Jumat, 16 Desember 2005

[catatan 2]: Kita punya kisah yang indah..

Singapura, 15 December 2005 
10 am, kantor pajak Singapura
[ke WC bareng??]

Setelah 10 bulan kerja kantoran,saya mencatat satu kebiasaan aneh Singaporean ladies. Apa itu? Ya itu deh sesuai pra-judul di atas. Ke WC bareng!. Hooo kok bisa? Ya begitulah. Awalnya saya agak-agak bingung kenapa miss A dan miss B selalu jalan bareng setiap hampir setengah jam kea rah kamar mandi.
Demikian juga miss C dan miss D, miss E dan miss F dst dst. Hal itu terjawab ketika Huimien (tentang dia pernah kutulis dalam sebuah tulisan berjudul senada) suatu ketika ngajak bareng ke kamar mandi karena ?partner? nya gak masuk karena sakit.

"Hey Reni let?s go toilet" katanya dengan aksen Singaporean
"Thanks" jawabku rada-rada bingung
"Hey, let?s go" katanya setengah memaksa. Waduh, gimana coba
"But I dun.."
"Please lah.."
Wadaaww? gimana ituh maksudnya?
Ke toilet kok bareng-bareng. Tapi saya akhirnya ikut jugah. Ga tega liat aksi ngambeknya hehe.
"Kenapa sih? Di toilet ada hantu yang bakal makan kita kalau ga ada temennya ya?" tanyaku penasaran
"Ya gak juga.. tapi masa ke toilet sendiri" katanya santai sambil meraih botol minumku. Ya sudah deh, diterima sajalah jawabannya. O,iya satu kebiasaan lagi mereka-mereka ini ke toilet sambil bawa botol minum. Jadi abis dari toilet langsung ke dispenser, top up air minum. Atau bisa juga langsung diisi dari kran di wastafel. Eits jangan salah, semua air minum di Singapura, baik yang dari dispenser, wastafel bahkan shower di kamar mandi itu bisa diminum. Kualitasnya sama dengan newater , air minum daur ulang yang jadi merek nasional Singapura. Kadang-kadang saya ngeri sendiri karena kalau lagi di Padang suka kebablasan ga nyadar ngisi botol minum dari kran kamar mandi.

Begitulah salah satu hal menarik lainnya tentang penduduk Singapura ^_^

12.20 am, kantor pajak Singapura, club-canteen level 5
[Tentang tiga akhwat]

Tiga akhwat keren (ehm..dilarang frotes) sedang berada di lantai 5 Revenue House yang terdiri atas Auditorium, Fitness club dan kantinnya yang sejuk. Kantin ini dilengkapi dengan belasan sofa yang nyaman banget untuk dijadikan tempat tidur. Mejanya rendah dan kecil, jadi sebenarnya kurang cocok dijadikan tempat untuk ngumpul-ngumpul makan siang. Di beberapa sudut sudah diisi 15-20 orang Singaporean sedang makan bareng sambil diskusi dan ehm.. sepertinya sedang membicarakan film-film terbaru. Di beberapa tempat ada juga yang duduk-duduk tidur.
Dua orang laki-laki sedang bermain lempar anak panah di sudut yang lain (apa ya nama permainan itu). Jadi inget 3 olahraga yang disunnahkan Rosul: Berenang, berkuda, memanah.

Akhwat pertama (yang paling mungil)-berjilbab putih rapi, sudah hampir menghabiskan laksa-mie nya yang katanya ga begitu uenak (tapi teteup abis). Akhwat kedua-bergamis dan berperut.. ups.. maksud saya, sedang hamil 5 bulan sedang berusaha keras menghabiskan semangkuk sup ayam dan sepiring bakwan (katanya takut ga kenyang). Akhwat ketiga-berkacamata dan berjilbab merah ( dari bertiga ini yang paling banyak kelebihannya, maksudnya kelebihan berat badan hehe) dengan jaket keseharian bertuliskan ?computer engineering? sedang cool, calm, and confident menghabiskan sepiring besar Briyani chicken rice. Porsinya? Ohoo tentu lebih banyak dibanding 2 akhwat lainnya, sesuai ukuran tubuh hehe?

Siapa sih mereka itu? Kok bisa 3 akhwat ini nyasar di kantor ini dengan penampilan yang keren sendiri(Eits abis gimana dunk, ciptaan Allah kan emang ga ada yang ga keren hehe, bedanya ada yang rendah ati ada yang biasa aja.. *_*). Mereka bertiga bertemu July 2000 di kampus yang sama nun di ujung barat Singapura, dan kebetulan jurusan yang sama pula, Computer engineering.

Akhwat berjilbab putih, di kos-an dipanggil dengan nama kesayangan Dinciiii (nama aslinya sapa? Ada deeeh, ntar kalau ngetop kan susah). Beliau ini yang paling seru kalau yang namanya makan bareng. Ekspresinya ketika menatap makanan itu loh, wohooo, membuat siapapun yang memasak makanan itu pasti melambung lambung saking senengnya.
Terdengar seruan2 berikut ini dengan mata berbinar-binar cerah.
"Hmm enaknyaaa?"
"Waaa? asinnya mantep" dst dst. Lalu menyendok makanan perlahan-lahan dan menikmatinya dengan lucu (???). Makanya akan seneeeeng sekali kalau makan bareng dia. Kita yang tadinya ga berselera makan (jarang2 sih ga selera) akan semangat 45 dan maju terus pantang mundur sampai ke piring-piring berikutnya (ups..). Hal lainnya yang membuat matanya berbinar-binar seperti bintang di langit malam adalah ketika melihat kucing. Katanya benda itu lutuuuuuuuuu? (catet: lutuuuu itu satu derajat diatas lucu, apalagi kalau huruf u nya semakin banyak). Makanya jangan heran jika suatu ketika dalam kehidupan mahasiswanya, beliau ini berani memelihara 6 ekor kucing di kamar tidurnya. ENAM loh.. enam!!!? Bersama adik tersayang (dek Na) tentunya. Si adek yang laptopnya ga bisa ngetik huruf P lagi gara2 kuciang juga. Ya ga sih dek ??

[Belajar dunia, belajar akhirat?]
Akhwat ke-2 dan ke-3 lebih sering bersama jika kuliah. Mereka punya kisah unik ketika pertama kali kenalan di mushola north library 1 nya NTU. Akhwat ke-3 (si jilbab merah) dengan PD nya menyapa seorang gadis manis (kala itu belum berjilbab) dengan bahasa Inggris yang belepotan, ngajak kenalan gitu lo. Pake bahasa Inggris dunk kan mahasiswa baru dateng ;-). Setelah bercakap2 selama 5 menit ketahuanlah kalau temen barunya itu ternyata dari JAKARTA. Ohoo si jilbab merah kala itu akhirnya tersenyum malu-malu kuchiang. Malu oy, capek2 beringgris2, ternyata orang awak jugah. Indahnya lagi setelah itu, mereka ternyata sejurusan, sekelas pula. Wah, senangnya.

Di semester ke-2 akhwat ke-2 akhirnya berhijab juga maka makin lengketlah pertemanan yang manis itu. Dari 500an penghuni jurusan, mereka ber-2 ini cukup mencolok dengan dandanan yang mirip selalu bersama-sama dan duduk bareng di ruang kelas.
Baik di lecture theather maupun tutorial room. Jika yang satu telat, yang lainnya mem booking kan tempat duduk. Jika yang satu lupa mencatat yang lainnya menawarkan catatan, jika yang satu ga paham yang lainnya menjelaskan, jika dosen terlau cepat menerangkan, mereka berdua sepakat berbagi tugas mencatat, jika yang satu tidur yang lain membangunkan, jika yang satu lapar dua-duanya sama-sama ke kantin beli makanan, jika yang satu bergosip, dua-duanya langsung melupakan pelajaran. Hehehe?

Akhwat ke-2 dulu mengambil mata kuliah Public Speaking n Accounting sebagai pelajaran tambahan.
Sedangkan si jilbab merah memilih pelajaran Bahasa Jerman dasar dan Bahasa Jepang dasar.

Begitulah, sampai tingkat akhir pun demikian. Selalu bersama. Bedanya ketika semester 7 dan 8 mulai ada mata pelajaran pilihan ada beberapa subject yang memisahkan mereka.
Dua-duanya tetap memilih Robotic, computer network, distributed system, Economics, Engineering law, data management, dan computer architecture. Namun si akhwat dari Jakarta lebih memilih Advanced Microprocessor system dan Real time sebagai mata kuliah pilihan, sedang akhwat dari padang memilih Compiler technique dan Cryptography and network security.

Uniknya walau di sekolah, di kelas selalu bareng, mereka berdua gak pernah blajar bareng. Akhwat padang selalu belajar bareng sobatnya yang sekarang lagi walimahan di Depok sana . Sedangkan akhwat Jakarta selalu belajar bareng teman-temannya yang lain. Namun jika ada bahan-bahan yang ingin saling dipertukarkan, mereka ketemu. O, ya!!! Mereka pernah belajar bareng SEKALI. Ya, Cuma sekali. Di kantin B belajar robotics. (stih? Still remember this?). Memutuskan belajar berdua setelah teler-teleran memahami rumus2 fisika robotics. Lah iya atuh, dari tingkat 1 cuma tahu matematika, programming dan 0101010101, tahu2 disuruh belajar fisika, ya puyeng hehehe. Mereka berdua pernah juga setengah sadar dan pusiang pusiang tujuah kaliliang sehabis ujian Computer Architecture di bulan ramadhan, terus ngabur ke mesjid Al-Falah, menenangkan diri hehe (Stih? How about this?)

Mereka berdua ditambah sobat yang sekarang lagi walimah di Jakarta(Neng dianti) pernah menghabiskan 6 bulan bareng mondar mandir NTU-Paya lebar belajar tauhid dan bahasa Arab. Tapi coba deh sekarang dites bahasa arabnya. Cuma inget beberapa patah kata.
Doakan saja yah, semoga semangat belajar teteup maju terus pantang mundur dimanapun berada.

[Cinta bersemi di Singapore river?]

Kalau masalah persamaan buanyaak banget. Dari pemikiran sampai cara berpakaian. Persis. Si jilbab merah menilik koleksi foto-fotonya, yang terbanyak adalah bareng ibu yang dari Jakarta ini. Bahkan ada satu foto yang waktu itu diberi judul ?Cinta bersemi di Singapore river?. How about berantem? Oh tentu pernah juga. Mereka kan bukan malaikat atau pemeran utama sinetron-sinetron Indonesia/telenovela. Masing-masingnya punya sisi manusiawi yang kadang menyebabkan clash satu sama lain. Ibarat cinta, pertemanan dan persahabatan juga tak jarang kena ujian. Mereka berdua seharusnya masih ingat masa-masa sulit itu, lalu halte bus hal-9 menjadi saksi saat semua ego seharusnya terkalahkan oleh satu hal yang membuat kita sama. Saat sama-sama menangis dan kembali tertawa merenungi kisah-kisah di belakang. Menangis, ya menangislah ukhty? jika simpul sesak longgar karenanya. Menangis, ya menangislah ukhti? jika kembali setelah itu yang satu menjadi penjagaan atas yang lain tentang ketaatan dan batas-batas.

Siapa sangka 2 tahun setelah itu, si jilbab merah menjadi designer website pernikahannya akhwat itu.
"Mau dibikinin website stih?"
"Mau un.."
"Warnanya apa stih?"
"Terserah deh" (tersenyum malu-malu)
Dan si jilbab merah memilihkan warna merah, sebagai representasi warna kesukaannya buat sahabatnya, hitung-hitung hadiah pernikahan buat sahabat katanya. Egois ya? Bukannya ngikutin warna si punya hajat malah ngikutin diri sendiri, hehe?

Empat tahun di kampus mengubah banyak hal. Si jilbab merah yang tadinya berkaca mata minus 0.75 sekarang menjadi minus 3,5. Dinci si mungil, jago basket dari taruna nusantara yang dulu suka olah raga di SRC dengan celana selututnya sekarang tiba-tiba menjelma jadi muslimah rapi dan lembut hati. Si akhwat Jakarta tentunya yang paling drastis, sudah menemukan pangerannya dan sekarang lagi menunggu kelahiran anak pertamanya. A baby boy insyaAllah. Si jilbab merah akan segera ke Jakarta dengan idealismenya sedang dua sahabatnya tetap di kantor ini sebagai Senior IT analyst programmer. Kantor ini? Ya benar, mereka sekantor. Allah mentakdirkan mereka bekerja di tempat yang sama dan posisi yang sama.

Lima setengah tahun bersama, tentunya mengubah banyak hal. Ada mimpi-mimpi yang tercapai, ada harapan-harapan yang terpenuhkan. Ada cerita-cerita tentang suka, bahagia, berantem, patah hati, menangis, tertawa. Mereka tumbuh dewasa bersama, di tempat yang sama, sekolah yang sama, bahkan jilbab merah dan Dinci sekarang serumah. Si akhwat ke-2 tentu serumah dengan pangerannya.

Mereka tetap tumbuh, terus belajar tak henti-henti dari universitas kehidupan tentang banyak hal. Sehabis lulus akhwat ke-2 pernah mengirimi kartu jauh-jauh dari negeri kangguru, di hari ulang tahun si jilbab merah. Kartunya ditutup dengan ucapan begini:
"Un, kamu udah tambah tua ya. Tambah pesen ku nih. Jika suatu saat temenmu berbuat salah jangan tinggalkan ia, bisa jadi ala itu ia salah tapi saat lain ia baik"
Potongan kalimat itu di kemudian hari diketahui si jilbab merah sebagai ucapan nasehat dari Abu darda?

[Berpisah..?]
Andai dipisahkan jarak dan waktu. Moga-moga Selalunya mengalir do'a-do'a untuk satu sama lainnya. Karena sama-sama yakin percaya bahwa mereka benar benar sedang belajar dewasa.

InsyaAllah mereka semua akan selalu bergandengan tangan, mengukuhkan barisan dakwah dimanapun mereka berada kelak. Mungkin tidak ke-3 akhwat itu membaca tulisan ini. Namun Do?a-do?a yang tersimpan di dalam hati, insyaAllah lebih kuat dari semua yang tertulis. Anggap saja ini pernyataan cinta yang terlalu kaku untuk diucapkan di mulut.

Bahkan beberapa saat sebelum tulisan ini disudahi. Akhwat Jakarta yang lagi hamil itu menghampiri akhwat padang sobatnya, mau pamit pulang ceritanya. Sebagai seorang yang telah menikah beliau ini boleh pulang duluan, pangerannya udah nunggu nih di rumah hehe. Si ibu hamil menghampiri perlahan:
"Masih banyak kerjaan un?"
"Biasa, miss boss lagi suntuk berat musti ditemenin nih" (sambil melirik perut sahabatnya) "Allo calon ponakan, bandel gak hari ini? eh bisa dengar ga sih dia?"
"Bisa donk"
"wah sering diputerin Al-ghomidy dunk, your fav ;-)"
"Hehehe, eh pulang duluan yak =)"
"sip sip, hati hati di jalan, take care of my calon ponakan"
"Assalaamu'alaykum, jangan pulang malem-malem buk, kabur aja hehe"
"wa'alaykumsalam, iya nih moga-moga bisa kabur"

Hmm yah begitulah sekilas kisah tentang mereka. Mereka punya kisah yang indah ya =). Semoga Allah mencintaimu kawan sebagaimana kamu mencintaiku karenaNya. Sebenarnya aku malu mau bilang ini, tapi kayaknya aku bakal kangen berat nanti dan akan melewatkan beberapa malam yang panjang sambil mengenang ngenang kisah-kisah kita.

Banyak yang datang dan yang pergi dalam hidup namun tidak semuanya meninggalkan kenangan yang indah. Dan engkau berdua adalah termasuk yang terindah. Tidak akan mudah meningalkan dunia lama yg telah nyaman diresapi 5,5 tahun lamanya dan masuk ke tempat baru yang asing sama sekali.
Moga bertemu sahabat seindah engkau berdua. I love you all...

senandung brothers di kepala..

Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Di atas jalinan yang suci

Senyuman yang tersirat di bibirmu
Menjadi ingatan setiap waktu
Tanda kemesraan bersimpul padu
Kenangku di dalam doamu
Semoga... Tuhan berkatimu

acara perpisahan di kantor kita...






Komentar
ibu hamil yg gak keliatan hamil :: [E-Mail]  Beberapa fakta ^_^

1.pandangan pertama ketika kenalan sama mb2 ITB di mushola: sepatu B-Bob-nya yg katanya seperti 'gayung'.

2. menghadapi exam pertama di NTU: bingung sama rumetnya yona yg diajak belajar math bareng malah tidur di kamarnya. Padahal udah jauh2 disamperin dari hall 8 ke hall 13 :-s Akhirnya oh akhirnya ... balik ke hall 8 belajar bareng sama Mariana.

3. Tahun 1 sem 2, denger isu, ada yg mau balik ke ITB karena gak betah di NTU :D

4. DDP: Sore2, ujan2, bulan puasa, bela2in ke sim lim nyari board buat ngerjain roboticnya DDP. Berakhir di mesjid sultan tuk buka puasa n tarawih. Subhnallaah ... nikmat bangettt ..... Sampai nangis terharu. Tak terlupakan!

5. Ngetes bhs arab: Haa dzaa sariirun?
Laa, haa dza 'betto' (bener gak? hihihi .. )

...


uNi :: [
E-Mail]  Pembelaan diri:
1. Pandangan pertama ketika kenalan ama anak jkt,"kok sepatuku lebih gedhe dan lebih ghaya", *punten bu, maklum anak kampung baru ke kota hehe. Pada akhir hayatnya sepatu itu ngetop dgn julukan gayung atas inisiatif dek dhamay*

2. Itu bukan tidur, tapi nyari inspirasi, sapa suruh pulang buru2 :P.Lagian dirimu kalo k kmrku,juga bobo trs bangun-bangun jam 3 pagi buat belajar di lantai. Ga matching kita. Sebenernya pgn belajar bareng apa ngepel :P

3. abis di NTU ga ada batagor, jadi pengen balik aja ke ITB *malu*

4. wah subhanallah,waktu itu kita tpesona sama suasana buka puasa mesj sultan, bengong sampai bingung waktu disuruh masuk makan ke bagian muslimah *terharu juga*. Our first Ramadhan di sgp yak?

Pernah juga di tahun terakhir masa2 skripsi, senen pagi kita ngabur dari NTU ke mesjid sultan, nyari rumah makan Padang Pariaman, demi sepiring rendang dan daun singkong ^_^

5. Inilah akibatnya belajar bhs arab setelah bljr bhs jepang dan jerman :">, ntar ponakan-kuh ajarin arab doeloe sebelum jepang, jerman or bahasa2 lucu lainnyah yak ;-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar