Rabu, 07 Januari 2004

Kaos kaki, episode 1

prolog: 
sehabis kelas robotic, si jilbab krem mengendap2 menghampiri si jilbab merah.. "ssttt, mana kaos kakinya?"
"ehm, ini nih ada dua, krem sama coklat, kalau krem panjang, yang putih pendek, mau yang mana?""
"yang krem aja deh, maching ama baju baru hehe.. duhh makasih.. makasih.."
"loh, kaos kakinya kemana emangnya.."
"ngg.. itu.. kecelakaan.. yang sebelah masuk selokan, padahal cuma punya satu yang krem, hiks"
"HAHH??" *bengong*

Berikut adalah kisah gadis kecil dari kampung halaman, thanks ya dek Na..

"Mbak, mbak?, pake kaos kaki itu wajib ya?" Tanya ibuku saat kami sedang bersantai di ruang TV. "Iya.. " jawabku singkat
"Tapi ibu-ibu di komplex ini yang jilbaban, ndak ada yang pake kaos kaki tuh..." protes ibu ringan.
"Ya ... itu kan masalah pemahaman tentang jilbab" sahutku, teringat cerita ibuku tentang para tetangga dengan kerudung gaul, lengkap dengan modenya.
"Wahh..ibu nanti ke kantornya mesti pake kaos kaki dong,lucu lah
"Lho..lucu gimana?" Tanyaku tak mengerti.
"Lha iya.., kaos kaki putih, sepatu item, kaya anak sekolahan aja.. " sambung beliau
"Kan ada kaos kaki yang warna kulit, Bu."
"Ah...tapi yang itu kan tipis..yang kaya? stocking itu tho.., kulitnya keliatan gitu lho..,"tolaknya.

"Heheheh..makanya /me/ sekarang lebih suka pake kaos kaki anak sekolahan, yang garis2 itu, soalnya tebel, ga cepet molor lagi" promosiku sambil menggerutu dalam hati, duhh..kenapa sihh..kaos kaki kaos kaki "untuk muslimah" begitu tulisan di mereknya, rata2 tipis.

"Berarti keluar rumah...ke pasar.... pake kaos kaki juga dong...?
"Hehehe....iya..."
"Wah, nyapu halaman juga dong, kan ada Pak XX (tetangga sebelah yang rajin nyapu tiap pagi)"
Aku tersenyum singkat, tanda setuju.

Bukan maksudku tuk tak menjawab, tapi...toh nyatanya kadang2 aku sendiri masih mangkir, mengingat rekor hari2 sebelumnya. Buang sampah ke tong depan rumah, telanjang kaki. Jalan2 bolak-balik masuk kamar, nyeker, padahal ada temen adekku di situ (cowok semua).
Jleb, satu pisau nancep di kepala.

Oallahh.... bukannya ku ga tau kalo mesti berkaos kaki, tapi ..setan dan nafsu yang bercokol di sini ini....., belum lagi tatapan aneh dari orang2 sekitar...., wiss....kebanyakan alasan kamu,dek.

//bersambung.. tungguin yak.. mau bikin report lagi, mau deadline euy.. makasih buat dek Na atas ceritanya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar