Rabu, 11 April 2018

[Tekos] Lukisan hidup bunda

 Nak,

Dirimulah yang kemudian menjelma menjadi kuntum-kuntum do'a, di taman impian paling menawan.
Tanganmu-lah yang selalu mengepal membawa benih-benih sayang, yang lalu tersebar memenuhi rongga-rongga udara.
Senyum-mu lah yang senantiasa mampu menjadi obat paling mujarab, mengubah segala tawar menjadi gula.
Tawamulah, yang setiap derainya berubah menjadi partikel-partikel yang mengalirkan semilir bahagia

Nak,
akan berwarna warni corak kehidupan,
songsong tantangan dengan keikhlasan,
sapa ujian dengan ketangguhan,
sambut sukacita dengan senyuman,
perkaya hati dengan pekerti.

Sehabis dingin berharap datang mentari...
Semoga setelah hujan selalu ada pelangi...
Sudah musim semi!
Semoga senyuman selalu berseri... .
.
Delft, Mei 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar