Senin, 03 Maret 2003

[Cluster 1]: Kalah...

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

"...jadi inti dari tauhid itu sendiri ada dalam surah al ikhlas, hmm surah al ikhlas itu surah ke berapa ya?"(quoted ustadz, 8pm).

Seketika ruangan kelas jadi hening. Bahkan beberapa detik lamanya aku sempat lupa berapa jumlah surah dalam the noble quran. "one hundred and twelve", satu suara dengan logat asing memecah kesunyian, spontan mataku mencari cari dan berhenti pada sosok mualaf kulit putih yang duduk dibarisan paling depan nomor dua dari pinggir. Subhanallah...

Detik itu juga aku langsung merasa malu, kenapa bukan aku yang menjawab that 'supposed to be' simple question, kenapa bukan aku yang dua puluh satu tahun sudah berkenalan dgn aturan2 ini. Atau bukan 'born muslim' lainnya yang juga banyak di ruangan ini. kenapa?

mungkin peristiwa ini keliatan begitu sederhana dan kecil. tapi bukankah hal yang besar berawal dari yang kecil.
Dan bukan tidak mungkin sesuatu yg kecil itu bermakna dalam. Bahkan cara terbaik menilai seseorang *menurutku* adalah dari bagaimana dia menyikapi peristiwa2 kecil secara spontan, bukan dari perilakunya sehari hari dalam konteks yang wajar.

Kenyataan bahwa ghirah mualaf dalam mengenali dan mencintai jalan ini lebih besar dari pada kebanyakan 'born muslim' bukanlah rahasia. Mungkin karena untuk sampai kesini mereka harus melalui proses pencarian dan jalan panjang, dibanding kita yang langsung di azan/qamat kan semenjak hari pertama melihat dunia ini. Bahkan dengan disadari/tanpa disadari kita sering mempertanyakan aturan2 oleh 'akal kita yg sangat terbatas', tanpa keinginan untuk mencari tahu kenapa aturan2 itu ada dan apa pula hikmah yang disiapkanNya dibalik semua aturan2 itu. Padahal kalau kita tidak egois dan mau menyisakan waktu sedikit saja, akan didapati bahwa sungguh indahnya aturan aturan Allah. Benar, itulah bedanya kita dgn mualaf, dari segi GhiRah. Bahkan tidak jarang pula kita melakukan pembenaran untuk banyak hal, yang mungkin ketika ditanyakan pada hati nurani sendiri kita sadar bahwa yang kita lakukan itu salah --> "karena qalbu tak pernah bohong".

sederhana saja, betapa betahnya kita berjam2 browsing di depan komputer untuk tugas2 dunia atau bahkan tanpa tujuan yang jelas, tapi pernahkah kita betah berjam2 menekuni qalam qalam Tuhan. Tanpa disadari kita lebih mencintai kalimat2 manusia daripada kalimat2 'zat' yang berkuasa atas segala sesuatu, tidak terkecuali manusia.Wallahu 'alam.*peringatan kpd diri sendiri* o,iya, selamat tahun baru hijriyah 1 muharam 1424H

== Yaa muqallabbal qullub, tsabit qalbi 'alaa diinik == 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar