Selasa, 06 Maret 2012

Berenang di Atlantis, Main ke Monas dan Museum


Sebagaimana janji bundo, abis kursus dan ujian IELTS bundo akan ajak anak2 berenang di Atlantis, Ancol. lalu bersama Abah, uwak, ibu dan om Louvit, anak2 riang sekali berangkat ke Atlantis. Kami terakhir ke sana februari 2011. Sudah lama sekali. Maklum, tahun 2011 penuh dengan hal2 yang $@%^$@&":^#

Jam 6.30 pagi kami menuju stasiun Depok baru, dalam keadaan cuaca HUJAN LEBAT!. Yak, hujan tidak jadi halangan bagi anak-anak. Bundo juga tak kuasa membendung kebahagiaan mereka yang dari subuh sudah mondar mandir di dalam rumah. Hari itu hujan ga henti2 dari pukul 3 pagi. Kami tetap berangkat dgn harapan sampe di Ancol hujannya reda. Dan ternyata benar!

Abang antusias sekali berenang, sementara adik masih takut2 dan ngotot ga mau ngelepasin topinya. Paling gembira ketika kolam raksasa kemudian berubah menjadi kolam ombak. Abang bahagiaaaaaaaaaa sekali. Adik menjelang pukul 11.30 kecapean, mandi lalu bobo. Ketika waktunya pulang, abang susaaaaaaaaaah sekali diajak pulang, dan butuh perjuangan berat untuk mengajak abang pulang.  Hari itu melelahkan sekali, namun sangat menggembirakan. Kami semua lelah, terutama akibat sarana transportasi Jabodetabek yang jelek. Di stasiun Kota paling melelahkan, peron kereta Depok-Bogor TIDAK ADA tempat duduk.  Capeeek sekali bergiliran menggendong anak-anak yang bobo. Akhirnya dgn cueknya kami lesehan di lantai beralas koran hehe.... Pengalaman yang melelahkan namun menyenangkan.

Main ke Monas dan Museum 

Salah satu visi dan misi Bundo dalam pendidikan anak adalah seminimal mungkin mengajak mereka ke MALL. Namun hidup di jabodetabek dengan misi kayak gitu beraaaaaaaaaat. Mau jalan kemana lagi?. Kalau di Singapore tersedia banyak sekali taman dan perpustakaan publik yang oke punya. Di sini? Mimpi kali yeee...

Setelah terwujd berenang di Atlantis (dengan segala perjuangan serunya!), minggu depannya giliran Monas yang kami kunjungin. Abang semangaaat sekali, karena ketika naik kereta ke Ancol, Abang terkejuut waktu melihat Monas muncul dengan gagahnya dari depan Stasiun Gambir. Sayangnya ketika sampai di Monas udara puanaaaaaaaaaaaaaaas minta ampun. Namun tidak mengurangi semangat abang yang penasaran lari2 ditengah panas dan ngotot ingin masuk ke dalam Monas. Keinginan abang diaminin adik yang belakangan jadi 'yes-man' banget deh di depan abang.

Abang  menolak berjalan ke Monas dengan mengitari taman, tapi memilih lari2 luruuuuus ke arah Monas. It Meaaanss, berjalan ditengah terik panas. Siang itu kami juga nyobain naik kereta2an menuju terowongan pintu Monas. Capeeeeeeeek. Bundo sampe pusing, tapi berusaha cuek melihat anak2 sungguh tak kenal lelah.

Pulang dari Monas, abang minta ke Museum. Jadilah kita berjalan kaki lagi dari dalam Monas menuju stasiun Transjakarta. Lumayaaaan jauhnya, apalgi sambil gantian gendong 2 bocah yang makin beraaat. Amboi dah... turun Naik Transjakarta, jalan ke Museum naik turun lorong underpass, lumayan deh keringetan dimana2.

Sekilas tentang Museum yang kami kunjungi 

Sampe di Museum, kelelahan kami kembali terobati dengan Museum yang super canggih dan cantik banget interiornya. Hawa yang sejuk karena dilengkapi pendingin ruangan, serta kondisi museum yang megah, kuno namun terawat dengan sangat baik.

Anak2 senang dengan permainan tangkap koin, di ruang peralihan. Anak2 juga senang duduk2 di ruangan gelap teater atau bioskop Museum yang keren walaupun sedang tidak memutar film. Bangkunya yang didisain sedemikian rupa, benar2 pengalaman baru yang tak terlupakan

Ada diorama pelabuhan abad ke 16 dengan gentong2 berisi rempah2, miniatur kapal kayu dan layar2 TV vertikal dan horizontal menceritakan ttg perdagangan di Nusantara abad ke 16. Interiornya cuantiiiik banget dah. Ada patung pekerja pribumi dan china yang lagi berusaha masukin barang2 ke miniatur kapal. Dilengkapi dengan backsound suara burung2 camar. mantap dah!

Di ruang sebelahnya ada diorama Bank Courant en Van Leening (bener ga tuh spellingnya hehe). Tentang cikal bakal perbankan di Nusantara. Menceritakan transaksi perbankan sederhana di sebuah ruangan bergaya abad 18, lengkap dgn patung seorang tionghoa dan Belanda yg sedang berbincang2. Ruangan dilengkapi dgn aksen2 kecil yang memperkuat suasana, misalnya jendela kuno, jam kuno, buku2 kuno dan kalender kuno.

Abang juga nyangkut lama di display baju2 kuno yang dipamerkan di LANTAI. yo'i, di lantai dan ditutupin kaca. Anak2 ampe tidur2an di sana melototin isinya. Bundonya langsung manyun dan nyuruh mereka berdua ganti baju abis tour museum. Kemudian ada diorama ruangan perbankan awal abad 19 (eeeeh bener ga yeee, apa abad 20 ye), yang sudah lebih modern bahkan dilengkapi dengan brankas raksasa penyimpanan uang. Patung2 di ruangan yang ditutupi dinding2 kaca transparan itu itu terasa nyata banget, bahkan kalau kita melintasi dinding kaca, keluarlah bunyi mesin aktivitas mesin ketik.

Kemudian ada diorama peperangan lengkap dengan patung2 pejuang lagi merayap di tanah, dilengkapi juga  tv2 super mungil (belasan inci) yang menempati diorama pohon2 karet, menceritakan kondisi peperangan. Dan tentunyaaa diiringi dengan backsound suasana perang yang membahana. DAR DER DOOOR!! Adik yerkaget2 sambil peluk2 Bundo.

Berikutnya, ada diorama pembangunan2 di Indonesia di awal kemerdekaan, termasuk diorama proses renovasi gedung museum saat ini yang dulunya merupakan rumah sakit Belanda yang telah berdiri sejak tahun 1828 (CMIIW). Semua patung dan wallpaper dalam nuansa abu2, kecuali sebuah sepeda kuno (sepeda beneran!) yang berwarna merah. Tak lupa ditingkahi backsound tukang2 yang lagi bekerja. TAK TEK  TOK! TAK TOK TOK!

Aduh banyak banget deh ruangan2 keren lainnya yang susah banget dipercaya keindahannya kalau ga diliat langsung. Tak lupa kami mengunjungi ruang emas dan ruang koleksi uang-uang kuno.

yah, begitulah kira2 perjalanan anak2 dalam 2 minggu ini. Kecapean? sooo pasti. Namun banyak pengalaman menarik dan setidaknya bundo dah perkenalkan hal2 menarik bagi anak2, yaitu : Berenang, taman monas dan museum.

Nah, sekarang Bundo masih mencari alternatif tempat main lainnya... any idea?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar