Jumat, 27 Mei 2005

...al Hadid...

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.
Q.S (57) : 16

Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.
Q.S (57) : 21

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
Q.S (57) : 22

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri
Q.S (57) : 23

(yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Q.S (57) : 24

Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Q.S (57) : 25 

Sabtu, 21 Mei 2005

...a journey to Jakarta... long story

Prolog : Naik bajaj istimewa

Perempuan dengan gamis merah muda itu bergegas gegas turun dari patas AC depok- pulo gadung.
"sore ini harus naik bajaj dan makan pecel lele!!!", membatin dia berulang ulang.. Keinginan yg sangat sederhana mungkin bagi penduduk Jakarta, namun tidak buatnya. Menggandeng erat perempuan berjilbab putih di sebelahnya yang juga turun bergegas gegas. Kenapa musti digandeng? Takut ilang soalnya (hehehe siapa juga yg mau nyulik ^_^, kali aja ada razia orang ndut). Magrib sebentar lagi. Dua duanya lecek, berkeringat dan berdebu. Baru 4 hari di Jakarta namun sudah cukup teler dengan debu polusi yang luar biasa. Eh liat ada bajaj di sana.

"Bang, ke jalan Hj Mugeni II berapa?" One of them mendekati abang bajaj dengan sumringah dan mata berbinar binar.
"lapan ribu neng"
"Ok"

Dua duanya lalu bergegas naik. Namun salah satu diantaranya menyikut yang lainnya.
"Psst.. lapan ribu??, kok ga ditawar?" Satu perempuan sewot
"Loh? Musti ditawar?"
"Oalaaaa… tadi kita naik patas AC sejam aja Cuma 7500. Hiks. Masa naik bajaj yang penuh getaran gini lebih mahal. Deket pula"
"Udahlah, anggap aja ngebayar getaran bajaj.
Kapan lagi!!" jawabnya cool, calm and confident. Persis iklan rokok.
"#@$#%%^&@" Sang pemrotes pun manyun. Hehehe. Kecian…
"Eh buk, mau difoto di atas bajaj?" ngerayu oy
DEZIIGHH!!!

Mesjid UI, Minggu. 15 May 2005. Ba'da Ashar
episode: ehm.. cinta

Pertama kali melihatnya di awal September 2003. Mata begitu terpesona pada kesejukkan yang ditawarkan. Dan cintapun jatuh pada pandangan pertama.
Cinta yang membuat hati selalu ingin kembali dan kembali bertemu. Tahun berikutnya kesempatan mengunjunginya datang berkali kali. Dan perasaan cinta itupun bertambah tambah. Cinta yang manis. Menyejukkan dan menenangkan. Kegembiraan yang luar biasa ketika hari ini kembali bisa mengunjunginya. Berada di lingkungan mesjid ini lagi. **pasti yg baca mikir yang aneh2, orang lagi ngomongin mesjid UI kok hehehe*

Memandang danau UI yang luas dari pinggiran koridornya. Mengamati para akhwat yang duduk melingkar berkelompok kelompok dalam lingkaran lingkaran kecil. Juga kelompok2 diskusi dengan lawan jenis yang dibatasi hijab. Sekadar bisa memandang, sambil hati bertanya tanya. Lgi membicarakan apakah?. Bolehkah bergabung?. Tentu dalam hati sahaja.

Hujan mengguyur bumi. Percikan percikannya yang menyentuh permukaan danau terabadikan dalam kamera digital pinjaman dari adik kelas (ga sanggup euy beli sendiri). Begitu nyaman dan damai terasa. Wajah wajah ramah yang sengaja mendongakkan muka dari jauh dan saling menatap mata lekat lekat untuk sekadar mengucapkan salam. Assalaamu'alaikum. Salam penghuni surga. KataNya di al waqiah. "laa yasma'uuna fiihaa laghwan walaa ta/tsiimaan. illaa qiilan salaaman salaamaan" .Damainya… Iri menghujam hujam dada. Iri pada mereka yang berkesempatan menikmati suasana ini setiap hari. Setiap hari. Ya. Setiap hari. Aku kemana aja?

Depok, menjelang magrib
episode: akhwat kembar

"Apabila seseorang mencintai saudaranya, maka hendaklah ia mengatakan rasa cintanya kepadanya" (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)
"Saling memberi hadiahlah, niscaya kamu akan saling mencintai" (HR Al Bukhari)

Kebagusan raya: "Ibu ibu lagi di mana?"
uN: "Warung makan berkat"
KR :"Oke, ane ke sana dalam setengah jam"
u: **wah gawat... gawat**

Benar saja. Setengah jam kemudian muncul sosoknya turun dari angkot sambil tersenyum lebar. Dianya menenteng 3 bungkusan. (tuh kaaaaaaaan, pasti deh). Salampun berjawab dan wajah wajah saling menatap... *kangeeeeeeen*. Ayo ayo kenalan dulu. Bu kebagusan raya dan si ibu jilbab putih (always putih tepatnya!!) pun berkenalan. Lalu tersenyum geli. Namanya sama soalnya. Sebenarnya bukan cuma nama yang sama. Walau yang satu telah aku kenal 4 tahun lamanya di dunia nyata, sedang yang satu lagi baru 2 tahun, namun banyak hal yang akan segera bisa merekatkan hati mereka berdua. Buktinya, cerita2 seru pun mengalir. Dan aku dicuekin dengan manisnya.
Hiks. Nyela ah. Cari perhatian :-(

"Bu...
"Ya..?
"Gamis nt bagus..
"trus..?" (menatap dengan cemas)
"Rasulullah kalau dipuji, langsung menyerahkan benda itu ke..
"Tuh kaaann.. udah ketebak"
*nyengir*
"Eh bu.."
"ya..?, bajuku bagus juga?"
" bukan.. cuma mau bilang.. kok tambah Ndut.."
DEZIIGH!!! dalem banget... yang penting sehat dan bersemangat :D

Magrib menjelang. Danau UI telah gelap. Malam ingin menunaikan tugasnya. Sampai ketemu lagi ya neng kebagusan. Syukran hadiahnya. Semoga Allah memeprtemukan kita lagi. Gamisnya bagus deh.. (hehe masih aja)

Mesjid UI, Senen. 16 May 2005, Ba'da ashar
episode: kabut

Masih hujan. namun tak seheboh kemaren.
Kabut tersibak perlahan. Membukakan hijabnya.
Yang maya menjadi nyata. Sesaat saja. Cuma sesaat saja.
Membeningkan hati
Meluruskan niat
Menyempurnakan ikhtiar
Lalu sabar.

tentang ketakutan dan harapan
Shabrun Jamil

huwa alladzii yuriikumu albarqa khawfan wathama'an wayunsyi-u alssahaaba altstsiqaala
Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.
Q.S (13) : 12

Salemba, Rabu. 18 May 2005, masih pagi

Satu jam berlalu cepat.
"Lalu kapan integritas itu teruji?" tanyanya.
"Sudah pernah", wajah itu tidak lagi menunduk Mulai bosan.
"Bagaimana dengan... bla bla bla..."
Perempuan itu mulai jenuh. Ah panjang sekali percakapan ini. Selabut selabut kelabu di kepala mulai berontak. *pening*. Perutpun mulai lapar. Sayur bayam sayur lodeh. Apapun namanya deh. Asal islam di atas segalanya.

DPW PKS Kwitang , 18 May 2005, menjelang dzuhur

(ngapain sih ke Jakarta?)
(kunjungan ke DPW PKS) *gak denk, becanda*

Mba Prajurit kecil meyambut kami (tepatnya bajaj yg kita tumpangi) dengan sumringah.sambil melambai lambaikan selembar lima ribuan for me ngebayar bajaj (heheh malu2in, dateng2 langsung ngutang). Ah ketemu juga akhirnya. Langsung deh dipamerin undangan nikahnya ^_^.
Barakallahu lakum wa baraka alaykum wa jama'a baynakum fii khair Andai bisa menghadiri.

Pertemuan singkat namun lumayan (lumayan foto2nya :D). Makasih ya mbak. Moga2 kapan2 kita bisa ketemu lagi.

Kwitang-Pisangan. 18 May 2005 ba'da Zuhur
on the road with bajaj (again!!!)

ngapain sih ke Jakarta?)
pengen naik bajaj :D

Lalu disinilah bertemu realita. Dalam perjalanan setengah jam terguncang guncang di atas bajaj. Jadi bercadar mendadak gara2 debu yang benar benar luar biasa. Sepasang mata menyusuri dinamika kehidupan manusia manusia aneka rupa. Di jalanan, di tengah jalan, di pinggir jalan, di pasar pasar tradisional, bahkan di bawah jalan layang. Pasti daya tahan tubuh mereka luar biasa. Nampaknya hidup begini sulit di kota sebesar ini.

Tiba2 terbayang wajah kota Padang yang sederhana. Tidak gemerlap, namun tidak banyak juga kemiskinan yang menyesakkan dada. Lihat di sini. Semua orang sepertinya bisa menjadi apa saja dan di mana saja. Asal tetap hidup. baru paham diri tentang kejomplangan yang luar biasa di negeri ini. Lalu sinetron2 di TV2 itu milik siapa?.Bohong semua?. Atau cuma mewakili nol koma sekian persen realita. Aku ibarat orang kampung yang baru datang ke kota besar lalu sakit mata dengan segala rupa rupanya.

Terbayang juga Singapura yang *kotak kotak*. Seperti negara mainan. Semua serba teratur, serba diatur dan serba mau diatur. Disiplin, bersih, rapi. Islami secara fisik. Namun tentu tidak secara jiwa. Buktinya sebentar lagi mau dibangun Casino. Yah, cuma bisa mengurut dada. Moga2 efek buruknya gak menyeberang ke tanah air kita.
Mengimbas anak anak kita kelak. Cucu cucu kita. Ah tugas kita berat ya rupanya.

Eh ngelamun. Udah sampai neng. Sebelas ribu. Ya. Sebelas ribu untuk setengah jam perjalanan yang penuh perjuangan.

Singapura. Revenue house, Cafetaria, 19 May. Masih pagi
with dilatasi memory-nya Ari Nur

Singapura yang bersih, rapi dan bebas polusi. Namun kurang dinamika. Ibarat masakan padang tanpa cabe.
Lebih suka Indonesia.Namun masih di sini aku, belum diterima oleh negeri sendiri ^_^.
Mungkin belum. Ari Nur terlalu optimis dengan mimpi mimpinya tentang Diorama sepasang al Banna. Mungkin aku juga harus begitu. Tetap optimis. Menjadi sepasang al Banna. Tentunya setelah menggenapkan bilangan. Sayur bayam sayur lodeh. Dimanapun namanya deh. Asal islam tetap di atas segalanya ^_^.

Singapura yang bersih, rapi dan bebas polusi. Namun kurang dinamika. Ibarat masakan padang tanpa cabe.
Aku mengamat lalu lalang para profesional muda ini sambil mengira ngira. Kira2 mereka aware tidak ya tentang adanya sebuah kehidupan yg cukup rumit di belahan bumi sana. Setelah berpuluh tahun dibesarkan di dream island ini. Aku tersenyum kecut teringat cerita tentang seorang Singaporean yang berkunjung ke lampung lalu terkaget kaget waktu melihat kucing masuk restoran. Lalu mengatakan lampung = zoo (kebun binatang). Pengen marah. Tapi apa daya . Coba kalau dia main main ke kampungku. Bisa bisa diajak makan ayam goreng sambil ngeliatin ayam ayam hidup.
Makan ayam bareng ayam heheh. Well, this is liFe ^_^

Ups jadi melanklolis. Sebaiknya disudahi dulu ^_^. Demikianlah catatan perjalanan kali ini. Moga2 di masa depan bisa ditengok kembali sebagai pembelajaran.



Minggu, 08 Mei 2005

Jiwa telah tenang...


Akan selalu ada jiwa jiwa yang begitu berbahagia dalam kesederhaan. Yang menemukan arti kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan yang jika sempat tersentuhkan sedikit saja kepada para raja dan hartawan yang berselimutkan kesenangan dunia yang menipu, niscaya mereka akan berusaha merebutnya dengan sekuat tenaga.

... Wamaa alhayaatu alddunyaa illaa mataa'u alghuruuri.. demikian kataNya, dalam al hadid ayat 20
*silahkan buka Qur'annya, cari sendiri artinya ^_^

Berhentilah sejenak pada kisah Umar bin Abdul Aziz r.a dan Fathimah binti abdul malik. Yang telah melukis rumah tangga yang penuh keimanan. Rumah tangga yang muncul di langit Daulah Umawiyah. Rumah tangga yang sangat sederhana, namun darinya terpancar dua cahaya yang menembus cakrawala.

waalladziina aamanuu waittaba'at-hum dzurriyyatuhum bi-iimaanin alhaqnaa bihim dzurriyyatahum wamaa alatnaahum min 'amalihim min syay-in kullu imri-in bimaa kasaba rahiinun . Demikian kataNya, dalam Ath-thuur ayat 21
*silahkan buka Qur'annya, cari sendiri artinya ^_^

Rasulullah saw, bersabda:
"Siapa yang tujuannya adalah akhirat, maka Allah akan menjadikan rasa cukup dalam hatinya, menyatukan kembali yang terpisah darinya dan dunia akan datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Dan siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan menjadikan kefakiran selalu membayang-bayanginya, memisahkan yang bersatu dengannya, dan dunia tidak akan datang kepadanya, kecuali yang kotor baginya (yang tidak barakah). " (Shahihul-Jami' Ash-Shaghir: jilid: 5, hadits nomor: 6386)

----
Maraji:
Membentuk Muslimah Militan. Kisah kisah nyata dan nasihat berharga untuk muslimah. Oleh Najib Khalid al-'Amir.


Jumat, 29 April 2005

...Najm...

bintang di sana
bersinar paling terang
kalaupun sempat tak terlihat
mungkin sedang tertutup awan

bintang di sana
bersinar paling lembut
membahasakan nyaman pada biru laut
laut yang biru
setia. 


*kadang cuma ingin bertanya, kenapa kau pergi secepat itu

Kamis, 28 April 2005

...Episode sakit...

Masih cerita ttg dua perempuan yang beranjak dewasa, yang walau tidak kurus namun bersemangat, di pinggir barat Singapura. Tapi kali ini suasananya sedikit berbeda. Perempuan yg satu kehilangan bintang di matanya. Terkapar lemah seperti benang basah dengan pandangan menatap langit langit ruangan berharap gambar ibunda muncul di sana tiba tiba. Juga memikirkan pekerjaan di kantor. Sudah malam ke empat. Sementara perempuan satunya bolak balik laptop-dapur (Ah, semoga laptopnya ga bau dapur dan dapurnya ga bau laptop hehe)untuk berbagai keperluan demi sang teman sekamar yang tiba tiba jadi gak lucu lagi. Teman sekamar yang tiba2 ga boleh banyak2 ngomong dan terdiam membisu menatap langit2

Obat2an dari dua dokter yg berbeda (gaya oy, dua coba!!) berdesakan di kantong plastic kecil. Bukan mau gaya2an :P, tapi khasiat dokter 1 ternyata ga mempan. Obat tinggal beberapa butir, namun sariawan2 di tenggorokan itu masih merajalela dengan manisnya lalu menularkan panas ke telinga, kepala, dan influenza. Menghadirkan sensasi berjuta bintang bintang dan dengungan dengungan yang jedug jedug rasanya (nan desu ka??)

Rabu, 20 April 2005

Jum’at malam, suatu ketika

Singapura, jum’at malam, pertengahan Maret 2005

Dua perempuan yang beranjak dewasa, bergegas gegas membelah perempatan Paya Lebar menuju satu titik di penghujung jalan. Muslim Convert Association (semacam Islamic Center). Langkah langkah panjang berpacu dengan irama malam yang telah lama melukis ufuk merah di sudut sudutnya. Magrib telah lewat banyak.

Dua perempuan yang beranjak dewasa dan tidak kurus, **loh?? Kok SARA!!!** , mempercepat gerak dinamis yang tidak mudah karena kerepotan dijejalin buku buku aneka rupa. Tajuk Fuel Cell, chemistry dan History of Time digenggam erat oleh perempuan pertama. Sementara di sisi lain berkas berkas Employment Pass, C# dot net dan buku merah jambu yang tidak ingin disebutkan judulnya seolah olah gelisah meronta ronta karena juga digenggam erat oleh pemiliknya. Cemas. Magrib telah lewat banyak.

Ruangan yang dituju telah ramai oleh para penuntut ilmu yang nampak mulai sibuk menyiapkan catatan.
"Ustadz, kami belum sholat"
"Bergegaslah…"

Dua perempuan yang beranjak dewasa dan tidak kurus **tapi always semangat ^_^* bergegas gegas menuruni tangga, setelah jeda yang tidak terlalu lama untuk berdialog dengan Al Musawwir. Menuju bangku terdepan tanpa banyak banyak berfikir. Membuka catatan dan menuangkan setiap ilmu dan hikmah Sirah Nabawiyah. Terpesona oleh pengungkapan yang tidak sekadar mengisahkan sejarah berhikmah, tapi juga memaparkan sisi sisi islam yang indah yang kadang luput dari kesadaran insan. Memang insan banyak khilaf dan lupa. Berjejernya mualaf dan non muslim yang juga ikut mendengarkan semoga menjadi pemacu langkah langkah kaki setiap jum’at. Amiiiiiin….

Satu perempuan yang beranjak dewasa dan…. (yah gitu deh…), tiba tiba berbisik ke perempuan di sebelahnya yang sama sama beranjak dewasa juga dan… (hmm yah begitulah)
"Psst… Psst…"
"Ya??"
"Sepertinya kita salah tempat duduk
"Really??"
"This is ikhwan’s area"
"Ha??"

Dua perempuan yang beranjak dewasa dan tidak kurus namun (sekali lagi), always bersemangat ^_^, perlahan lahan mencuri curi pandang ke belakang. Dan ternyata benarlah adanya. Salah tempat rupanya. Aduh malunya. Lalu dua duanya menjelma menjadi Humaira yang merah merona. Dan ingin punya jurus menghilang saat itu juga.

Dua perempuan yang beranjak dewasa dan… (hmm kayaknya kita dah sama sama tahu yah :D) berusaha tetap terlihat wajar dan konsentrasi mendengarkan curahan curahan ilmu yang aduhai terlalu sayang untuk dilewatkan.
Lalu bertekad dalam hati. Jangan sampai telat lagi minggu depan !!!

//to mbak Muyasaratun : Ini ayat ayat cinta versi Singapura :D, versi ngebut mencuri2 waktu ngantor ^_^ 

Jumat, 15 April 2005

...Ayat ayat cinta dari Jakarta...

Aku mempercepat langkah menuruni United Square office tower menuju Revenue House lantai 2. kafetaria. Ada janji makan siang ama si ibu pegawai baru :D, juga janjinya menyerahkan titipan dari seseorang di Jakarta sana. Briyani chicken set di stall indian food nampak sekilas begitu menggoda. Namun keinginan bertemu titipan sepertinya lebih jadi prioritas kali ini.

Satu persatu barang2 di kantong besar itu dikeluarkan oleh sepasang tangan yang gemetaran (heheh berlebihan... kayaknya kerana lapar).

Biarkan kuncupnya mekar menjadi bunga? loh ini kan bukuku..
Oh bukan bukan, ternyata ini buku yg dulu dipinjem si ibu pegawai baru.
Dua jilbab manis berwarna biru tua dan coklat muda?
Oh bukan juga, ternyata ini dari si ibu pegawai baru..
Bungkusan manis berwarna merah muda dan hiasan di atasnya?
ahaa.. benar.. rupanya inilah dia...

Dag dig dug terasa.. apakah isinya?
Ternyata selembar jilbab biru muda nan Rancak Bana!!!
se rancak hati pengirimnya (amiiiiiiiiin...)
Dan juga sebuah buku berjudul
AYAT AYAT CINTA... habiburrahman el shirazy
dan akupun terperanjat luar biasa
selembar kartu membingkai seuntai kata dari pengirimnya:
"dear ukhty.."
"semoga Allah mengeratkan tali cinta karena Allah untuk menguatkan ukhuwah islamiyah"

Lalu hati pun berkaca kaca (nah looo, bukan mata aja yg bisa berkaca2..)
Alhamdulillah...
jazakillah khairan katsiran... 

Khaibar-khaibar yaa, Yahuud..

...lintasan do'a...

Khaibar-khaibar yaa, Yahuud..
Jaisyu Muhammad, saufa Ya'ud!!
Khaibar-khaibar yaa, Yahuud..
Jaisyu Muhammad, saufa Ya'ud!!

titip semangat buat teman2 yg ikutan munasharah hari ini
insyaALLAH getarnya terasa sampai ke sini
menghujam ke sendi sendi nyeri
termangu dalam harap tiada tepi
moga2 alunan syair di bawah ini turut membersamai pekikan takbir di seberang sana... 

Senin, 11 April 2005

...kelezatan iman...

33. Dari 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash r.a., katanya seorang laki laki bertanya kepada Rasulullah saw., "Orang islam yang bagaimanakah yang paling baik?" Jawab Rasulullah saw., "Ialah orang orang yang menjaga orang orang islam lainnya dari bencana lidah dan perbuatannya."

34. Dari Anas r.a, dari Nabi saw., sabdanya: "Ada tiga perkara, bila terdapat dalam diri seseorang maka dia akan merasakan bagaimana manisnya Iman: Mencintai Allah dan Rasul-Nya, melebihi daripada yang lain lain. Mencintai orang lain karena Allah semata mata. Benci menjadi kafir kembali setelah Allah melepaskannya dari kekafiran itu, sebagaimana bencinya akan dilemparkan ke neraka"

Saudariku seiman, apabila tiga sifat tersebut telah mengakar di dalam hati, jiwa dan fikiranmu, maka engkau -dengan ijin ALLAH- keimananmu akan menghasilkan sesuatu yg baru, yaitu ketenangan, kesigapan dan ketentraman

Saudariku seiman, inilah tiga hal yang sangat penting. Karenanya peliharalah dan berikan seluruh perhatianmu kepadanya, sehingga engkau benar benar merasakan suatu kelezatan di dalam jiwamu, yaitu 'kelezatan iman'.

maraji:
1. shohih muslim
2. membentuk muslimah militan, Najib Khalid Al-'Amir 

Selasa, 29 Maret 2005

gempa lagi


Gempa lagi di sumatera? 8,2 skala ritcher? Melanda seluruh sumatera.
Kecemasan mengguncang seluruh jiwa...
Sadar bahwa betapa tidak berartinya di hadapanNya

kamu benar,
Hidayah itu mahal
ada kalanya dengan cukup "membaca", kita mengerti
ada kalanya hidayah itu datang setelah musibah menimpa kita.
ada kalanya pintu hati begitu tertutupnya hingga hidayah itu tidak pernah hadir
semoga kita tidak termasuk yang terakhir

Gunung gunung belumlah di hamburkan...
Bintang bintang belumlah berjatuhan...
Lautan belumlah sempurna meluap..
Matahari belumlah digulung...

Langit belumlah terbelah...
Bumi belumlah memuntahkan semua isinya...
Belum... belum diguncangkan dengan sempurna
Seperti janji Ar Rohman ketika saat itu benar benar tiba...

Belum.. belum apa apa...
Dibanding hari yang dijanjikanNya
Tapi kami sudah menggigil begini hebat