Senin, 21 April 2003

Puisi Orang : Perempuan dan (sepotong) duka

//ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

oleh: Siti Julaeha...
anggota milis Forum Lingkar Pena

Entah hari yang keberapa saat ia termenung menatap pelangi sehabis hujan tadi sore
Bau kayu yang basah menyelusup dalam rongga hidungnya,
Pun tanah yang tak lagi menyisakan retak
Dan semilir angin segar mengelus wajah manis ditepian jendela, lembut

Lalu pada kedua tangannya ia menggenggam sepucuk surat kumal bergaris pinggir merah
Ada hela napas yang terdengar berat ketika pelangi mulai samar terlihat
Akhirnya, berembun juga kabut yang sedari tadi bergayut manja dikelopak matanya

Tertunduk, menatap haru pada lembaran kertas surat bergaris pinggir merah yang bertuliskan
: kebersamaan kita adalah hal terindah dalam hidupku,
lalu berhakkah kita salahkan takdir
bila kebersamaan itu tak lagi memihak kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar