Selasa, 05 April 2016

Balada Kamar Mandi


Sore-sore ada yang mencet bel. Biasanya kami bertiga panik kalau ada yang mencet bel sore-sore. Penyebabnya adalah: 3x kesempatan mengalami protes tetangga 1 lantai di bawah dan 2 lantai di bawah, karena air kamar mandi kami rembes sampai menyebabkan listrik mereka mati total. Jadi dalam 1 kesempatan kebocoran, yang ngebel langsung 2 keluarga. Canggih kan kamar mandi kita, bisa menyebabkan korslet ampe 2 lantai ke bawah . Mungkin yang canggih penghuninya ya, dengan inovasi jurus mandi yang sedemikian dahsyatnya, air bisa terbang 2 lantai ke bawah, menembus rongga-rongga antar lantai, mencari celah-celah tersembunyi, melaju deras menuju ruang-ruang listrik, lalu BYAR, mati semua.
Maka berduyun-duyunlah 2 keluarga mendatangi kami. Kamar mandi ajaib. Mampu meningkatkan jalinan silaturahmi antar tetangga!
Kadang-kadang kepikiran, apa buka jasa konsultasi aja ya. Tips-tips methodologi mandi yang bisa memaksimalkan dampak padamnya listrik tetangga. Sayangnya kami cuma berhasil memadamkan listrik tetangga bawah. Coba kalau bisa memadamkan tetangga kiri kanan juga, atau tetangga atas. Atau 1 block. Hehe. Itu jasa layanannya bakal makin seru. "Anda ada masalah dengan tetangga? hubungi kami. Dalam sekejap, kami padamkan listriknya" :P:P:P
Nah, Alhamdulillah tetangga-tetangga yang senantiasa ter-padam-kan listriknya oleh kami baik-baik semua. Gak pernah marah. Padahal sampai 3x. Kalau soal minta maaf sih kita udah berbusa-busa, sampai kehabisan kata-kata. Semua kosa kata bahasa Belanda emak keluar semua deh. Semuanya. Mulai dari dankjewel, alsjeblieft, sampai doei. Padahal memang tahunya cuma 3 kata itu ~_~. Ditambah Nee, Ja, dan Goedemorgen. Tapi emang kita ga ngerti juga salahnya di mana. Makelar rumah juga udah turun tangan. Menurunkan ahli-ahli perairan plus anjing pelacak. Gak denk, kayaknya itu peliharaan salah satu expert yang melakukan inspeksi. Mereka menyimpulkan bahwa ini kamar mandi harus dirombak selama minimal 3 minggu. Kalau kita mau segera selesai urusannya, biar gak ada lagi tetangga-tetangga komplen. Tapiiiiiii, konsekuensinya 3 minggu gak boleh mandi. Toilet sih tetap bisa dipakai. Karena toilet terpisah. Tapi ga bisa mandi!
3 minggu gak mandi mestinya gak terlalu horor buat di Belanda. Apalagi saat itu musim dingin. Gak ada keringat. Tapi buat kami bertiga itu horor banget. Kita fans berat air. Kita keluarga ikan, ga bisa hidup tanpa air (mandi). Anak-anak sebelum ke sekolah mandi, pulang sekolah mandi, sore mandi. Mandi mulu. Bahkan kalau udah marah banget, salah 1 ancaman paling horor buat anak-anak adalah: "ya udah, gak boleh mandi ntar malam". Itu buat mereka ancaman yang menyeramkan. Emaknya? Sebelum subuh, mandi. Abis masak sarapan, mandi. Siang sebelum jemput anak, mandi. Galau ama pelajaran, mandi. Abis ngomel-ngomel, mandi. Lagi nyari inspirasi, mandi. Terus aja. Bahkan pertanyaan wajib di rumah adalah 'siapakah yang belum mandi?'. Apa karena itu ya sampai rembes? Kamar mandinya gak kuat menahan derita ada 3 orang yang kerjaannya mandi mulu. Dia juga butuh istirahat. Butuh ketenangan jiwa. Butuh privasi! Kami keluarga yang kurang ber-peri-ke-kamar-mandi-an! Maka akhirnya kami memutuskan ga bisa memenuhi syarat 3 minggu tanpa mandi. Konsekuensinya, kamar mandi hanya diperbaiki ala kadarnya, dan kita diwanti2 banget agar mandi lebih hati-hati. Gimana coba, mandi lebih hati-hati. Please explain!
Yang jelas setelah diadakan perbaikan minimal oleh makelar rumah, dan kami bertiga menguatkan azzam untuk mandi lebih hati-hati, kami gak pernah lagi diprotes tetangga. Pertanyaan wajib di rumah berubah menjadi "lantai kamar mandi apa kabar?". Kami jadi care banget dengan kamar mandi, udah kayak sodara angkat lah buat Hafidz dan Hanif. Kalau ada yang habis cuci muka atau mandi, anggota keluarga yang lain tergopoh-gopoh nanya "kering kan.. kering kan?". Setiap mau tidur puk puk kamar mandi dulu "kamu kering kan?", sambil melototin setiap sudutnya, memastikan dia kering sempurna. Sayang bangeeeet....
Maksud tulisan ini sebenarnya apa?
Nah, balik ke sore ini. Dengan deg-degan buka pintu. Eh rupanya ada mas-mas rupawan, mungkin sekelas pemain sinetron ganteng-ganteng sering galau..., lagi pegang kain lap, dan alat pembersih. Dia menawarkan jasa bersihin jendela depan dengan biaya 5 euro. Sadarlah saya bahwa saking care-nya dengan lantai kamar mandi, kami kurang perhatian terhadap komponen rumah lainnya. Jendela!
Susah memang berbuat adil ya..... Bahkan terhadap benda mati. Puk puk jendela...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar