Rabu, 04 September 2019

[Goresan] Sang waktu

 Pada akhirnya, waktu memang selalu bermetamorfosis menjadi 2 pilihan.

Pilihan pertama: waktu seolah obat atas lelah penat perjalanan, penawar dahaga, dan formula ajaib pengubah pahit menjadi gula. Sehingga setiap tarikan nafas selalu terasa semakin manis dan semakin manis.

Pilihan kedua: waktu seolah kabut yang turun perlahan di dataran rendah penuh rawa. Semakin pekat dan semakin padat, mengungkung pembuluh jiwa, menyesakkan dada. Sehingga setiap tarikan nafas terasa semakin pahit dan semakin pahit.

Akan halnya diri, rupanya terkadang lupa bahwa hakikatnya pemaknaan waktu adalah pilihan. Memilih menjadikan tarikan nafas terasa semakin manis, atau sebaliknya terlena dalam sisi-sisi perih berkubang-kubang. .
.
//kalau teko2 lagi lucu kayak di foto ini sih, rasanya tak ada masalah yang tak kan selesai 😅

Tidak ada komentar:

Posting Komentar