Senin, 10 Oktober 2005

Bukan lukisan bulan


Lalu jari-jemari terus bergerak merangkai kalimat demi kalimat yang meluapkan segala penambahan episode-episode yang terpetakan dalam warna warni aneka rupa. Cerita adalah puisi jiwa tentang hitam putih dan gradasi. Tak selalunya bermakna harapan maupun kekecewaan. 

Dan diujungnya, di depan sana mulai juga ku melukis gambar-gambar dengan pensil dan cat air dalam kabut-kabut semu yang masih tertutup awan abu-abu. 

Di dalamnya juga masih tersisa ruang untuk sebuah nada 
Ingin kulihat engkau ada di dalamnya 

Bahkan anginpun merasa tak perlu bertanya ketika pepohonan bersabar menunggu hujan reda namun kenapa aku menduga-duga? Padahal sudah tak ada lagi ruang untuk menduga-duga.
Telah terang benderang, bukan?
Di tanganku belum ada lukisan bulan 
Hanyalah lukisan matahari senja,
... tapi ketika matahari senja tenggelam bukankah itu pertanda bintang juga mulai bersinar? 

belum ada alasan untuk lelah dan menyerah kalah akhir jaman masih lama...


//Sebuah ilusi tentang engkau.  Mimpi.. mimpi...

Rabu, 14 September 2005

unsent letter [dear mb Muya...]

Dear mba muyasa yang katanya lagi *kangen berat* 


Kaget sekali melihat mbak online lagi siang ini walau cuma beberapa saat. Moga-moga sehat sehat di sana ya. Ah sama, disinipun rindu tiada terkira =). Bungkusan cintanya sudah kuterima langsung dari pak Habib suatu siang di Jakarta. Kala panas terik ibukota tidak melunturkan puluhan atau mungkin ratusan sosok yang berbondong-bondong memenuhi stand-stand yang sulit untuk dilupakan. Jazakumullah khairan katsiran atas hadiah yang indah perekat ukhuwah. Bahkan bungkusnya pun enggan rasanya membuangnya. Terima kasih mbak, padahal kita tidak pernah saling menatap wajah.

Sayang ya kita tidak bisa lagi setiap hari bertukar cerita seperti biasa. Rasa ada yang hilang di sini. Tidak ada lagi window mungil yang setiap pagi menyapaku dengan "apa kabar cinta" dan tausiyah-tausiyah yang menyejukkan jiwa.

Apa kabar iman, semoga selalu menapak maju
Apa kabar cinta, semoga selalu berpeluh rinduNya
Apa kabar hati, semoga bersih dari kelabu
Begitu bukan? ungkapan yang sering kita dengar =)

Andai mbak tahu daftar kesalahanku bertambah-tambah setiap hari. Salah satu hal yang paling kutunggu-tunggu setiap hari adalah window mungilmu yang tiba-tiba menyapaku kembali. Lalu menjelma menjadi kakak, ibu, sahabat, teman sekaligus obat penenang dan tempat aku belajar banyak hal. Aku yang melulu khilaf dan lupa. Aku selalu tersenyum lebar mengingat kalimat mba di saat2 ketika kita tidak akan bisa sering-sering lagi chatting. "Jangan pernah sedih, jangan pernah risau, selain DIA, ada seseorang yang sangat peduli padamu di sini. Seseorang yang menjadikan websitemu sebagai halaman yang pertama kali ia buka". Tersipu-sipu kala itu. Merasa sangat di....

Ayo mbak, semoga lancar urusan di sana dan bisa bekerja lagi sehingga ada lagi window istimewa yang menyapaku setiap pagi ^_^

Demikian sajalah surat kali ini.
Langit Singapura hari ini biru bersih mbak, seperti baru kembali dari tukang cuci. Hawanya pun sejuk. Moga-moga hatipun begitu walau tidak selalunya mampu. Berharap sekali bisa terus menerus mengalami pembelajaran. Dan terus menerus beroleh ketenangan.
Bukan ketenangan yang keliru. Semoga.




Minggu, 11 September 2005

Kangen

wahai akhwat cakep yang lagi berdiam di depok sana...
Ayo balik...
AKu paham mesjid UI jauh lebih mempesonakan daripada di sini...
Tapi, Singapura terasa begitu sepinya tanpa senyum dan candamu...
moga-moga lancar urusan di sana...
dan cepat kembali...
kangen
banget!!!


//buat rumieku, neng Ratih 

Rabu, 31 Agustus 2005

Kanashii

Malam merambat cepat. Dingin menelusupi relung-relung hati saat kau katakan itu. Aku membisu sedih. Tapi kau dan dia malah menggoda sambil memamerkan bungkusan makanan berisi mie goreng dan opor ayam.
"Aku jadi ga nafsu makan" aku merajuk
Tapi kau dan dia malah menjawab cepat,"Ok, makanannya kita bagi dua"
"Dasar, ga bisa melankolis dikit"
"Kan udah kubilang, kalau soal makanan lain persoalan" Dia menjawab cepat sementara kamu cengengesan. Eh ada bening mengambang di sana, di mata itu, aku bisa melihatnya di sela sela tawamu yang selalu cerah. Ayo ngaku!!

"Lalu kapan ke sini lagi?" Oh aku takut memandang matamu, aku tidak setegar itu menyembunyikan perasaan
"Belum tahu, mungkin ga akan atau mungkin lama sekali"
Sepi...
sunyi...
Dingin menyentak-nyentak
Aku melirik dia yang berdiri di sebelahmu sambil mengayun2kan bungkusan makanan.
"Kok diam aja sih?" aku gemas
"Aku.. hmm speechless" si dia menunduk lalu tersenyum samar


"Pokoknya musti balik cepat, bulan depan musti balik" aku memaksa
"Yee seenaknya" kamu diam, lalu bersuara kembali. Pelan. "Akupun inginnya begitu..."
"Kabar2in ya kapan balik. Jangan tiba2 datang trus bawa undangan" aku mencoba melucu dengan mengambil tema topik terhangat abad ini. Kitapun membuat skenario2 sekenanya, lebih pada tujuan untuk menghibur diri. Kita semua tertawa. Tapi tawar dan hambar.
"Kalau gak balik komputernya aku jual" ancaman yang sadis, lebih kepada mengobati diri sendiri di tengah-tengah kejutan. Benar-benar kita semua jadi tidak lucu malam ini.
"Kamu pasti akan kangen hmm sama semua ini, jadi pasti cepat balik"
"semua yang mana" kamu bertanya retorik
"Misalnya mainan kuda laut itu" jawabku sekenanya saat kita melintasi area bermain
"Hehe tenang aja, aku bakal kangen rumah ini yang jelas"
"Makanya balik cepat" kembali nada memaksa keluar

"Sudah sudah, nanti saja dipikirkan tergantung bagaimana situasi di sana" si dia menengahi dengan bijak Oh ternyata umurku berkurang 14 tahun malam ini. Jadi anak SD kelas 4. Tidak dewasa.

Kita kembali terdiam. Apapun episode yang pernah kualami dalam hidup, rasanya belum seberat yang kamu rasakan. Namun di wajah itu tak pernah kulihat mendung atau awan kelam. Walau malam ini kadang2 kulihat sedih yang menggayut tapi tertahan terbalut ketegaran yang berlipat-lipat. Bagaimana bisa seperti itu?. Apakah karena khusuk sebagai manifetasi tertinggi dari ibadah-ibadah berbalut qana'ah, tawakal dan tawadhu telah menelusup menyatu ke dalam relung relung hati?. Sehingga yang ada hanya syukur dan sabar. Syukur dan sabar.
Syukur dan sabar.

Come back soon ya...
Masih ingin belajar banyak hal bersama sama...


Senin, 15 Agustus 2005

Noda-noda riya'

riya itu...
lebih tersembunyi dari rambatan semut..
tak takutkah?

tak mengapa tak dikenal manusia manusia bumi
lebih mulia jika bergaung di manusia manusia langit
tak mengapa tak terpuji di bumiNya
lebih indah jika bergema di tsuraya
sum'ah di hadapanNya

riya itu...
lebih tersembunyi dari rambatan semut..
tak takutkah?

something to read:
http://www.assunnah.or.id/artikel/hati/12riya.php 

Senin, 08 Agustus 2005

[Artikel] Orang - orang yang Didoakan oleh Malaikat

Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi 

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan
mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

Orang yang duduk menunggu shalat.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia.
Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat.
Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

Orang - orang yang berinfak.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

Orang yang makan sahur.
Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

Orang yang menjenguk orang sakit.
Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Maraji' :
Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005

Kamis, 28 Juli 2005

...menjemput impian?

Yaa Rabb,
Jika perkara ini adalah yang terbaik untukku, untuk agamaku, untuk duniaku, dan untuk akhiratku, maka permudahlah ia bagiku. Namun jika sebaliknya, maka jauhkanlah perkara ini dariku.


Intermezo :
Yuk ibu2 muslimah IT, kita munas juga. Di selatsar,Tm mesj Al Azhar kebayoran. Ahad jam 13.00. Ajak juga teman2nya yg lain walau belum ikut milis.

selangkah demi selangkah
mari bermujahadah
sekecil apapun amanah 

Jumat, 15 Juli 2005

on writing [1]...

Malam merayap menjemput hari. Tak ada sinar bulan keperakan memantul mantul di Singapore river seperti di cerita2 fiksi. Yang ada hanyalah lampu lampu kota menyala benderang dengan angkuh. Terkesan bangga akan cantiknya yang semu. Seakan lupa bahwa sinar bulan tetap tak terkalahkan. Cantiknya alami. Walau tak terlihat namun semua tahu bahwa ia ada. Walau tak mencolok namun semua tahu bahwa indahnya abadi. Menawan. Carilah sinarnya di desa bukan di kota ini. Lalu kesederhaan yang memukau itu akan memenjarakan hatimu untuk betah berlama lama membersamainya.

...to be cont.. 

Rabu, 13 Juli 2005

Sotsugyo

Selamat convocation buat roommate ku (pepito), mantan roommate (ratih-chan), roommatenya mantannya roommate (dieni-chan), mantan roommatenya mantannya roommate waktu tahun ke-2 (dita-chan) dan semua temen temen yang wisuda bulan ini. Welcome to real liFe

...
hari ini hari milikmu
juga esok masih terbentang
dan mentari kan tetap menyala
di sini,di urat darahku
**petikan mars ITB yg nyasar ke NTU, masih cinta tanah air rupanya 

Rabu, 06 Juli 2005

Huimien [Bag 1]

Huimien [Bag 1]

Jari jemari yang seharusnya bertemankan C# dot Net, malah menari nari di atas keyboard merangkai dan memadu padan kata kata berbahasa Indonesia. Visual studio memandang iri pada notepad yang semakin penuh dengan kata. Juga sebal pada sang pemilik jari yang dengan cueknya meneruskan aktivitas tersebut.Sambil sesekali mengerutkan kening, atau membetulkan kacamata minus tiga-nya. Lalu lahirlah beberapa cerita pendek. Alergi ikhwan. Demikian salah satu judulnya. Nah lo.. kok judulnya gawat?. Kayanya terinspirasi dari judul bukunya Nurul F Huda. Ditaksir Ikhwan. ^_^. sang penulis pun tersenyum geli, akhirnya berhasil menulis sebuah cerpen yang 99% nya non fiksi :D. Semakin ia baca semakin tak berani ia memperlihatkannya kepada siapa siapa.

Hmm ternyata memang tidak berbakat merangkai kata kata dalam bentuk dialog dialog yang mempesona. Kemampuan menulis si penulispun ternyata baru pada tahap curahan curahan rasa semata. Masih belum berbakat rupanya.

Jari jemari yang seharusnya bertemankan C# dot Net, malah menari nari di atas keyboard merangkai dan memadu padan kata kata berbahasa Indonesia. Tiba tiba si pemilik jari ingin mencoba berlatih menulis dialog dialog. Ia pun mengarahkan pandangan ke sekeliling ruangan yang dipenuhi programmer programmer kantor pajak yang lumayan 'gila kerja'. Matanya tertumbuk pada Huimien. Gadis singapura yang beberapa hari ini cukup dekat dengannya. Memorinya berusaha mengingat2 kejadian kemaren siang, dan mencoba berlatih menuliskannya dalam bentuk dialog. Kali2 aja ada penulis hebat yang membaca tulisannya,sehingga bisa memberi masukan pada kemampuan menulisnya yang masih berantakan.

Lalu jari jemarinya pun semakin lincah menari di atas keyboard. Maka lahirlah kilas balik peristiwa kemaren siang. Itung itung latihan menulis cerpen.
--------------------

Sweet HuiMieN

Huimien. Asli Singapura. Dia lulusan polytechnic dan bukan Universitas sehingga masa waktu kuliahnya cuma 3 tahun. Aku juga pernah kuliah setahun sebelum ke Singapura, di kampus yang dikelilingi kuda kuda di Bandung sana(???) praktis jarak usia kami terpaut dua tahun. Huimien memiliki wajah yang lucu mirip boneka dari Cina (kalau aku mirip boneka Padang hehe, itupun kalau ada).
Kata Isti matanya terlalu sipit. Tubuhnya mungil, dengan rambut yang sangat lurus dan poni yang khas. Benar-benar seperti boneka. Teman-teman kantor sering menggodanya dengan sebutan "cute girl" sampai dia salah tingkah saking malunya. Bahkan Hong Chuan, pegawai laki laki di kantor lama, bela belain membawa sebuah boneka porselen cina ke kantor cuma untuk meyakinkan kita semua bahwa Huimien benar-benar imut-imut. Mirip!!. Seorang programmer wanita asal Indonesia pernah terang terangan bilang begini: “You're really cute, look like a hamster”. Lalu Huimien pun melongo dengan suksesnya. Tega amat yak?. Tapi bener juga sih.

Huimien dan aku baru saja dipindahkan dari gedung yang lama karena manajemen prosedur, yaitu kurangnya resouces untuk fixing. Aku tidak begitu canggung berada di tempat baru karena pernah ditempatkan di sini sebulan lamanya. Namun tidak begitu dengan Huimien. Dia begitu kuatir tidak bisa beradaptasi dan tidak punya teman. Kemaren adalah hari kedua kami di tempat baru. Banyak sekali programmer Indonesia di sini. Jadi aku cukup punya banyak teman walau sebatas saling melempar senyum di kantor. Mengamati karakter programmer2 Indonesia di sini adalah hal yang lucu buatku. Dari yang bahasa Inggrisnya begitu bagus sampai yang bahasa Inggrisnya medHok bangHet gitHu loh (tapi tetep bagus kok ^_^). Mereka mengucapkan “Saya tidak tahu” dengan “I dHon’t know”, bukan “I don’t know”. Sehingga pada perkenalan pertama kita bisa langsung berkomentar "dHari jHawa yHa?". Dari yang luar biasa ramah dan terus terusan memanggil aku 'mbak' sampai yang gualaknya bukan main. Dari yang cuantik buanget seperti foto model cina sampai yang ndeso seperti aku hehe..(walau ndeso tapi penuh semangat, catet ya!! ^_^).

Siang itu Huimien mendekatiku dengan raut wajah gelisah. Percakapan di antara kami memakai bahasa Inggris tentunya. Tepatnya Singapore-English. Tapi demi kenyamanan sebaiknya kutulis dalam bahasa ranah Bunda saja. Biar ndak ketahuan pembaca juga kalau Englishku bener bener telah jedHuk jedHuk karena 5 tahun sudah bercampur dengan masyarakat Singapura yang Englishnya jedHuk jedHuk kuadrat. Apakah arti kata bercetak tebal di atas?. Harap jangan tanyakan pada guru Bahasa Indonesiamu yah ^_^

"Aku stres, set up komputer saja ga bisa bisa. Terlalu banyak yang harus di synchronize. Pusing” katanya sambil sesekali membetulkan rambut di balik telinganya. Aku mencatat dalam hati. Satu: Huimien punya kebiasaan seperti itu ketika gugup.

“Tak apa, take it easy. Slowly semuanya akan baik baik saja dan kita bisa mulai bekerja” sahutku pura pura nyantai. Padahal akupun sebenarnya pusing dari pagi belum selesai selesai men set-up mesin pintar ini supaya langsung bisa digunakan hari ini untuk mencari serangga serangga imut yang bersembunyi di dalam komunitas C# dot Net.

“Kalau memang terlalu banyak masalah untuk memulai dari scratch, sebaiknya kita clone saja dari someone else’s PC. Moga moga tidak lama” sambungku.

“Kamu menulis apa?” tiba tiba Huimien mengalihkan topik sambil menunjuk notepad yang terbuka lebar berisi cuplikan diary seorang muslimah manis yang pernah bersekolah di Jordan. Entrynya menunjukkan tahun 2003. Aku sedang membaca cerita muslimah itu tentang teman temannya yang mengisahkan beberapa bocah yang ditembak mati oleh serdadu jah***m di depan ibunda ibunda mereka. Yaa syahid… buatkan bunda bundamu sebuah rumah di surga ya nak ^_^.

“Aku sedang mengumpulkan data untuk menulis”
“Menulis apa? “
“Menulis tulisan” Of course lah, masak menulis pemandangan.
Itu mah melukis hehe. Untung Huimien baik. Dia cuma tersenyum. Manis. Kayak Hamster. *wink wink*

“Apa ini?” dia menunjuk Ayat ayat cintanya kang Abik yang nampak mencolok di antara file2 perpajakan, Botol minuman, Syamil Qur'an dan CD playernya Istih.
“Buku” jawabku. Sengaja ngasal, pengen liat dia marah
Nah benar saja, dia cemberut sampai Singlishnya keluar dengan parahnya
“Of course Lah. Can not be other thing whaaaat??”
“This is Ayat Ayat Cinta, baku bagus” sahutku.
"say it in English"
"Verses of Love"
"Ow.. you're so romantic. Membaca buku seperti ini"
Loh?? apa hubungannya coba.

Dia memandang gadis bercadar yang jadi covernya. Terlihat tertarik.
“Can I ask you a question Reni? Maybe it’s too personal. Kalau ga mau jawab gpp” Tiba tiba wajahnya serius.
Aku memutar duduk dan menatap matanya. “Yes, sure. Just ask”
“Kenapa kamu menutup rambutmu?. Apa tidak panas? Hmm kalau ga mau jawab juga gpp. Mungkin itu masalah agama ya kan?. Lalu gadis di buku ini kenapa Cuma matanya yang terlihat?”

Aku tidak begitu kaget ditanyai soal cadar. Tapi cukup heran kalau dia masih mempertanyakan soal jilbab. Karena kupikir di Singapura, wanita berjilbab adalah pemandangan yang sangat wajar.
Kalau yang bertanya adalah seseorang dari Eropa atau Amerika mungkin aku tidak begitu kaget.

“Aku ingin menjawabnya sekarang namun takut tidak terstruktur. Yang jelas ini berhubungan dengan penghormatan dan penjagaan tertinggi dari agamaku buat kaum wanita. Besok aku bawakan jawaban lengkapnya” Aku menjanjikan. Dalam hati bertekad membawakan Huimien buku mungil dari Islamic Center berjudul “20 most common question about Islam”. Aku lupa nama pengarangnya. Buku yang cukup popular di kalangan muslim/muslimah yang musti berhadapan dengan non muslim di luar negeri. Menjawab pertanyaan2 standard yang paling sering ditanyakan ttg islam. Buku ini cukup tipis dan penyampaiannya pun bagus. Kupikir Huimien tidak akan begitu keberatan membacanya

“Apa ini artinya?”
Huimien menunjuk bab 1 buku Ayat Ayat Cinta.
“Gadis Mesir itu bernama Maria. That Egyptian girl was named Maria” Aku membaca judulnya sekaligus menerjemahkan.
“Oh ini cerita dari Mesir? Tapi berbahasa Indonesia?” Huimien terlihat ingin tahu.
“Yes. Kisah seorang pemuda islam yang begitu indah akhlaknya, begitu tinggi budinya. Idaman semua wanita islam yang ingin meraih surga” Sahutku sambil tersenyum simpul. O ho.. aku mulai melebih lebihkan masalah.
“You have to read it. Aku yakin kamu akan bilang bahwa islam itu indah sekali begitu selesai membaca buku ini”
“But I can not understand Bahasa “ jawabnya. Singaporean memang menyebut Bahasa Indonesia dengan istilah Bahasa. “You have to translate it for me” Aku teringat folder AAC yang dikirim mbak Dita.
Di dalamnya ada satu setengah bab terjemahan AAC her version. Namun aku urung menunjukkannya kepada Huimien. Belum minta ijin.

(bersambung)