Jumat, 12 September 2008

A Call from Temasek

Teringat kisah perang Badar, ketika Rasulullah tidak gentar sedikitpun menghadapi musuh, karena beliau yakin, para sahabat dan calon-calon syuhada itu punya keimanan yang tebal di dalam hatinya. Aku mengutip dari salah satu halaman di Sirah Nabawiyah versi Syaikh Mubarakfury , bahwa *orang yg memiliki iman kuat dan keyakinan mantap, melihat kesulitan dunia seperti apapun banyak dan beratnya, tak ubahnya riak-riak buih diatas aliran sedikit air,yg akan menjebol bangunan yg sangat kuat*

Jangan lama-lama ya, di Singapura, suatu saat kamu musti balik juga seperti aku. Setidaknya ada hal-hal yang bisa kita diskusikan. Demikian kataku di akhir percakapan kami.

Lalu di penghujung malam, datanglah sms nya yang luar biasa, menjadi penyejuk bagi kesedihan dan bentuk pompaan semangat yang baru.
uni, kita sama-sama tahu bahwa kita ingin benar-benar ikhlas dalam menerima takdir dan ketetapan Allah buat kita.  Kita sama-sama tahu bahwa belum sempurna iman seorang hamba sebelum hawa nafsunya mengikuti apa yang Nabi Muhammad bawa. Karenanya aku berdoa untuk kita dan saudara-saudara kita, semoga Allah, Rabb yang Maha Kuasa senantiasa menjaga dan memantapkan hati kita bahwa hanya karena mengharap ridhoNya segala keputusan kita tetapkan dan kita jalani. Uhibbuki fillah...
kangen...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar