesehatan bukan keindahan gerakan (well, I love dancing so much). Aerobic  juga melatih konsentrasi fikiran karena gerakan-gerakan yang cenderung makin cepat dan makin sulit. Biasanya saya lanjutkan dengan treadmil 20-30 menit.

Pulang dari sana? Wooowww.. badan rasanya bugar luar biasa. Sampai di rumah jadi bersemangat melakukan banyak hal, tidur lebih efektif, konsentrasi jadi meningkat. Bugar, bugar dan bugar…  Walaupun tidak cantik, bugar boleh doonk.. :P:P

Untuk perawatan wajah dan tubuh tentunya di salon muslimah atau salon wanita kalau lagi kepepet banget (maklum, salon muslimah di Jakarta biasanya muahaaaaal). Setelah beberapa kali survey saya mulai paham bahwa ada salon yang bagus untuk perawatan muka namun kurang bagus untuk rambut dan badan, demikian juga sebaliknya.
Terkait dengan hobby  ini, terus terang di lubuk hati yang paling dalam (ceileee) terbersit cita-cita untuk memiliki Pusat Kebugaran Muslimah suatu saat, lengkap dengan salon, fitness center dan kolam renang :P. Berhayal ni ye… Ah tak apa, bukankah sebuah cita-cita harus dimulai dengan sebuah khayalan :P. Realisasinya? Terserah anda ^_^

Gitu dulu deh update  terbarunya. Sudah lama juga tidak menulis lagi. Kalaupun ada waktu luang akhir-akhir ini biasanya diisi dengan baca buku, ngobrol sama akang (ketemunya Cuma malam dan hari minggu L), atau main sama Hafidz..

Berikut beberapa tips perawatan badan dan tubuh buat muslimah, ala unisa :
Tips umum :
1.     Olahraga cukup, minimal 1 x sehari olahraga ringan atau jalan kaki 15 menit. Senam yang agak berat minimal 1 kali seminggu
2.     Istirahat yang berkualitas, bukan jumlahnya tapi kualitasnya.
3.     Bersihkan rumah, ruangan-ruangan di dalam rumah, pojok-pojok tersembunyi, kamar mandi, lantai dst agar senantiasa sehat dan membuat perasaan menjadi tenang
4.     Minum air putih yang cukup
5.     Kendalikan stress
6.     Perbanyak makan buah-buahan

Tips khusus untuk muslimah / akhwat:
1.     Jangan lupa mandi minimal 2 kali sehari (eitts jangan salah, masih banyak yang suka mangkir mandi dengan alasan kecapean habis aktivitas)
2.     Ganti jilbab secara teratur, minimal 1 kali sehari. Jika jumlah jilbab terbatas segeralah cuci sehabis dipakai agar dapat dipakai kembali secepatnya.
3.     Rawat jilbab dengan baik, perhatikan saat mencuci, menjemur, menyetrika atau saat penyimpanan.
4.     Jangan mengikat rambut terlalu kencang
5.     Creambath teratur, tidak harus ke salon, dapat dilakukan sendiri di rumah dengan menggunakan peralatan shampoo, conditioner, handuk panas dll
6.     Lulur badan secara teratur dan luangkan waktu khusus (missal 1 kali atau 2 kali seminggu) untuk lebih teliti membersihkan tubur
7.     Jika badan cenderung cepat berkeringat, pakai bedak bayi di saat-saat kritis
8.     Keramas secara teratur keringkan dan secara alami, hindari penggunaan hair dryer
9.     Bersihkan wajah teratur, cuci bersih dan keringkan dengan baik
10.  Gigi dan lidah harus dijaga kebersihannya
11.  Bersihkan karang gigi secara teratur
12.  Pakai pelembab wajah jika wajah terlalu kering
13.  Tetap pake hand  and body lotion utuk menjaga kelembaban kulit
14.  Pakai pakaian yang bersih dan segar
15.  Rawat sepatu dengan baik, jangan sampai berbau tengik. Kalau bisa bedakan antara sepatu di dalam ruangan kantor dengan sepatu ketika berangkat/pulang kerja. Rawat bagian luar dan dalam sepatu
16.  Pake kaos kaki yang bersih, ganti minimal sekali sehari.
17.  Pakaian, sepatu dan kos kaki tidak harus bagus yang penting bersih dan tidak mengeluarkan bau yang tidak enak
18.  Jaga keserasian warna pakaian dan jilbab
19.  Jika memakai celana panjang di dalam rok panjang, usahakan panjang celana tidak melebihi ujung rok


Tentunya penjagaan fisik tersebut harus ditunjang dengan penjagaan ruhiyah, misalnya menjaga/menambah hafalan Qur’an, selain bernilai ibadah juga dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Pun mengikuti majelis-majelis ilmu agama islam serta bergaul dengan teman-teman yang baik.
Tips-tips di atas tidak hanya untuk pembaca, namun juga pengingat untuk saya sendiri agar dapat melakukannya dalam kegiatan sehari-hari. Kalau ada yang kurang, tambahin ya…
Menjadi muslimah/akhwat yang aktif, cerdas dan sholehah sangat penting. Namun menjadi sehat dan bugar tentunya juga penting. Tubuh yang sehat dan bugar InsyaAllah dapat menunjang kelancaran aktivitas kita.

Menjadi muslimah, akhwat atau ibu yang sehat dan bugar? Yuuuuuuuuk…………..

Kamis, 22 Januari 2009

Kesehatan dan Waktu Luang

Akhir-akhir ini saya merasa bahwa kesehatan dan waktu luang benar-benar suatu nikmat yang seringkali kita (saya) lupakan dan disia-siakan...

Rasa syukur terhadap semua nikmat tersebut mestinya tidak cukup hanya dengan 'mengucap' syukur namun juga bagaimana memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas diri dan pada akhirnya dapat pula bermanfaat untuk orang lain...

Coretan ini adalah pengingat diri yang terlalu banyak khilaf dan lupa ini...

Minggu, 11 Januari 2009

Dedek umur 10 bulan BAB terlalu sering dan Ngeden

Dedek umur 10 bulan. Hari senin 5 jan 2009 sempat panas badannya + pilek, lalu oleh DSA diberi obat panas, pilek dan antibiotik. Karena malam itu tinggal panas (pilek udah sembuh), cuma obat Panasnya yang diminumkan selama 2 hari.

Kamis,8 januari timbul merah-merah di perutnya disertai frekuensi BAB yang terlalu sering (bisa 12 kali sehari). Tampilan BAB masih seperti BAB normal,banyak ampas dan airnya sedikit. Hari jumat oleh dokter diberi Pedialyte saja (karena badannya sudah tidak panas). Pedialyte sebanyak 2 botol, masing-masing harus dihabiskan dalam 24 jam

Jumat, 9 Januari 2008, frekuensi BAB nya tetap sering, mencapai 15 kali. BAB nya diperiksa di lab, dan hasilnya tidak ada hal yg serius kata dokter. Oleh DSA dibei Lacto B (suplemen makanan ergizi), celestamine (untuk alergi merah2 di perut yang dicurigai karena alergi obat), Nymiko (obat iritasi) , dan salep Mico Z (karena area pantat dan selangkangan iritisasi sebab terlalu sering BAB)

Sabtu, BAB nya masih sering (10 kali), malah pake ngeden, dan nampak sangat tersiksa setiap kali ngeden, mukanya sampe merah, kadang-kadang nangis. Irritasinya bahkan ada yang berlendir, sangat kesakitan kena air. Alhamdulillah tidur pagi, siang ataupun tidur malam sudah jauh lebih nyenyak dibanding hari kamis dan jumat.

Minggu (hari ini) juga sampe sore ini BAB nya telah 6 kali. Irritasi di selangkangan dan pantat sudah sembuh alhamdulillah dan ga kesakitan lagi kena air. Pedialyte juga sudah habis 2 botol tapi frekuensi BAB masih sangat sering, ditambah lagi dengan ngeden yang terlihat sangat kesakitan. Kemajuan saat ini adalah tiap kali ngeden tidak selalu berisi BAB atau kadang2 hanya sedikit.

Dedek sendiri so far ceria-ceria aja, tetap aktif, banyak ngoceh, tertawa, gerak sana sini dst kecuali ketika ngeden itu aja terlihat sangat kelelahan dan lesu. Badannya juga tidak panas. Minum susu masih mau, makn agak sedikit. Minum Pedialyte dan Lacto B juga mau. Tapi tetap kuatir dengan kondisi frekuensi BAB yang masih terlalu sering.

Saya bingung, apakah ada moms yang berpengalaman serupa? kalau ada,
bagaimana mengatasinya.. saya mohon sarannya ya.. thx so much

Terima kasih sekali ya, atas saran2nya

Jumat, 09 Januari 2009

[Artikel Menarik] : Buat Apa Mikirin Palestina ??

Nemu di Milis juga..
Buat Apa Mikirin Palestina ?? 
Oleh Shofwan Al-Banna Choiruzzad 
Surabaya, 1945 Langit gelap. Bukan oleh awan yang hendak menurunkan hujan. Angkasa dipenuhi pesawat sekutu yang bergemuruh. Di dalamnya, para serdadu masih menyisakan keangkuhan. Mereka baru saja menghancurkan pasukan Jepang di Front Pasifik. Dari langit, mereka menebar ancaman: "menyerah, atau hancur". Beberapa pekan sebelumnya, pengibaran bendera Belanda memicu amarah para perindu kemerdekaan. Seorang pejuang mencabik warna biru dari bendera Belanda di Tunjungan, menggemakan pesan bahwa negeri ini tak rela kembali dijajah. Tentara sekutu menjawab dengan salakan senapan, bersembunyi di balik alasan "memulihkan perdamaian dan ketertiban".  
Jiwa-jiwa merdeka itu berontak. Brigadier Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Surabaya, terbunuh. Sekutu murka. Rakyat gelisah. Surabaya telah lama dikenal sebagai salah satu pusat perlawanan. Laskar-laskar dari berbagai pesantren dan daerah banyak yang menjadikan kota ini sebagai markas. Di kota ini pulalah, Cokroaminoto dan Soekarno muda mendiskusikan cita-cita kemerdekaan. 
Suara dari lelaki kurus itu menghapus semua keraguan. "Saudara-saudara rakyat Surabaya. Bersiaplah! Keadaan genting. Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak. Baru kalau kita ditembak. Maka kita akan ganti menyerang mereka itu. Kita tunjukkan bahwa kita itu adalah orang yang benar-benar ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap. Merdeka atau mati. Dan kita yakin, Saudara-saudara. Akhirnya, pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita. Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah Saudara-saudara! Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Merdeka!" 
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya itu akan terus dikenang sebagai tonggak kemerdekaan Indonesia. Semua yang mengaku mencintai negeri ini tidak layak untuk menjadikan peristiwa itu berdebu di pojokan sejarah. 
*** 
Gaza, peralihan tahun 2008-2009 
Kota padat berpenduduk sekitar 1,5 juta orang. Mayoritas pengungsi akibat pengusiran biadab Israel sejak tahun 1948, 1967, dan ekspansi ilegal pemukiman yahudi yang tak pernah menghormati perjanjian yang dibuatnya sendiri- itu mencekam. Sejak 27 Desember 2008, pesawat-pesawat Israel yang dilengkapi dengan bom-bom terbaru kiriman Washington membombardir kota ini. Ehud Barak, Menteri Pertahanan Israel, menyatakan bahwa operasi berjudul "Cast Lead" ini akan memakan waktu lama. Hingga hari ini, 510 orang telah meninggal dunia dan ribuan luka-luka. Tidak ada jurnalis diizinkan masuk. Bantuan medis pun kesulitan. Demonstrasi bergolak dari Jakarta sampai Eropa. Dari Jordania hingga Amerika. Posko bantuan dibuka di mana-mana, meskipun masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan penduduk Gaza. 
 *** 
Hati saya sakit saat ada yang berkata: "Ngapain kita ngurusin Palestina, wong negeri kita saja masih amburadul". Semoga kita tidak melupakan sejarah bahwa Al-Hajj Amin Al Husaini, Mufti Palestina, adalah orang pertama yang menyiarkan kemerdekaan Indonesiadi radio internasional. Alasan yang sepintas terlihat nasionalis ini adalah pengkhianatan kejam pada nasionalisme Indonesia itu sendiri. 
Preambule Undang-undang Dasar 1945 mendeklarasikan dengan jelas perlawanan pada segala bentuk penjajahan. Soekarno dan Hatta berkali-kali menandaskan bahwa nasionalisme Indonesia tumbuh di taman kemanusiaan. "Jangan pikirkan hal lain kecuali Indonesia" adalah logika yang menghina keindonesiaan. 
Hati saya lebih sakit lagi saat ada yang mengatakan "Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai dan menembakkan roket! Media di Indonesia terlalu berpihak pada Palestina, nih gak berimbang!"  
Lalu, yang berimbang itu seperti apa? Seperti media massa Barat yang lebih menyalahkan HAMAS, menyiarkan propaganda Israel bahwa serangan ini adalah respon dari tindakan HAMAS menyerang Israel, menyalahkan sikap HAMAS yang memutus gencatan senjata?
Sepertinya kita harus menelaah peringatan Finkelstein, seorang ilmuwan Yahudi, dalam bukunya Beyond Chutzpah: On the Misuse of Anti-Semitism and Abuse of History dan Image and Reality of Israel-Palestinian Conflict. Sejarah telah dibajak untuk tidak pernah mengkritisi Israel dan media massa pun tidak bebas dari pembajakan ini. Untuk melihat bias media barat dalam isu Palestina, silakan buka www.ifamericansknew .org . Bahkan, menurut saya, media di Indonesia masih terlalu berpihak pada Israel. Tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa pemutusan gencatan bersenjata oleh HAMAS itu didahului oleh suratprotes gerakan perlawanan itu atas terbunuhnya 4 orang petani di Gaza oleh tentara Israel. Tidak ada yang mengingatkan bahwa Israel terus melanggar perjanjian damai yang disepakatinya sendiri dengan membiarkan pemukiman ilegal terus tumbuh. 
Kita juga tak boleh lupa dengan tembok pemisah apartheid Israel yang memutus akses rakyat Palestina pada kebutuhan vital kehidupan. Belum lagi blokade Gaza yang lebih kejam dari Blokade Berlin pada masa Perang Dingin. 
 "Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai". Sampaikan pernyataan itu pada Bung Tomo dan para pendiri negeri ini. Alhamdulillah, para pendiri negeri ini menolak iming-iming perdamaian palsu di bawah ketiak Ratu Belanda. Soekarno bahkan menantang: "Ini dadaku, mana dadamu!" Kalau kita menggunakan logika yang sama, berarti kita mendukung Agresi Militer Belanda pada tahun 1948. "Itu kan salah para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tidak mau damai!" Tidak banyak yang mengingatkan bahwa Israel berdiri dengan berkubang darah pembersihan etnis yang menghalalkan pembantaian dan pengusiran terhadap penduduk asli Palestina (Ilan Pappe: The Ethnic Cleansing of Palestine ). 
Komunitas Yahudi yang hidup dalam perdamaian di bawah Khilafah Utsmaniyah tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan saudara-saudara mereka yang mengungsi dari kebiadaban Eropa dan membawa ide rasis radikal untuk mendirikan Israel (Amy Dockser Marcus, Jerusalem 1913). Bayangkan, komunitas yahudi saat itu yang sekecil komunitas muslim di Swedia saat ini tiba-tiba menuntut Negara sendiri dengan luas wilayah yang melebihi luas wilayah penduduk aslinya. Kalau muslim di Swedia tiba-tiba menuntut mendirikan Negara Islam, mereka pasti segera dicokok dan dilabeli teroris. Memori pembantaian ini dihapus dari sejarah dunia dan dari kesadaran rakyat Israel. Pada saat yang bersamaan, kenangan pahit ini terus hidup di antara rakyat Palestina.
Maka, sangat sulit bagi orang Palestina untuk menerima perdamaian yang tidak pernah berpihak pada mereka, lha wong keberadaan Israel saja tidak legal! Wajar jika popularitas HAMAS semakin lama justru semakin meningkat. Indonesia saat itu tegas tidak mengakui Israel karena melihat fakta ini. Sayang, kini banyak yang sudah lupa. Banyak yang terjebak dalam narasi fiktif "Israel yang cinta damai terancam keberadaannya oleh HAMAS yang ekstrimis yang tidak mau damai". Kalaupun kita harus menerima fakta bahwa berdasarkan hukum rimba Israel itu eksis, tidak berarti bahwa kita berhak menyalahkan mereka yang menghendaki perdamaian sejati yang lahir dari kemerdekaan. Saya mendukung proses perdamaian, tapi harus dengan dialog yang adil dan terbuka yang melibatkan HAMAS sebagai kekuatan riil di Timur Tengah. Tidak sekedar perjanjian sepihak yang dibuat AS dan Israel lalu dipaksakan pada Palestina. Kemanusiaan. Keindonesiaan. Islam. Ketiganya memaksa saya berpihak pada yang lemah dan tertindas.