Rabu, 10 September 2008

Bukpus Min62 Cabang Jakarta - 2008

 //ini hasil migrasi blog, 7 Juli 2015. Pindahan dari unisa81.net//

Bagaimana rasanya hendak berjumpa dengan teman-teman yang sudah bertahun-tahun tak bersua sementara dulunya cukup intens berinteraksi dengan kita? Pasti exciting buanget, bukan? Itulah yang saya rasakan ketika menuju lokasi buka puasa bareng, plus reunian dengan teman-teman min62.

Min62, istilah yang muncul di pertengahan tahun 2000 ketika kami Muslimah Indonesia di NTU kala itu merancang acara silaturahmi 2-pekanan dari kamar ke kamar (sambil membaca Quran dan sedikit selingan makan-makan). Kala itu min62 angkatan 200 mencapai belasan orang. Jumlah yang significant dibanding angkatan sebelumnya maupun angkatan-angkatan sesudah itu.  Layaknya sesama newcomer di tempat baru, tentunya keinginan untuk berkumpul-kumpul selalu ada sambil menunggu ‘kenyamanan’ alami. Angka 62 semata menunjukkan kode internasional untuk negeri tercinta, Indonesia
J

Akhir tahun 2005 takdir membawa saya ke Jakarta, sehingga harus berpisah dengan banyak hal, banyak orang, dan diantaranya adalah teman-teman min62. Beberapa diantara min62 juga ada yang telah meninggalkan Singapura untuk merantau lagi ke negeri lain atau back for good ke Indonesia
Maka tadi malam menjadi hari yang begitu saya tunggu-tunggu, meskipun hanya akan berjumpa 5 atau 7 orang sahaja. Pukul 4.30 saya telah melesat dari Thamrin ke Sudirman, menjumpai k’D untuk bersama menuju Pacific Place. K’D baru 2 bulan di Jakarta, ikut suami, setelah sebelumnya malang melintang sampai ke tempat produksinya Harry Potter dan Kuch Kuch Hotta Hai :P. K ‘D dulunya roommate saya di tahun ke-2, di Hall 13 yang penuh kenangan. K’D juga sosok pertama yang saya jumpai di Changgi Airport di bulan July 2000. K’D disamping pinter buangeeeet juga memiliki selera humor yang keren abis. So pasti deh punya banyak fans… hehehe

Kami menunggu di mushola sambil bercerita dan bernostlagia (yaah, namanya juga dah lama ga jumpa ^_^).Kami  kemudian dikejutkan dengan sosok cuantiq dan ramping yang tiba-tiba menghampiri. Dna!!! Aduh kangennya. Terharu banget benar-benar bisa jumpa lagi. Jakarta memang tega, entah kenapa membuat beberapa orang begitu susah bersua :P. Saya terakhir kali jumpa Dena di tahun 2005 apa 2004 ya? Beberapa hari sebelum beliau berangkat ke Belanda untuk meneruskan kuliah di Delft. Di hari itu kami menyusuri sepanjang jalan Orchard Road  dan mampir di sebuah coffee shop untuk bertukar fikiran akan beberapa hal (masih ingat ga bu? ^_^). Walaupun selalu setia memantau perkembangannya via website,  Friendster  dan media lainnya, dapat bersua lagi memang sungguh lain rasanya J

Beranjak menuju tempat makan, kita sudah ditunggu oleh dTa!!!. dTa ini dulu salah satu pendahulu dan senior di dunia per-blog-an dari tahun 2001. dTa yang bahasa inggrisnya bagus banget ini (sama sekali ga terpengaruh singlish) juga terkenal akan kemampuan disain grafis,website, suka jepret- jepret sampai jago membuat komik. Dulu saya, dTa bersama sti (sekarang ummi Yusuf-maryam) pernah membangun bersama website min62.  Pembawaannya masih tenang, santai dan menyenangkan. Cukup mengobati kangen bisa berjumpa malam itu.

Tak lama kemudian datanglah Tetz yang kebetulan baru bisa bergabung. Tetz langsung back for good beberapa bulan setelah lulus-lulusan tahun 2004. Sekarang Tetz telah punya 2 putri yang cantiq, mewaririsi ibunya yang dinobatkan sebagai salah satu makhluk termanis di jamannya (hehehehe, aku cuma merefer ke email dikau lho… :P)

Sayangnya Dias dan Nad belum bisa datang hari itu, dan juga beberapa kawan yang lagi di luar kota.  Jadilah beberapa jam di perahu mini tersebut kita habiskan untuk bernostlagia Mengenang masa-masa ‘kejayaan’ :P dan meng-update beberapa perubahan yang telah terjadi. Kisah seorang wanita minang dengan 7 ta’arufnya yang gagal :P, cerita tentang pasar boneka di Batam, kisah calon-mertua kiasu, kisah seseorang yang keluar masuk perusahaan yang sama,  kisah perjumpaan lebaran yang berujung lamaran (suiiit suiiit :P), membahas siaran TV, macetnya Jakarta dan daerah-pemukiman-yang-ideal-di-Jakarta, sampai rencana membuat perjumpaan ini menjadi rutinitas kelak, untuk melanggengkan sebuah silaturahmi.


Apakah waktu yang memang berlalu begitu cepat?  rasanya saya telah begitu tua jika mengingat bahwa kami semua saling kenal di tahun 2000 dan sekarang telah 8 tahun berlalu. Rasanya begitu rindu jika mengenang masa-masa dan kenangan-kenangan yang telah sekian banyak dilalui

Tidak ada komentar:

Posting Komentar