Selasa, 10 Mei 2011

Remuk - hari ke-2

Kaki ini semakin teguh menopang fisik dan jiwa yang koyak.
Walau setiap langkah sungguh pahit, namun bukankah kita cuma punya 1 pilihan terhadap setiap persoalan hidup?
yaitu : Maju terus !

Malu dengan usia jika terus-terusan meratapi kepiluan dengan lagu-lagu syahdu. Buat apa?
Kenapa tak cari saja penawar luka, meskipun bekasnya akan tetap ada selamanya.
Jika kemarin setiap hentakan nafasku menjelma menjadi hunjaman seribu jarum menusuk qalbu, mungkin saat ini tinggal 750 jarum. Perihnya masih sama.

Tapi, adakah badai yang tidak berlalu? Satu-satunya pertanyaan adalah. Berapa lama aku mampu hadapi ini. Berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk mengubah 750 jarum itu menadi 1 atau bahkan nol? Berapa lama waktu yang kubutuhkan untuk bisa melihat jejak luka itu kelak sambil tersenyum dan tidak lagi menangis? Kemudian berucap lega : "Oh Allah, sungguh luar biasa tarbiyahMu..."

Kapan? Berapa bulan? Berapa Tahun? atau, berapa puluh Tahun lagikah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar