Senin, 15 Oktober 2007

Kangen I'tikaf


Mesjid al Falah, Orchard, Singapura... Mungkin akan menjadi mesjid yang selalu aku rindukan. Sholat di sana. Nyaman. Suasana Orchard Road yang mewah meriah, terkadang terlalu gemerlap di saat-saat tertentu seakan sirna begitu memasuki mesjid. Apalagi ketika fisik, jiwa tersentuh air wudhunya. Nikmatnya. Sejuknya. Nyamannya. Kemudian melangkahkan kaki, jiwa raga ke lantai dua. Menghadap Allah. Allahu akbar.

Bersujud di rumahMu. Nikmat sangat... Apalagi Ramadhan. Mulai dari menunggu saat berbuka. Makan bersama di nampan. Satu nampan berempat atau berlima. Menunya sederhana saja. Paling sering roti dan kari. Atau nasi Briyani dengan lauk seadanya. Bubur dagingnya yang istimewa, disukai banyak orang. Nikmat sangat. Juga wajah-wajah ramah yang menyambut kedatangan kita. Pun wajah-wajah yang menyantap hidangan alakadarnya. Taraweh di sana. Suara imam, sang hafidz yang ditelingaku seperti perpaduan antara Syaikh Sa'ad Al Ghomidy dengan Mishari Rasyid Efassy. Luar biasa. Menyentuh sampai ke kalbu. Menembus relung-relung jiwa. Meneteskan air mata malu di depan Sang pencipta.

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan . Dan nikmat Tuhan mu yang mana lagi yang dapat engkau dustakan
...Nikmat Sehat yaa Qowi

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat waktu luang yaa Muhshi

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat masa muda yaa Jalil

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan
...Nikmat keindahan yaa Badii

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat ilmu yaa Aliim

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat rezeki yaa Ghani

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat mendengar yaa Samii

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat melihat yaa Bashir

Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan 
...Nikmat iman yaa Allah

 ah, kami malu padaMu Allah..

I'tikaf di sana. Malam-malam yang hening. Peserta akhwat yang biasanya jarang mencapai belasan. Dengan beberapa muslimah bercadar. Aku paham bahwa Rasulullah mengatakan Sholat paling baik bagi wanita adalah di kamarnya, namun rasanya rindu begitu menyesak jika begitu lama tidak bersua mesjid ini. Ah, jiwa raga. Rasanya terbasuh air sejuk luar biasa. Betapa lama waktu tersia-sia. betapa sedikit waktu mengingatNya. Mesjid BI. Merenung aku kemarin malam di tangganya. Sehabis magrib. Mengamati pengunjung lalu lalang. Mesjid yang indah, megah. Namun begitu kotor saat ramadhan tiba, terutama saat berbuka puasa. Niat mulia pengurus mesjid membagikan puluhan makanan gratis setiap harinya seperti tidak dihargai pengunjung melihat ruang basement yang dalam sekejap menjadi luar biasa bau dan kotornya. Entahlah... Syukurlah ruangan lantai 2 tidak tersentuh makanan walau sedikit... Masih ada sedikit ruang sejuk. Ramadhan kali ini memang jauh berbeda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar