Jumat, 09 Maret 2018

[Tekos] Tentang jujur

Nak H1 sudah seminggu ini diliputi gelisah.

Hampir setiap malam dia sampaikan kegelisahannya. Katanya dia tidak mengakui dengan jujur ke guru bahwa dia tidak paham pencerminan. Lalu saat latihan soal, koreksi mandiri, dia membenarkan yang salah. Tp kemudian dia sangat menyesal.

Hal ini ia pendam 2 hari,sampai di sesi diskusi kami suatu malam. Saya sarankan dia minta maaf kepada bu guru, belajar lagi dgn sungguh2, meningkatkan amalan sunnah dan bersedekah. Kami bersama2 saling mengingatkan lagi pentingnya kejujuran.Pura2 bisa gak ada gunanya. Malah rugi sendiri karena hilang kesempatan belajar lebih banyak dan dibimbing guru. Ingin terlihat hebat di mata manusia padahal menipu diri sendiri.

Kemudian, karena sudah berlalu lebih 1 pekan saya kira masalah ini sudah tuntas.

Semalam, di sesi diskusi menjelang tidur tiba2 dia bertanya tentang umroh. Sempat juga bersama2 menyimak pembahasan online.

H1 bertanya "kapan anak kecil boleh umroh juga yaa,bunda? Ingin tahu rasanya berdoa di depan Ka'bah. Apakah di depan Ka'bah kita jadi lebih dekat dengan Allah dan do'a kita lebih didengar?" Saat saya tanya kenapa dia tiba-tiba ingin umroh, rupanya masih berhubungan dengan kegelisahan karena telah berbohong pada bu guru. Wah, saya jadi sadar bahwa masalah ini sudah jadi makin serius.

Akhirnya kami berdiskusi cukup lama sampai kantuk menyerang. Di akhir diskusi saya melihat seulas senyum di wajah H1 dan matanya mulai bersinar. Semoga ada gelisah yang terurai. Pelan2 dia siap2 untuk tidur.

H2 yang dari tadi cuma menyimak sambil kriyep2 menahan kantuk tiba2 angkat tangan ijin bertanya. Saya kira ada topik diskusi lain.

H2: "mengapa bunda belum juga membaca surat al Kahfi? Ini kan Kamis. Hati-hati ketiduran, udah jam 10"
Lalu dia selimutan,baca doa dan merem.Tanpa menunggu jawaban saya.

Emak langsung ketawa. Rupanya dia kekeuh menahan kantuk sambil menyimak abangnya diskusi hanya demi mengingatkan emaknya tentang al Kahfi. Itu saja. H2 memang unik, suka memastikan bahwa kegiatan2 dilakukan sesuai aturan dan rencana.
Saya mematikan lampu kamar,dan sejenak termenung. Sebenarnya selama ini saya yang menjaga mereka, ataukah sebaliknya mereka berdua yg senantiasa menjaga saya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar