Sabtu, 07 November 2015

Teko's in de Holland [Adegan 16] Suatu hari di Rijksmuseum Amsterdam

Saat syahdu menyusuri lorong mungil yg penuh berisi lukisan2 dan kostum2 negeri Oren masa lampau, tiba-tiba muncul sebuah "gua es" di depan kita. Loh.. loh.. loh.. kok bisa ada gua es ya, ayo kita lihat ada apa di dalamnya. Eh malah ada ruangan berisi kompor, perapian, tempat duduk, dan selimut. Sebuah fragmen diorama masa silam. Coba kita bayangkan sebuah adegan saat itu. Merem, nak. Bayangkan.
Keluar dari "gua es" kita dihadapkan pada sebuah lorong mungil yang rupanya adalah rak buku "raksasa". Wah, besar sekali, sampai sampai kalian bisa leluasa menyelusup di sela-sela raknya, naik turun tangga mini yang diapit buku-buku tua, bolak balik, berulang-ulang. Kadang gantian dengan pengunjung2 dewasa lain yang ternyata juga senang melakukan aktivitas itu. Dan muat juga! Ayo Nak, mainkan imajinasimu.
Puas membuktikan kekokohan rak buku (setelah dipanjat dan ditelusuri berulang2) ), kita jalan lagi di lorong2 lukisan. Wow, ada ruang kerja ilmuwan. Di dindingnya terdapat peta dunia yang menguning, sedang di meja kerjanya berderet2 sistematis seperti tentara bermacam perangkat penelitian. Buku tulis, mikroskop, botol-botol, cairan sesuatu, dan entah apa lagi. Yang jelas terlihat pintar dan rumit. Berada di sana beberapa menit saja, IQ terasa meningkat pesat saking GR nya. Serasa....
Berjalan lagi, tiba2 kita dikejutkan oleh sebuah kursi tua (kosong) yang dikelilingi puluhan buku-buku kuno yang berserakan sesukanya. Ada yang terbuka, tertutup, atau di antara kedua definisi itu. Coba, coba bayangkan, Nak. Gimana rasanya duduk di sana, bersama puluhan buku yang akan membawamu berenang2 di lautan ilmu pengetahuan yang seolah tak ada habisnya. Menyenangkan bukan? kiki emoticon
Ayo kapan-kapan kita ke sini lagi. Atau kita teruskan petualangan di museum-museum berikutnya.
//suatu hari di sebuah pojok Rijksmuseum -Amsterdam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar