Kamis, 12 Juni 2008

2 Malam di Singapura

Cukup 2 malam di Singapura, bagiku untuk memahami bahwa tempatku memang bukan di sana lagi. Walau segala tempat-tempat, jalan-jalan dan sudut-sudut yang spesifik rasanya tidak begitu asing walau sudah 2 tahun lebih tak bersua...

Cukup 2 malam di Singapura, bagiku untuk memahami bahwa telah begitu banyak hal yang terjadi dan adalah tugas kita untuk berusaha sebaik-baiknya menjalani apa yang telah menjadi pilihan hidup yang dipilih dengan sadar...

@pengen nulis cerita 10 hari perjalanan di Eropa dan Spore, tapi lagi dikejar2 deadline

Senin, 02 Juni 2008

Dinas 10 Hari

Awalnya bundo pikir sudah terlalu berat untuk berhenti menjadi ibu eksklusif 2 bulan penuh untuk kemudian 'back to office' dan harus berpisah 11 jam per hari dengannu, sayang...

Kemudian ternyata bundo harus meninggalkan dedek 10 hari non-stop... dan jauuh
Saat diberi tahu terus terang perlu waktu lama buat bundo untuk mencerna dan menerimanya. Bagaimanapun menjadi ibu dan berkarir adalah sebuah pilihan yang tak terelakkan untuk bundo saat ini... tak ada pilihan lain... Maafkan bundo, .. bundo bakal kangen luar biasa...

Dan bundo akan kehilangan momen-momen berharga itu untuk sementara waktu... semua momen-momen indah bersama anakkecil bundo. Menemani mandi, menyusui, memeluk, menatap wajah mungil dedek, mendengar celotehan lucu dedek, dan segala obrolan yang hanya dipahami oleh kita berdua..

Dan bundo bersusah payah menata hati agar tidak terlalu melankolis, berusaha berfikir sepositif mungkin dan seceria mungkin menghadapinya. Bukankah perpisahan itu hanya sementara.... Dan di sisi lain bundo harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjalanan ini. Menyiapkan fisik, mental, jiwa dan tentu juga harus BELAJAR ... karena toh ke sana bukan untuk jalan-jalan... (duh, tadi malam bukannya belajar malah nangis2 ..)

dan pesawatnya berangkat sebentar lagi...

Rasanya seperti simalakama...

Nak sayang, bundo belum mampu membayangkan bagaimana mendamaikan rindu padamu, walau 'hanya' 10 hari tak bersua.

Kabar bayi kecilku - 2,5 bulan





Alhamdulillah sekarang udah 2.5 bulan dan bundo baru sekarang sempat apdet perkembanganmu di blog. Cerita perkembanganmu cukup ndo tulis di blog sini aja ya nak, repot kalau harus bikin blog khusus. Lagipula ndo akhir-akhir ini ga punya banyak waktu luang di kantor, di rumah pun bundo lebih tertarik main ama dirimu, Nak, ketimbang menulis hehe..

Dirimu bener-bener obat hati Bundo Nak.
Sekarang sudah jauh lebih interaktif dibanding ketika berumur 1-bulan-an. Bundo kaget banget ketika dedek tiba-tiba nyengir jauh lebih lama dari biasanya dan sudah biasa diajak ngobrol.
Waktu tidur dedek juga sekarang udah mulai niruin orang gede. Gak suka-suka kayak dulu lagi. Hmm biar enak dibaca, ndo list aja ya perubahan-perubahan dedek semenjak berumur 2 bulan :
  1. Berat badan udah nyaris 7 kg, Nak.Terus terang bundo kadang-kadang kewalahan kalau gendong dedek lama-lama, jadinya suka bundo taruh di baby bouncer. Tapi gak lama-lama juga karena kuatir mempengaruhi bentuk tulang punggung.
  2. Waktu tidurmusekarang lebih teratur. Kalaupun bangun tiap jam tengah malam sekedar untuk menyusu trus tidur lagi. Dulu waktu usia 1-bulan-an dedek sempat semingguan suka begadang sampai pagi. Bundo jadi sedih dan kuatir takut dedek kelelahan, soalnya siangpun ga suka tidur. Ternyata kata dr kayaknya dedek kepanasan dan pengen tidur telungkup. Jakarta memang cukup panas meskipun udah dipasangin AC. Maafin bundo ya, yang belum mengerti dedek.
  3. Dedek sekarang jauuuuh lebih interaktif ya nak, senang nyengir dan ketawa-ketawa. Bahkan suka pura-pura ngobrol sama Abah, Bundo dan Ibu. Adalah momen yang sangat membahagiakan setiap kali ngobrol ama dedek. Mengamati ekspresi wajah dedek yang antusias, mata bundar dedek yang berbinar-binar, senyum dedek yang manis dan lesung pipi di kiri kanan yang menawan. Senang sekali mendengarkan suara-suara yang dedek ciptakan sendiri. Hgiyyaaa... aaoooo.... haayyiiiii...iiiiaaaaooo... dan mulut dedek yang kadang nyengir, membulat, tertawa.... Memang Abah dan Bundo sama sekali tak paham artinya apa. Satu yang kami paham bahwa dedek sedang nyaman dan bahagia, dan kami jadi beribu-ribu kali bahagia. Ah sungguh Nak, bahagia itu tak usah diberi nama.
  4. Suara tangismusekarang makin beragam. Kami jadi mulai bisa membedakan antara tangis haus lapar, tidak nyaman, bosan, kaget dan ingin menyusu untuk penghantar tidur
  5. Teriakan dedek juga makin kencang ketika mengekspresikan rasa tertarik terhadap sesuatu
  6. Tendangan makin kuat dan tinggi
  7. Tegaknya kepala  makin kuat ketika tengkurap
  8. Dedek ga pernah lagi tertidur di bahu bundo/abah, lebih suka tidur sambil menyusu atau dipeluk-peluk. Tapi favoritmu adalah diayun-ayun Abah di gendongan kain
  9. Yang jelas dedek makin bulat badannya. Jadi bundo seringnya beliin baju untuk anak umur 6 bulan sampai 1 tahun. Celana/baju nya biasanya muat di badan tapi kepanjangan he he he
Itu dulu kayaknya yang bisa bundo apdet di segmen diary  Mungkin setelah bundo kembali dari dinas 10 hari-an, ada perkembangan baru lagi. Hati-hati di rumah ya de...

Jumat, 23 Mei 2008

Ibu Eksklusif

Senang dan sedih.

Sejak melahirkan, 24 jam penuh setiap harinya selalu bersama bayiku. Nonstop. Full time! Indaaaaah sekali. Aku menikmati setiap detiknya. Tidak hanya saat menyusui. Saat memandikan, menemaninya mengembangkan ekspresi ocehan-ocehannya, menggendongnya, memeluknya bahkan sekedar memandang ekspresi tidurnya. Cepat besar ya Nak..

Hari ini tanggal  umurnya sekitar 2 bulan. Itu juga berarti hari ini aku harus kembali ke kantor. Karena memang jatah cuti Cuma sampai bayi berumur 2 bulan. Bagaimana perasaanku? Sungguh tak terkatakan. Tiba-tiba rasanya menjadi begitu sedih, cengeng dan melankolis. Padahal berpisah  paling Cuma 10-11 jam sehari. Itu artinya masih tersisa 13 jam perharinya bersama dia. Bahkan sabtu dan minggu aku kembali bisa menjadiibu eksklusif. Tapi rasanya sunggguh begitu sedih. 

Tiba-tiba aku tidak ingin bekerja dulu. Bagaimana kalau cutinya diperpanjang saja 6 bulan, atau kalau perlu setahun. Duh egoisnya. Apalagi seminggu ini tidak bisa menyusui bayiku karena PD kiri dan kanan luka-luka bahkan sampai berdarah. Dicurigai karena akhir-akhir ini teknik menyusuiku salah,karena seharusnya payudara tidak sampai luka. Seminggu tidak bisa menyusui dan nyaris tidak bisa memeras ASI. Hasilnya, persediaan ASIP di kulkas nyaris menipis. Paling sekarang tahan untuk 2-3 hari. Karena itu juga bertekad kuat agar bisa memeras ASI di kantor sesering mungkin. Semoga, ya semoga. 

Masih belum rela rasanya memberi bayiku makanan lain selain ASI. Selama ini aku tidak pernah menduga bahwa menyusui bayi ternyata adalah salah satu saat yang paling indah dan menakjubkan.Begitu bahagia bisa memberinya ASI eksklusif, dan ingin rasanya berkhayal tak hanya memberinya ASI eksklusif namun juga menjadi ibu eksklusif berbulan-bulan lagi.Bundo sayang padamu, Nak. Baik-baik di rumah ya Nak J Kita jumpa lagi jam 6 sore...

Senin, 19 Mei 2008

[Cluster 15] Ayah meninggal tadi pagi

Ayah...
Tak banyak memang yang dapat aku ingat dan aku gambarkan jika bersentuhan dengan kata itu, kecuali selembar poto usang puluhan tahun silam. Di sana ada wajah kanak-kanakku yang sedang menangis dan memegang mainan, dan beliau memelukku sambil tersenyum riang. Laki-laki berkulit sawo matang, berpakaian sangat rapi, licin sempurna (sesuatu yang menurun pada adikku), dan senyumnya yang khas (sesuatu yang juga menurun pada adikku)

Ayah...
Saat kanak-kanak aku sering tak habis pikir. Kenapa yang kutahu tentangmu hanya selembar foto usang itu. Kenapa tak pernah muncul wujud nyatamu, sapaanmu, candamu atau senyummu seperti di foto itu. Padahal setiap orang mengatakan bahwa kau masih ada di dunia ini, bahkan kita masih sekota. Tapi kenapa kau tak pernah datang. Di kala itu aku merasa segalanya sungguh aneh. Pernah juga begitu iri kepada kawan-kawan mungilku yang kadang 'bertengkar' dengan ayahnya,bertengkar dengan seseorang yang tak pernah aku miliki

Ayah...
Ketika beranjak dewasa aku kemudian mengerti bahwa segala sesuatunya memang telah terjadi begitu rumit. Dunia orang dewasa itu rumit. Hal itulah rupanya yang kemudian memisahkan kita. Menghilangkan dirimu dari hidupku dan hanya menyisakan kenangan akanmu dalam selembar foto usang itu.

Ayah...
Selalu ada satu pertanyaan menghantui hidupku. Kenapa kau tak pernah datang, Yah. Kenapa kau biarkan kenangan akanmu perlahan hilang seiring berlalunya waktu. Kenapa kau biarkan rinduku perlahan tergerus berganti tanda tanya dan kehampaan. Kemana engkau, Ayahku. Suatu saat aku pernah sangat ingin bertemu. Sekadar menatap wajahmu, sekadar berusaha mencari garis-garis wajahmu di wajahku, sekadar ingin membandingkan seberapa jauh wajahmu dimakan usia dibandingkan dengan wajahmu di foto usang itu.

Tidak Ayah.
Aku ingin bertemu bukan karena ingin memelukmu, sebab sosokmu begitu asing. Aku ingin bertemu bukan karena ingin mempunyai sebuah foto keluarga lengkap denganmu dan ibu, sebab itu hal yang pelik. Aku ingin bertemu bukan karena ingin menceritakan kisah-kisahku, sebab kita tak akan pernah seakrab itu. Aku ingin bertemu bukan karena ingin marah padamu atas yang terjadi di masa lalu. Aku ingin bertemu sebab ingin menggenapkan sebuah rindu... Rindu saja. Sebentuk rindu yang mungkin cuma aku yang bisa memahaminya

Ayah...
Ternyata kemudian aku harus menuntut ilmu di sebuah tempat yang jauh, namun aku pergi tetap dengan membawa harapan-harapan itu. Harapan bahwa suatu saat akan ada kesempatan bagi kita untuk bertemu. Duduk berdua, mungkin berkenalan terlebih dahulu karena kita nyaris tak saling kenal. Lalu saling bercerita, itu saja.

Ah tidak Ayah,
Aku tidak berani mengharapkan kau akan memberikan saran-saran kebapakan kepadaku, putri sulungmu, sebab kita tentu masih terlalu asing. Aku juga tidak akan mengharapkan bisa tertawa terpingkal-pingkal denganmu dan kau mengusap-usap kepalaku dengan sayang. Ah tidak Ayah, khayalku terlalu jauh.

Aku cuma ingin bertemu dan sedikit bernostalgia... tentang foto itu terutama. Apa yang kau rasakan saat di foto itu, dimana kita kala itu, kenapa aku menangis, dan mengapa tawamu begitu matahari...itu saja

Namun kenapa kau tak kunjung datang. Bahkan saat saat sakral itu tiba.Tidak bisakah kau melipat jarak walau sejenak hanya untuk menyaksikan putri kecilmu di foto itu duduk bersanding dengan seseorang yang akan menggantikanmu menjadi wali hidupnya. Tidakkah terbayangkan rindu hatiku yang hanya bisa mengenalmu lewat foto usang itu? Bahkan suaramu pun tak kukenal. Tidak bolehkah aku bertemu denganmu Ayah? Atau kubalik saja pertanyaannya, tak tersisakah sejumput rindu untukku, wahai Ayah. Bukankah telah puluhan tahun kau tak pernah melihatku? Ada apa denganmu Yah? Tak tersisakah sedikit rindu untukku?

Lalu berita pagi ini sungguh mengejutkan. Engkau ternyata telah meninggal dunia pagi tadi karena serangan jantung. Engkau sekarat beberapa hari ini dalam rawatan adik dan keluargamu yang lain itu, namun kenapa tak seorangpun mengabariku Ayah. Semua orang mengatakan bahwa engkau selalu menanyakan kabarku di saat-saat terakhirmu (oh leganya, ternyata engkau masih mengingatku), namun melarang untuk sekedar memberi tahuku. Dengan alasan malu. Malu padaku. Malu dengan segala yang telah terjadi. Takut aku akan menolakmu

Ah Ayah. Bahkan untuk sekedar mendengar suaramu di saat-saat terakhirpun tak kudapat. Kemanakah rindu ini harus kukubur. Bahkan karena pendarahan hebat, jasadmu pun tak bisa menunggu kedatanganku untuk sekedar memandangmu terakhir kalinya.

Ayah...
Tak banyak memang yang dapat aku ingat dan aku gambarkan jika bersentuhan dengan kata itu, kecuali selembar poto usang puluhan tahun silam. Begitu indah senyummu di foto itu. Ah ayah, setidaknya aku tahu bahwa dulu di suatu masa, aku pernah sangat kau sayang..

bahwa dulu di suatu masa, aku pernah sangat kau sayang..
bahwa dulu di suatu masa, aku pernah sangat kau sayang..
bahwa dulu di suatu masa, aku pernah sangat kau sayang..
mungkin
bukankah di foto itu senyummu begitu lebar dan wajahmu begitu bangga

Selamat jalan Ayah...
Nampaknya waktu tak pernah mengijinkan kita untuk kembali mengulangi nostalgia di foto itu..

Selamat jalan Ayah, semoga Allah menerima amal shalihmu dan mengampuni dosa-dosamu.
Semoga keluargamu yang di sana diberi ketabahan berlipat-lipat atas kepergianmu dari hidup mereka.

Selamat jalan Ayah, semoga kau tahu bahwa selalu ada do'a-do'a tulus yang mengalir untukmu
Selamat jalan Ayah, andai kau tahu bahwa aku senantiasa rindu

Kamis, 20 Maret 2008

Selamat Datang Belahan Jiwa


Alhamdulillah telah lahir putra pertama kami, Maret 2008 di RSIA Tambak Manggarai dengan panjang 50cm berat 3710gram. Baru bisa ngabarin di internet karena ibunya juga baru agak pulih dan koneksi di internet memang susaaaaaaaah buanget dari kontrakan kito :D

Cerita tentang lahirnya menyusul ya..

Reni juga mengucapkan Barakallah atas lahirnya putri pertama uni Riry di Houston, putri pertama uni Yuana di NZ dan putra kedua Dianti (Bunda Majid) di Eindhoven. Mohon maaf belum bisa melakukan kunjungan2 via Multiply maupun email. Internetannya susah banget, insyaAllah nanti kunjung mengunjungi lagi setelah cuti :)

Abah dan Bunda mengucapkan terimakasih sebesar besarnya atas dukungan teman-teman, sahabat dan rekan-rekan baik yang telah datang berkunjung, lewat sms, telpon maupun media lainnya. Doakan yaa semoga jadi anak yang sholeh ya, mencintai Quran dan selalu menjadi matahari (raditya) Abah dan Bunda :)

Selamat datang Radityaku... matahariku...

Jumat, 08 Februari 2008

Sekilas Buku Sang Pemimpi


Buku ini paling saya sukai diantara tetralogi Laskar Pelangi lainnya (saya belum baca Maryamah Karpov). Penuh analogi berupa deskripsi-deskripsi yang begitu menggigit dan cerdas.

Sosok Arai begitu lengket di hati. Anak kampung yang miskin dan penuh pengalaman masa kecil yang pahit, namun punya semangat dan keyakinan yang kuat untuk sukses dalam hidup. Seperti tak mengenal kata 'putus asa' dalam hidup. Dalam beberapa kesempatan, saya merasa malu dengan kobar semangat yang dia miliki. Sekaligus merasa terpacu untuk makin optimis dalam hidup.

 Bagian paling menyentuh ketika Ikal turun drastis prestasinya, sang ayah tetap datang ke sekolah, mengayuh sepeda sekian belas kilometer, menyiapkan satu2nya baju terbaik dari malam sebelumnya, cuti dari pekerjaannya sebagai buruh dan dengan senyum dan sikap yang sama menepuk2 bahu anaknya dengan sorot mata kebanggaan yang tidak berubah. Sebuah ungkapan cinta kepada anaknya, dalam kondisi apapun. Suatu didikan bijak tanpa kata yang justru lebih menohok Ikal ketimbang sebuah pernyataan marah.

Kamis, 31 Januari 2008

Prata Egg


Jujur saja, aku sempat GR luar biasa dan mulai membayangkan yang 'tidak-tidak' saat kemudian timku hendak ditugaskan ke temasek bertemu dgn beberapa pihak di sana dalam pembicaraan yang berhubungan dengan hardware-hardware an...
GR berats, secara sampai detik-detik terakhir aku masih terlibat dalam pembahasan2 dan persiapan. Dan kemudian ternyata aku sendiri yang ga jadi ikut hiks hiks hiks... Yah, siapa yang mau ambil risiko mengajak terbang ibu hamil dengan usia kandungan lebih dari 7 bulan.. Hal yang tidak-tidak tersebut benar2 kemudian menjadi mimpi yang tak kesampaian.

Baiklah aku share di sini saja, setidak-tidaknya rindu itu sedikit terobati :


  1.  Parata Egg kantin A. Sempat berhari-hari kebayang2 ga karuan. Makanan yang dulu nyaris jadi menu wajib tiap pagi, sebelum ngehook tempat di Lee we nam library (jaman kiasu). 80 sen per porsi.. sedapnyooo..  ga kenyang seeh.. tapi tergila2 berat ama menu indihe satu ini..
  2. Tandoory chicken Jurong West . Tandoory chicken itu sejenis ayam bakar ala india yang dimakan ama kareee. Walau di kantin A NTU juga ada, namun favoritku adalah yang di Jurong west, sebrangnya hall 4 NTU. Dulu suka nangkring disini ama dieni, ratih dkk. Bahkan pernah bela-belain jalan dari hall 13 ke sini (mayan jauh). Aksesnya dari hall 4, nyebrang jembatan trus ke howker center yang di emper2 situh. Haduuuuuh Tandoory chicken nyaaaaa.... luar biasa!!! kenyaaang...! Apalagi ditambah dengan papedam (sejenis krupuk indihe), dimakan dengan kareee nya. Dunia terasa milik berdua (berdua sang ayam hehehe). Duh kangen berat deh.. bener-bener... 
  3. Rojak Indihe Kantin A  Rojak ieu teh sejenis sea food - sea food - an yang diolah dalam bentuk baso-basoan. Dulu sih ga gitu perhatian ama makanan yang satu ini. Sekali-sekali aja nyobain kalau lagi iseng sore-sore. Tapi ga tahu kok seiring dengan kerinduan pada prata egg dan tandoory chicken, rojak ini juga menari-nari di depan mata. Tapi aku ga gitu suka saosnya, jadi teteup aja makannya pake kari. Lama2 jadi mikir. Sebenernya kangen makanan indianya apa kangen karinya ya? Kok ya jadi kari oriented gini :P 
  4. Banmian Jurong point Aku ga nemu gambar makanan ini di internet. Yang jelas ini teh sejenis sup-sup an. Dulu kita menggemari ini karena yang paling murah (3SGD) dan porsinya paling gede dibanding makanan2 lain di banquet Jurong point. Tapi lama-lama kecanduan. Cuma paling ga kuat kalau makan Banmian ama ratih. Ga kuat liat Ratih dengan manisnya menumpahkan satu kilogram merica ke dalam banmian, dan memakannya dengan nikmat (ini hiperbolis looh!!). Inget banmian inget ratih. Inget ratih? inget banmian hehehe.. Yang paling aku sukai dari banmian adalah terinya :). Nikmaaaaaaat...   
  5. Yong Tau Fu Dry, ala Banquet Raffless Hospital. Nah ya, kalau ini salah satu rahasia terselubungku. Rasanya ga banyak yang tahu kalau aku suka diam-diam naik MRT sendirian trus nyangkut di bugis dengan alasan pengen nyari jilbab di Arab street. Padahal, tujuan utamanya Banquet Raffless hospital, trus nangkring di sana bersama sepiring Yong Tau Fu Dry dan Green Tea. Duuh, indahnya. Walau di Banquet Jurong Point juga ada, cuma rasanya yang di Raffless Hospital jauh lebih nikmat. Entah kenapa. Apa karena ada perasaan habis itu bisa nyasar2 di area sekitar mesjid Sultan yang dipenuhi oleh penjual2 jilbab. 
  6. Chicken Rice Sambal Nah yaa.. kalau ini memang makanan khas Singapura.Dulu di jurong point ada stall favorit tapi ga tahu kenapa tutup trus berubah jadi stall japanese food. Chicken rice adalah makanan wajib yang layak dirindukan. Tapi dari bermacam2 cita rasa yang ditawarkan, misalnya teriyaki, mango, dst dst, aku cuma suka yang sambal :D. Suka terpesona ngeliat Dita seneng banget makan Chicken Rice mango. Kok bisaa gitu ya, makan nasi ayam pake saos mangga.. hehehe. O iya chicken rice favoritku adalah di hawker center deket MRT Bukit Batok. Nyam.. nyam.. sambelnya mak nyus.. 
  7. Mee Siam. Mee siam itu sejenis Mee Rebus nya Singapura. Saya suka sensasi asam2 di lidah dan kuahnya yang kental :D. Dalam preferensi makanan, aku memang prefer makanan asin, atau pedes atau asem daripada yang manis-manis. Seporsi mee siam di banquet depan IRAS (Novena Square) kalau ga salah 3 SGD, dan biasanya aku tak sanggup menghabiskannya. Hmm.. nyam nyam.. kapan ya bisa rasain lagi :D Demikian sekilas info. Duh, ga penting banget yak :P. Maklumin aja yak, namanya juga hamil 7 bulan :P, suka ngebayangin yang susah susah dijangkau :P

Senin, 14 Januari 2008

[Resensi] Rahasia Meede


Category: Books
Genre: History
Tak banyak buku fiksi yang membuat saya begitu terpukau dan tak ingin melepaskannya sampai lembar terakhir. Buku ini salah satunya. Sebuah thriller dengan penggabungan antara Fakta-fakta Sejarah dengan imajinasi yang sangat rumit, cerdas dan detil. Saya kagum membayangkan kerja keras, kesungguhan, waktu yang panjang serta modal yang tentunya tidak sedikit untuk sebuah riset yang serius, demi menghadirkan karya ini ke hadapan pembaca. 

E.s Ito dengan indah berhasil menghadirkan fakta-fakta sejarah perjuangan Indonesia dari abad ke 17 (terlepas dari berapa persentase kebenaran hasil risetnya), dengan deskripsi detil yang mestinya menantang para ahli sejarah untuk menguji kebenarannya. Saya merasa belajar sejarah bangsa dengan senang hati. Di buku ini kita juga dikenalkan kepada keindahan dan eksotisnya kebudayaan Nusantara mulai dari Nias, mentawai, jawa, Makasar, Banda bahkan sampai Irian (Berapa banyak karya yang mengangkat tentang budaya Nusantara?). Di sini kita juga akan lebih menghargai eksistensi Kota tua Jakarta dan daerah-daerah yang nyaris terlupakan. Hal-hal itu dikawinkan dengan intrik thriller yang manis dan memukau. 

Saya terpesona... Saya selalu berfikir bahwa orang yang sungguh-sungguh dalam berkarya berhak mendapat apresiasi yang luar biasa. Saya rasa E.S Ito harus termasuk diantaranya.

Jumat, 04 Januari 2008

karate kid inside

Menakjubkan...
Merasakan a karate kid inside.
Lagi aktif-aktifnya tendang sana sini. Lagi aktif-aktifnya ngetok-ngetok dan nggelitikin dinding-dinding sekitarnya. Lagi seru-serunya pamer-pamer gerakan kalau sedang diajak bicara. Karate kid yang ini agak pemalu, tiba-tiba narik kedua tangannya ke wajah saat diintip lewat USG. Malu katanya diliatin.. hehehe

Sehat-sehat ya, karate kid...